The World Is Getting Crueler: These 20 Jobs Will Soon Disappear Because of AI

The World Is Getting Crueler: These 20 Jobs Will Soon Disappear Because of AI
Photo: Illustration of artificial intelligence (AI). (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo)

HOLIDAY NEWS - Economic, health and geopolitical trends have created different outcomes for world labor markets in 2023. Labor markets in high-income countries are tightening while low- and lower-middle-income countries continue to face higher unemployment rates than before the COVID-19 pandemic. 

At the individual level, the labor market is also increasingly diverse. Workers with less primary education and women face lower employment opportunities. At the same time, real wages are falling due to the ongoing cost of living crisis. Changes in worker expectations and concerns about the quality of work are increasingly becoming prominent issues globally as well. 

By  2025, automation and the new division of labor between humans and machines will disrupt  85 million jobs globally in medium and large businesses. Disruption occurred in 15 industries and 26 economies. 
Roles in fields such as data entry, accounting, and administrative support are decreasing in demand as workplace automation and digitalization increases. 

"More than 80% of business executives are accelerating plans to digitize work processes and implement new technologies, and 50% of entrepreneurs expect to accelerate the automation of some roles in their companies. "In contrast to previous years, job creation is now slowing while job losses are accelerating," wrote the Future of Jobs 2023 report. 

Today, AI is poised to drive rapid transformation in the way we work. Concerns around AI's impact on jobs create fear that accompanies every technological advancement. 
The invention of the steam engine was a similar transformation. The steam engine transformed the economy, giving birth to new markets and countless job opportunities. Likewise, other technological leaps from the assembly line to the personal computer have each replaced outdated skills, only to create new skills in their place. 
However, if history is any guide, AI, like steam engines before it, is unlikely to signal the end of work. Instead, AI will simply herald changes in the skills that future workers will need to thrive. 

The Future of Jobs 2023 report highlights the dual nature of AI's impact, where by 2025, around 85 million jobs may be replaced by automated systems, while 97 million new roles are projected to emerge. 
This condition reflects a shift in the division of labor between humans, machines and algorithms. This paradigm shift emphasizes the need for significant workforce evolution rather than workforce reduction. 

AI's contribution to the job market goes beyond technology, catalyzing a spectrum of new careers that require a new set of skills and expertise. 
The report gathers perspectives from 803 companies that collectively employ more than 11.3 million workers across 27 industry groups and 45 economies from all regions of the world. This survey includes questions about macrotrends and technology trends, their impact on jobs, their impact on skills, as well as the workforce transformation strategies that companies are planning, in the 2023-2027 time period. 
Technology adoption will remain a key driver of business transformation in the next five years. More than 85% of organizations surveyed identified the increasing adoption of new and frontier technologies and expanding digital access as trends most likely to drive transformation in their organizations. 
Of the 673 million jobs reflected in the dataset in this report, respondents estimate structural growth of 69 million jobs and decline of 83 million jobs. This corresponds to a net decline of 14 million jobs, or 2% of the current number of jobs. 
"Companies estimate that 34% of all business-related tasks are performed by machines, while the remaining 66% are performed by humans," the report added. 
In the next five years, it is estimated that there will be a loss of 83 million jobs and the creation of 69 million jobs. This represents a structural labor market turnover of 152 million jobs, or 23% of the 673 million employees in the dataset studied. This means a reduction in the number of jobs of 14 million, or 2%. 
As AI and automation technology advances, the sizable skills gap in today's workforce is being highlighted. 
The McKinsey Global Institute's report on the future of work highlights this gap, demonstrating the urgent need to upskill and reskill the workforce to align with evolving job market demands. 
From the summary of the World Economic Forum (WEF) Future of Jobs 2023 report, there are several jobs that will be displaced in 2023-2027. Here are the 20 highest jobs that will soon be eliminated in 2023-2027. 

Dunia Makin Kejam: 20 Pekerjaan Ini Segera Lenyap Karena AI

Ilustrasi artificial Intelegence (AI). (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo)
Foto: Ilustrasi artificial Intelegence (AI). (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo)

HOLIDAY NEWS - Tren ekonomi, kesehatan, dan geopolitik telah menciptakan hasil yang berbeda untuk pasar tenaga kerja dunia pada 2023. Pasar tenaga kerja di negara-negara berpendapatan tinggi makin ketat sementara negara-negara berpendapatan rendah dan menengah ke bawah terus menghadapi tingkat pengangguran yang lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi COVID-19.

Pada tingkat individu, pasar tenaga kerja juga semakin berbeda. Pekerja dengan pendidikan dasar rendah dan perempuan menghadapi kesempatan pekerjaan yang lebih rendah. Pada saat yang sama, upah riil menurun akibat krisis biaya hidup yang terus berlanjut. Perubahan ekspektasi pekerja serta kekhawatiran mengenai kualitas pekerjaan semakin menjadi isu yang menonjol secara global juga berpengaruh.

Pada  2025, otomatisasi dan pembagian kerja baru antara manusia dan mesin akan menciptakan disrupsi  85 juta pekerjaan secara global dalam bisnis menengah dan besar. Disrupsi terjadi di 15 industri dan 26 ekonomi.

Peran dalam bidang seperti entri data, akuntansi, dan dukungan administratif menurun permintaannya karena otomatisasi dan digitalisasi di tempat kerja meningkat.

"Lebih dari 80% eksekutif bisnis mempercepat rencana untuk mendigitalkan proses kerja dan menerapkan teknologi baru, dan 50% pengusaha berharap untuk mempercepat otomatisasi beberapa peran di perusahaan mereka. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, penciptaan lapangan kerja kini melambat sementara hilangnya lapangan kerja semakin cepat," tulis laporan Future of Jobs 2023.

Saat ini, AI siap untuk mendorong transformasi cepat dalam cara kita bekerja. Kekhawatiran seputar dampak AI terhadap pekerjaan menciptakan ketakutan yang menyertai setiap kemajuan teknologi.

Penemuan mesin uap merupakan transformasi yang serupa. Mesin uap mengubah perekonomian, melahirkan pasar baru dan banyak sekali peluang kerja. Demikian pula, lompatan teknologi lainnya dari jalur perakitan hingga komputer pribadi masing-masing telah menggantikan keahlian yang sudah ketinggalan zaman, hanya untuk menciptakan keahlian baru sebagai gantinya.

Namun, jika sejarah menjadi panduan manusia, AI, seperti mesin uap sebelumnya, tidak mungkin menandakan berakhirnya pekerjaan. Sebaliknya, AI hanya akan menandai perubahan keterampilan yang dibutuhkan pekerja masa depan untuk berkembang.

Laporan Future of Jobs 2023 menyoroti sifat ganda dari dampak AI, dimana pada 2025, sekitar 85 juta pekerjaan mungkin tergantikan oleh system otomatisasi, sementara 97 juta peran baru diproyeksikan akan muncul.

Kondisi ini mencerminkan pergeseran dalam pembagian kerja antara manusia, mesin, dan algoritma. Pergeseran paradigma ini menekankan perlunya evolusi tenaga kerja yang signifikan daripada pengurangan tenaga kerja.

Kontribusi AI terhadap pasar kerja melampaui teknologi, mengkatalisasi spektrum karier baru yang memerlukan serangkaian keterampilan dan keahlian baru.

Laporan tersebut mengumpulkan perspektif dari 803 perusahaan yang secara kolektif mempekerjakan lebih dari 11,3 juta pekerja di 27 kelompok industri dan 45 ekonomi dari seluruh wilayah dunia. Survei ini mencakup pertanyaan tentang makrotrennya dan tren teknologi, dampaknya terhadap pekerjaan, dampaknya terhadap keterampilan, serta strategi transformasi tenaga kerja yang direncanakan perusahaan, dalam periode waktu 2023-2027.

Adopsi teknologi akan tetap menjadi pendorong utama transformasi bisnis dalam lima tahun ke depan. Lebih dari 85% organisasi yang disurvei mengidentifikasi peningkatan adopsi teknologi baru dan frontier serta perluasan akses digital sebagai tren yang kemungkinan besar akan mendorong transformasi di organisasi mereka.

Dari 673 juta pekerjaan yang tercermin dalam dataset pada laporan ini, responden memperkirakan pertumbuhan struktural sebesar 69 juta pekerjaan dan penurunan sebesar 83 juta pekerjaan. Ini berkorespondensi dengan penurunan bersih sebesar 14 juta pekerjaan, atau 2% dari jumlah pekerjaan saat ini.

"Perusahaan memperkirakan bahwa 34% dari semua tugas yang terkait dengan bisnis dilakukan oleh mesin, sementara sisanya 66% dilakukan oleh manusia," imbuh laporan tersebut.

Dalam lima tahun ke depan, diperkirakan akan ada kehilangan 83 juta pekerjaan dan penciptaan 69 juta pekerjaan. Ini merupakan perputaran struktural pasar tenaga kerja sebesar 152 juta pekerjaan, atau 23% dari 673 juta karyawan dalam dataset yang dipelajari. Ini berarti terjadi pengurangan jumlah pekerjaan sebesar 14 juta, atau 2%.

Seiring dengan kemajuan teknologi AI dan otomatisasi, kesenjangan keterampilan yang cukup besar di kalangan tenaga kerja saat ini menjadi sorotan.

Laporan McKinsey Global Institute tentang masa depan pekerjaan menyoroti kesenjangan ini, dengan menunjukkan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan dan melatih kembali keterampilan tenaga kerja agar selaras dengan tuntutan pasar kerja yang terus berkembang.

Dari rangkuman laporan World Economic Forum (WEF) Future of Jobs 2023 terdapat beberapa pekerjaan dengan yang akan tergusur pada 2023-2027. Berikut 20 pekerjaan tertinggi yang akan segera tergusur pada 2023-2027.

Post a Comment

0 Comments