Skip to main content

Be careful, this is how fraudsters act via WhatsApp

Be careful, this is how fraudsters act via WhatsApp
Illustration of cheating via WhatsApp. (Doc. Freepik)

HOLIDAY NEWS - The WhatsApp application is currently one of the main communication tools for millions of people around the world. 

Unfortunately, the popularity of the application is also being exploited by criminals to carry out fraudulent acts. 
In fact, fraud methods via WhatsApp or other social media continue to grow. Perpetrators often use a variety of new tactics that are increasingly sophisticated and difficult to spot. 
This is what often makes victims unconscious and trapped by bad men's traps. 

In Indonesia itself, there are at least three types of fraud modes carried out via the WhatsApp application. Here is the review. 

1. Fraud under the guise of a courier

Fraud by claiming to be a courier is one of the most frequently encountered types of digital crime. 
Reporting from the Kompas.tv page, Sunday (19/1/2023), perpetrators usually pretend to be package couriers and send files via WhatsApp messages. 
These files are generally named "photos" to entice victims to open them. However, actually the file provided is a malicious APK (application). 

If the file is opened, the data on the victim's cellphone will automatically be stolen and used to take over and drain the victim's account. 

2. Give a wedding invitation

Apart from claiming to be a courier, another method of fraud that is often carried out via the WhatsApp application is sending messages containing fake wedding invitations. 

The criminal methods used in this mode are basically not much different from fraud in the name of couriers. 
Typically, scammers will also send a message that looks like a wedding invitation complete with a link to "event details."

When victims click on the link, they are directed to a malicious site that can steal personal data or download malware to their device. 

3. Claim CS from a financial institution

Fraud claiming to be customer service (CS) from banks or digital wallets is also a common method of fraud. 
In carrying out the action, the perpetrator will contact the victim and deceive him by offering various attractive promotions or scaring the victim by freezing his account. 
When the victim is provoked, the perpetrator will immediately ask for sensitive information such as account number, personal identification number (PIN), and one-time password code (OTP). 

This method is very dangerous because the information provided by the victim can be used to access and drain their bank account or digital wallet. 
For your information, one of the parties whose name is often misused in fake CS fraud is the DANA Indonesia digital wallet. 
So that its users can be safe from various modes of fraud, DANA has launched an educational campaign entitled #Beware of Badman Jebakan. 


DANA launched a campaign entitled #Beware of Badman Traps to help the public avoid digital crimes. 
Through this campaign, DANA provides a number of education and important information so that the public, especially its customers, can avoid digital crimes. 

First, monitor. DANA wants customers to always monitor various modes of crime when making online transactions. 
For example, when contacted by a CS person who claims to be from a bank or digital wallet, you should not immediately believe it. You need to first ensure the authenticity of the number calling. 
Please note, official DANA contact is only via live chat DANA Digital Assistance (DIANA), DANA call center on 1500 445, and email help@dana.id. Apart from all these official contacts, you can be sure that these contacts do not come from DANA. 
Second, confirm. If you suspect there is a fraud attempt on behalf of DANA, you can check whether the link, contact or social media contacting you is genuine or fake via the DANA Protection feature in the DANA application. 
By confirming the DANA Protection feature, you can more easily find out who is trying to commit fraud. 
Third, report. If the CS who contacts you is proven to be claiming to be a party to DANA, you can immediately report it via the Report section via Complaint Number in DANA Protection. 

For your information, this feature will directly connect you with services from the Ministry of Communication and Information. 
That way, you not only help yourself avoid online fraud, but also help other DANA users. 
Apart from these three pieces of information, there is also some other important information from DANA so that you can further avoid fraud. 
One of them is that DANA CS never responded via WhatsApp. WhatsApp DANA will only convey promotions and not serve complaints. 
Not only that, DANA CS also never asks for personal information when resolving customer problems. 
DANA CS will not ask users to share personal information, such as DANA PIN and OTP code. 
For more complete information regarding DANA's features and security, please check more info here or follow the Instagram accounts @dana.id and TikTok @dana.Indonesia. 

Hati-Hati, Begini Cara Penipu Beraksi melalui WhatsApp


Ilustrasi menipu melalui WhatsApp.
Ilustrasi menipu melalui WhatsApp. (Dok. Freepik)

HOLIDAY NEWS - Aplikasi WhatsApp saat ini merupakan salah satu alat komunikasi utama bagi jutaan orang di seluruh dunia.

Sayangnya, popularitas aplikasi tersebut juga dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan untuk menjalankan aksi penipuan.

Bahkan, modus penipuan melalui WhatsApp atau pun di media sosial lainnya terus berkembang. Para pelaku kerap menggunakan berbagai taktik baru yang semakin canggih dan sulit dikenali.

Itu yang sering kali membuat korban menjadi tak sadar dan terperangkap oleh jebakan bad man.

Di Indonesia sendiri, setidaknya terdapat tiga jenis modus penipuan yang dilakukan melalui aplikasi WhatsApp. Berikut adalah ulasannya.

1. Penipuan berkedok kurir

Penipuan dengan modus mengaku sebagai kurir adalah salah satu jenis kejahatan digital yang paling sering ditemukan.

Dilansir dari laman Kompas.tv, Minggu (19/1/2023), pelaku biasanya berpura-pura menjadi kurir paket dan mengirimkan file melalui pesan WhatsApp.

File tersebut umumnya diberi nama "foto" agar korban tertarik membukanya. Namun, sebenarnya file yang diberikan ini adalah APK (aplikasi) berbahaya.

Jika file tersebut dibuka, data di ponsel korban akan otomatis tercuri dan digunakan untuk mengambil alih serta menguras rekening korban.

2. Beri undangan pernikahan

Selain mengaku kurir, modus penipuan lain yang sering dilakukan melalui aplikasi WhatsApp adalah pengiriman pesan berisi undangan pernikahan palsu.

Metode kejahatan yang digunakan dalam modus tersebut pada dasarnya tak jauh berbeda dengan penipuan yang mengatasnamakan kurir.

Biasanya, penipu juga akan mengirimkan pesan yang tampak seperti undangan pernikahan lengkap dengan link menuju "detail acara".

Ketika korban mengklik link tersebut, mereka diarahkan ke situs berbahaya yang dapat mencuri data pribadi atau mengunduh malware ke perangkat mereka.

3. Mengaku CS dari lembaga keuangan

Penipuan yang mengaku sebagai customer service (CS) dari bank atau dompet digital juga jadi modus penipuan yang marak terjadi.

Dalam melakukan aksinya, pelaku akan menghubungi korban dan menipunya dengan menawarkan berbagai promo menarik ataupun menakuti korban lewat modus pembekuan akun.

Saat korban terpancing, pelaku akan langsung meminta informasi, sensitif seperti nomor rekening, personal identification number (PIN), dan kode one-time password (OTP).

Modus tersebut sangat berbahaya karena informasi yang diberikan korban dapat digunakan untuk mengakses dan menguras rekening bank atau dompet digital mereka.

Untuk diketahui, salah satu pihak yang kerap disalahgunakan namanya dalam tindak modus penipuan CS palsu adalah dompet digital DANA Indonesia.

Agar para penggunanya bisa aman dari berbagai modus penipuan, DANA mengeluarkan campaign edukasi bertajuk #AwasJebakanBadman.

DANA mengeluarkan kampanye bertajuk #AwasJebakanBadman untuk membantu masyarakat terlepas dari tindak kejahatan digital.
DANA mengeluarkan kampanye bertajuk #AwasJebakanBadman untuk membantu masyarakat terlepas dari tindak kejahatan digital.

Lewat kampanye tersebut, DANA memberikan sejumlah edukasi dan informasi penting agar masyarakat, khususnya nasabahnya dapat terhindar dari aksi kejahatan digital.

Pertama, monitor. DANA ingin agar nasabah selalu memonitor berbagai modus kejahatan saat bertransaksi online.

Sebagai contoh, saat dihubungi oleh oknum CS yang mengaku dari pihak bank atau dompet digital, sebaiknya Anda tidak langsung percaya. Anda perlu memastikan terlebih dahulu keaslian dari nomor yang menghubungi tersebut.

Perlu diketahui, kontak resmi DANA hanya melalui live chat DANA Digital Assistance (DIANA), call center DANA di nomor 1500 445, dan email help@dana.id. Selain semua kontak resmi ini, bisa dipastikan kontak tersebut bukan berasal dari DANA.

Kedua, konfirmasi. Jika mencurigai adanya upaya penipuan yang mengatasnamakan DANA, Anda bisa mengecek asli atau palsunya link, kontak, ataupun media sosial yang menghubungi Anda lewat fitur DANA Protection di aplikasi DANA.

Dengan melakukan konfirmasi pada fitur DANA Protection, Anda bisa lebih mudah dalam mengetahui oknum yang coba melakukan penipuan.

Ketiga, lapor. Apabila CS yang menghubungi Anda terbukti mengaku-ngaku sebagai pihak dari DANA, Anda bisa langsung melaporkannya lewat bagian Laporkan via Aduan Nomor yang ada di DANA Protection.

Untuk diketahui, fitur itu akan langsung menghubungkan Anda dengan layanan dari Kemenkominfo.

Dengan begitu, Anda tidak hanya membantu diri sendiri terhindar dari penipuan online, tetapi juga membantu pengguna DANA lain.

Selain ketiga informasi tersebut, ada juga beberapa informasi penting lainnya dari DANA agar Anda bisa semakin terhindar dari modus penipuan.

Salah satunya adalah CS DANA tidak pernah merespons melalui WhatsApp. WhatsApp DANA hanya akan menyampaikan promosi dan tidak untuk melayani keluhan.

Tak hanya itu, CS DANA juga tidak pernah meminta informasi pribadi dalam menyelesaikan masalah nasabah.

CS DANA tidak akan meminta pengguna untuk membagikan informasi pribadi, seperti PIN DANA, dan kode OTP.

Untuk informasi lebih lengkap mengenai fitur dan keamanan DANA, silakan cek info lebih lanjut di sini atau ikuti akun Instagram @dana.id dan TikTok @dana.Indonesia.

Comments