Sempu Island is beautiful and enchanting
Sempu Island is a small island located to the south of Java Island; administratively located in Tambakrejo Village, Sumbermanjing Wetan District, Malang Regency, East Java. This island, which is covered in tropical trees, is a nature reserve managed by the East Java Natural Resources Conservation Center (BBKSDA) under the Indonesian Ministry of Environment and Forestry.
Officially, this place was designated as a nature reserve since 1928 during the Dutch East Indies government, through the Governor General's Decree (Besluit van den Gouverneur Generaal van Nederlandsch Indie) No. 69 and No. 46 dated 15 March 1928 concerning Aanwijzing van het natuurmonument Poelau Sempoe covering an area of 877 ha.
Sempu Island has various types of ecosystems ranging from coastal forests, mangrove forests and lowland tropical forests which dominate the entire island. In the middle of this island there is a kind of lagoon or salt water lake called Segara Anakan, which is connected to the sea through a coral gap.
The flora found on Sempu Island include bendo (Artocarpus elasticus), quarter (Terminalia sp.), wadang (Pterocarpus javanicus), ketapang (Terminalia catappa), sea waru (Hibiscus tiliaceus), pandan (Pandanus tectorius), mangrove (Rhizophora mucronata and Rhizophora apiculata), andmuch more.
Interestingly, the name Sempu is said to be taken from the name of one type of tree (sempu tree) found on the island, but this tree is difficult to find nowadays.
On Sempu Island you can find at least 110 species of birds, including several protected bird species such as the Takur tengeret (Megalaima australis), the White-bellied Kangkareng (Anthracoceros albirostris), and the White-breasted Sea Eagle (Haliaeetus leucogaster)
Pulau Sempu Elok dan Mempesona
Pulau Sempu adalah sebuah pulau kecil yang terletak di sebelah selatan Pulau Jawa; secara administratif berada di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Pulau yang ditumbuhi pepohonan tropis ini adalah cagar alam yang dikelola oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur di bawah KLHK RI. Secara resmi tempat ini ditetapkan sebagai cagar alam sejak 1928 pada masa pemerintahan Hindia Belanda, melalui SK Gubernur Jenderal (Besluit van den Gouverneur Generaal van Nederlandsch Indie) No. 69 dan No. 46 tanggal 15 Maret 1928 tentang Aanwijzing van het natuurmonument Poelau Sempoe seluas 877 ha.
Pulau Sempu memiliki berbagai jenis ekosistem mulai dari hutan pantai, hutan bakau, dan hutan tropis dataran rendah yang mendominasi seluruh pulau. Di tengah pulau ini terdapat semacam laguna atau danau berair asin yang bernama Segara Anakan, yang terhubung dengan laut melalui suatu celah karang.
Flora yang ditemukan di Pulau Sempu di antaranya adalah bendo (Artocarpus elasticus), triwulan (Terminalia sp.), wadang (Pterocarpus javanicus), ketapang (Terminalia catappa), waru laut (Hibiscus tiliaceus), pandan (Pandanus tectorius), bakau (Rhizophora mucronata dan Rhizophora apiculata), dan banyak lagi. Menariknya, nama Sempu dikatakan diambil dari nama salah satu jenis pohon (pohon sempu) yang ditemukan di pulau itu, namun pohon tersebut telah sulit ditemukan saat ini.
Di Pulau Sempu dapat ditemukan setidaknya 110 jenis burung, termasuk beberapa jenis burung yang dilindungi seperti Takur tengeret (Megalaima australis), Kangkareng perut-putih (Anthracoceros albirostris), dan Elang-laut dada-putih (Haliaeetus leucogaster)
0 Comments