German Researchers Find Hidden 'Elon Mode' Mode in Teslas That Can Danger Drivers
Elon Musk, the owner of the Tesla factory, has a special mode. (photo: x @MarioNawfal)
- Tesla customers are quite aware that this company's vehicles do not yet offer full autonomous driving capabilities. Although Tesla's Autopilot mode can take over certain tasks such as lane centering, the driver must still touch the steering wheel to indicate readiness to take over at any time.
However, there seems to be a hidden mode known as 'Elon Mode' installed in Tesla cars, and if activated, it could cause more accidents.
German researchers managed to hack the Tesla Model 3 by manipulating its internal circuitry, using equipment worth around 600 euros (Rp. 10.2 million). Not only were they able to access 'critical data' about the car, but also found code that confirmed the existence of this setting, which has not been officially acknowledged by Tesla.
This research was carried out by three doctoral students, namely Christian Werling, Niclas Kühnapfel, and Hans Niklas Jacob, from the Technische Universität Berlin (TU Berlin). The results of their research were presented at the Chaos Computer Club hacking congress in Hamburg, Germany, on Wednesday, December 27.
"Using a voltage glitching attack on Tesla Autopilot, we were able to gain full privileges on the system," their statement said. "This attack allowed us to arbitrarily extract code and user data from the system."
According to the team, 'voltage glitching' requires physical access to the car's circuitry, so their hack couldn't be done remotely. Voltage glitching involves intentionally causing brief fluctuations in a circuit's power supply, which in Tesla cars can cause interference.
This intrusion allowed German hackers to gain unauthorized access to car data and extract sensitive data from the device's memory. This includes personal information about the driver such as contacts in the phone book and calendar appointments, as well as data about the locations the car visits.
However, experts also found code confirming the existence of an Elon Mode setting that reduces driver monitoring alerts. This allows drivers to drive hands-free, although this goes against official Tesla recommendations and is potentially dangerous. It's not yet clear how Model 3 drivers can activate Elon Mode.
There are speculations that Elon Mode is devoted to the Tesla CEO himself and some customers selected by him. Tesla's Autopilot uses camera and sensor data to create a representation of the world around the car, which is displayed virtually on the car's screen.
Peneliti Jerman Temukan Mode Tersembunyi 'Elon Mode' pada Tesla yang Bisa Membahayakan Pengemudi
Elon Musk, pemilik pabrik Tesla punya mode khusus. (foto: x @MarioNawfal)
- Para pelanggan Tesla selama ini sudah cukup paham jika kendaraan perusahaan ini belum sepenuhnya menawarkan kemampuan mengemudi otonom penuh. Meskipun mode Autopilot Tesla dapat mengambil alih tugas tertentu seperti memusatkan lajur, pengemudi tetap harus menyentuh setir untuk menunjukkan kesiapan untuk mengambil alih kapan saja.
Namun, tampaknya ada mode tersembunyi yang dikenal sebagai 'Elon Mode' yang terpasang pada mobil Tesla, dan jika diaktifkan, dapat menyebabkan kecelakaan lebih banyak.
Para peneliti Jerman berhasil meretas Tesla Model 3 dengan memanipulasi sirkuit internalnya, menggunakan peralatan senilai sekitar 600 euro (Rp10,2 juta). Mereka tidak hanya dapat mengakses 'data kritis' tentang mobil tersebut, tetapi juga menemukan kode yang mengkonfirmasi adanya pengaturan ini, yang belum secara resmi diakui oleh Tesla.
Penelitian ini dilakukan oleh tiga mahasiswa doktor, yaitu Christian Werling, Niclas Kühnapfel, dan Hans Niklas Jacob, dari Technische Universität Berlin (TU Berlin). Hasil penelitian mereka dipresentasikan dalam kongres peretasan Chaos Computer Club di Hamburg, Jerman, pada Rabu, 27 Desember.
"Menggunakan serangan voltage glitching pada Tesla Autopilot, kami berhasil mendapatkan hak akses penuh pada sistem," demikian pernyataan mereka. "Serangan ini memungkinkan kami mengekstrak kode dan data pengguna secara sewenang-wenang dari sistem."
Menurut tim, 'voltage glitching' memerlukan akses fisik ke sirkuit mobil, sehingga peretasan mereka tidak dapat dilakukan secara remote. Voltage glitching melibatkan secara sengaja yang menyebabkan fluktuasi singkat dalam pasokan daya sirkuit, yang pada mobil Tesla dapat menyebabkan gangguan.
Gangguan ini memungkinkan para peretas Jerman untuk mendapatkan akses tidak sah ke data mobil dan mengekstrak data sensitif dari memori perangkat tersebut. Ini termasuk informasi pribadi tentang pengemudi seperti kontak dalam buku telepon dan janji temu kalender, serta data tentang lokasi yang dikunjungi mobil.
Namun, para ahli juga menemukan kode yang mengonfirmasi adanya pengaturan Elon Mode yang mengurangi peringatan pemantauan pengemudi. Hal ini memungkinkan pengemudi untuk mengemudi tanpa tangan, meskipun hal ini bertentangan dengan rekomendasi resmi Tesla dan berpotensi berbahaya. Belum jelas bagaimana pengemudi Model 3 dapat mengaktifkan Elon Mode ini.
Ada spekulasi bahwa Elon Mode dikhususkan untuk CEO Tesla sendiri dan beberapa pelanggan yang dipilih olehnya. Autopilot Tesla menggunakan data kamera dan sensor untuk membuat representasi dunia sekitar mobil, yang ditampilkan secara virtual di layar mobil.