Gangbang! US-France-Germany-UK Announce Assistance to Israel

Gangbang! US-France-Germany-UK Announce Assistance to Israel


Photo: Hamas vs Israel War (REUTERS/MOHAMMED SALEM)

Jakarta, CNBC Indonesia - The leaders of the United States (US), France, Germany, Italy and the UK promised to support Israel. A joint statement was delivered Monday evening local time. 
"This is in an effort to defend itself," said the countries quoted by AFP, Tuesday (10/10/2023). 
"Recognizing the legitimate aspirations of the Palestinian people... but Hamas has nothing to offer the Palestinian people but more terror and bloodshed," he added. 

The Guardian also published the same thing. In detail, this statement was issued after a telephone call between US President Joe Biden, French President Emmanuel Macron, German Chancellor Olaf Scholz, Italian Prime Minister (PM), Giorgia Meloni and British PM Rishi Sunak, . 
"We make it clear that Hamas' terrorist actions have no justification, no legitimacy, and must be universally condemned," the Quint states. 
"There is never a justification for terrorism," he added. 
"In recent days, the world watched in horror as Hamas terrorists massacred families in their homes, slaughtered more than 200 young people enjoying a music festival, and kidnapped elderly women, children and entire families, who are now being held hostage." he said again. 

"Our countries will support Israel in its efforts to defend itself and its people from such atrocities. We further emphasize that this is not the time for any party hostile to Israel to exploit these attacks for profit," the joint statement said. 
Earlier, Sunday, it was reported that the US would send military aid to Israel. Even warships and fighter jets are starting to shift to the Eastern Mediterranean. 

"A missile cruiser and four missile destroyers are heading towards the area," said US Defense Secretary Lloyd Austin referring to the aircraft carrier USS Gerald R. Ford, quoted by BBC International. 
"US fighter jets will also be sent," he stressed. 
The White House also confirmed that the aid would arrive within days. The US, Biden's office emphasized, is trying to ensure that Israel's enemies will not try to take advantage of this situation. 
War between Hamas and Israel broke out Saturday. Hamas began a multi-pronged attack at around 6:30 a.m. local time with thousands of rockets aimed at Tel Aviv and Jerusalem, with some of them passing through the Iron Dome defense system and hitting buildings. 
Gunfire continued into the evening between Israeli troops and hundreds of Hamas militias in at least 22 Israeli locations. The situation began to become chaotic because many civilians were involved in the firefight. 
Hamas previously released images of several Israeli citizens being held hostage. Israeli military spokesman Daniel Hagari confirmed that "soldiers and civilians were kidnapped". 
Hamas spokesman Khaled Qadomi told Al Jazeera that the group carried out its military operations in response to the atrocities Palestinians have faced for decades. Apart from that, Israel is also known to have carried out several attacks in the Al Aqsa Mosque area, which is a holy place for Muslims. 
"We want the international community to stop the atrocities in Gaza against the Palestinian people, our holy places like Al-Aqsa. All these things are the reasons behind the start of this fighting," he said. 
Currently, 1,500 people have died in the second war. As many as 900 are from Israel and 600 are Palestinians. 

(sef/sef) Topic



Keroyokan! AS-Prancis-Jerman-Inggris Umumkan Bantu Israel

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Perang Hamas vs Israel (REUTERS/MOHAMMED SALEM)

Jakarta, CNBC Indonesia - Para pemimpin Amerika Serikat (AS), Perancis, Jerman, Italia dan Inggris berjanji untuk mendukung Israel. Pernyataan bersama disampaikan Senin malam waktu setempat.
"Ini dalam upayanya mempertahankan diri," kata negara-negara itu dikutip AFP, Selasa (10/10/2023).
"Mengakui aspirasi sah rakyat Palestina... tapi Hamas tidak menawarkan apa pun bagi rakyat Palestina selain lebih banyak teror dan pertumpahan darah," tambahnya.

Hal sama juga dimuat The Guardian. Secara rinci pernyataan tersebut dikeluarkan setelah adanya panggilan telepon antara Presiden AS Joe Biden, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Perdana Menteri (PM) Italia, Giorgia Meloni dan PM Inggris Rishi Sunak, .
"Kami memperjelas bahwa tindakan teroris Hamas tidak mempunyai pembenaran, tidak ada legitimasi, dan harus dikutuk secara universal," bunyi negara-negara Quint itu.
"Tidak pernah ada pembenaran untuk terorisme," tambahnya.
"Dalam beberapa hari terakhir, dunia menyaksikan dengan ngeri ketika teroris Hamas membantai keluarga di rumah mereka, membantai lebih dari 200 anak muda yang sedang menikmati festival musik, dan menculik wanita lanjut usia, anak-anak, dan seluruh keluarga, yang kini disandera," ujarnya lagi.

"Negara-negara kami akan mendukung Israel dalam upayanya membela diri dan rakyatnya dari kekejaman semacam itu. Kami lebih lanjut menekankan bahwa ini bukan saatnya bagi pihak mana pun yang memusuhi Israel untuk mengeksploitasi serangan ini demi mencari keuntungan," bunyi pernyataan bersama itu.
Sebelumnya, Minggu, AS dilaporkan akan mengirimkan bantuan militer ke Israel. Bahkan kapal-kapal perang dan jet tempur juga mulai bergeser ke Mediterania Timur.

"Sebuah kapal penjelajah rudal dan empat kapal perusak rudal sedang menuju ke wilayah tersebut," kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin merujuk kapal induk USS Gerald R. Ford, dikutip BBC International.
"Jet tempur AS juga akan dikirim," tegasnya.
Gedung Putih juga menegaskan bantuan tersebut akan datang dalam beberapa hari. AS, tegas kantor Biden, berupaya memastikan bahwa musuh-musuh Israel tidak akan mencoba mengambil keuntungan dari situasi ini.
Peperangan antara Hamas dan Israel pecah Sabtu. Hamas memulai serangan multi-cabang sekitar pukul 6:30 pagi waktu setempat dengan ribuan roket yang ditujukan hingga Tel Aviv dan Yerusalem, di mana beberapa diantaranya melewati sistem pertahanan Iron Dome dan menghantam bangunan.
Baku tembak terjadi hingga malam hari antara pasukan Israel dan ratusan milisi Hamas di setidaknya 22 lokasi Israel. Keadaan pun mulai kacau karena banyak warga sipil yang terlibat dalam baku tembak.
Hamas sebelumnya merilis gambar beberapa warga Israel yang disandera. Juru Bicara Militer Israel, Daniel Hagari, membenarkan bahwa "ada tentara dan warga sipil yang diculik".
Juru Bicara Hamas Khaled Qadomi mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kelompok itu melakukan operasi militernya sebagai tanggapan atas kekejaman yang dihadapi warga Palestina selama beberapa dekade. Selain itu, Israel juga diketahui beberapa kali melakukan serangan di wilayah Masjid Al Aqsa, yang merupakan tempat suci Umat Islam.
"Kami ingin komunitas internasional menghentikan kekejaman di Gaza terhadap rakyat Palestina, tempat suci kami seperti Al-Aqsa. Semua hal inilah yang menjadi alasan di balik dimulainya pertempuran ini," katanya.
Saat ini tercatat 1.500 korban jiwa tewas dalam perang keduanya. Sebanyak 900 dari Israel dan 600-san dari warga Palestina.

(sef/sef) Topik

Post a Comment