The Overthinking

THE OVERTHINKING



Because I'm used to remembering and writing down things that perhaps shouldn't be eternalized. 

So, please just tell me half way, to be able to see and interpret, that what is in front of the eyes, is a set of goodness, not pieces of turmoil. 

It's not easy, in fact, the little things are exaggerated. Even the simplest things are complicated. 

No! I'm not stoning my own body, but in fact, the lingering trauma has changed me to create wild, uncontrollable prejudices. 

All questions are tempting to keep guessing, eyes and logic allied create new anxiety, invite doubt, blurring the path in front of me. 

Unlucky! I'm lost in a labyrinth of anxiety. The more walking, the more do not know where to go home. Even though at the exit, many smiles have been waiting, who are willing to convince, that the wound does not exist, it has never really existed. 


SANG OVERTHINKING

Karena aku terbiasa mengingat dan mencatatkan, hal yang barangkali tak semestinya untuk dikekalkan.

Maka, tolong beritahu saja separuh cara, untuk bisa melihat dan memaknai, bahwa apa yang ada di depan mata, adalah seperangkat kebaikan, bukanlah kepingan kegalauan.

Tidak mudah, nyatanya hal-hal kecil terlalu dibesar-besarkan. Bahkan segala hal sederhana pun seperti dirumit-rumitkan. 

Bukan! Aku tidak sedang merajam tubuhku sendiri, tapi nyatanya, trauma yang mengendap telah merubah diri mencipta prasangka liar tak terkendali.

Segala tanya menjebak untuk terus menebak-nebak, mata dan logika bersekutu menciptakan kegelisahan baru, mengundang ragu, mengaburkan jalan di hadapanku.

Sial! Aku tersesat di labirin kecemasan. Semakin berjalan, semakin tak tahu ke mana jalan pulang. Padahal di pintu keluar, telah menunggu banyak senyuman, yang bersedia untuk meyakinkan, bahwa luka itu tak ada, tak pernah benar-benar nyata keberadaannya.

THE OVERTHINKING

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post