ABOUT LOVE
When you ask, what is love?
Love is like hunger in the heat of the day, then you sit in a simple stall at the end of the street, order a plate of rice and your favorite side dish, then devour it with great gratitude.
Love is like a street singer's guitar playing, he conjures dust into a melodious song. Chanting a spell like a magician on stage, "sim salabim, be a discordant note turning into metal pieces!" Meanwhile, behind the scorching sun, there is a body that needs to be given shade.
Love is like a bruised-chested woman's smile. Not for nothing, just a form of hope to make it look fine.
And of course, love is when I am able to make peace with the wounds, forget all the pain, and with all my heart, forgive myself.
IHWAL CINTA
Ketika kamu bertanya, apa itu cinta?
Cinta itu serupa rasa lapar di terik siang, lalu kamu duduk di sebuah warung sederhana di ujung jalan, memesan sepiring nasi dan lauk kesukaan, kemudian dengan lahap menikmatinya dengan penuh kesyukuran.
Cinta itu seperti petikan gitar penyanyi jalanan, ia menyulap debu menjadi lagu merdu. Mengucap mantra bagai pesulap di atas pentas, "sim salabim, jadilah nada sumbang menjelma kepingan logam!" Sementara di balik sengat mentari, ada tubuh yang butuh diberi teduh.
Cinta itu layaknya senyum perempuan berdada lebam, ia melipat lara di raut wajahnya, tapi melukis warna bianglala di mata kekasihnya. Bukan demi apa-apa, hanya sebentuk harap agar terlihat baik-baik saja.
Dan tentu saja, cinta itu ketika aku mampu berdamai dengan luka-luka, melupakan segala dera, dan dengan sepenuh hati, memaafkan diri sendiri.
0 Comments