LAILATUL QADAR IN DIFFERENT AREAS

LAILATUL QADAR IN DIFFERENT AREAS


Afwan kiyai, if Lailatul Qadar occurs only once, then shouldn't it occur two nights, because the earth is round causing differences in the time of day and night from one area to another. What's the explanation? 

Answer
By: Ahmad Syahrin Thoriq
The matter in question has actually been discussed by the scholars in their books. So the first to find out about this problem were not us, but the previous scholars. 

Including the discussion about round earth vs. flat earth, you could say they have finished talking about it, whereas today we seem to be starting to make a fuss about it again. 

The difference is, in the past, people differed from each other and were involved in debates using knowledge and adab, whereas most of us debated without knowledge plus minus manners. In the end, the truth cannot, the brotherhood will eventually be damaged. 

Ah never mind, let's immediately look at the explanation of the scientists, about whether lailatul qadar happened once or more. Among the fatwas that we can refer to is the following explanation by Imam Ramli Rahimahullah:

ثم يحتمل أنها تكون عند كل قوم بحسب ليلهم فإذا كانت ليلة القدر عندنا نهارا لغيرنا تأخرت الإجابة والثواب إلى أن يدخل الليل عندهم ويحتمل لزومها لوقت واحد وإن كان نهارا بالنسبة لقوم وليلا بالنسبة لآخرين والظاهر الأول لينطبق عليه مسمى الليل عند كل منهما أخذا مما قيل في ساعة الإجابة في يوم الجمعة إنهاتختلف باختلاف أوقات الخطب

"It is possible that lailatul qadar is based on the time of night in each nation. If lailatul qadar occurs at night in our area, but during the day in another place, then the time of mustajabah and the reward of lailatul qadar is postponed for them until night time comes. 

Another possibility is that the time of lailatul qadar only applies one time, even though that time is during the day for one people and night for some other people. 

A strong opinion is that the first possibility is that based on the time of night in each place this is more in line with the naming of the night for the place where both occur (lailatul Qadr). 
This opinion is taken from the provisions of the mustajab time on Friday which are different in each country according to the time of the khutbah”.[1]

The same statement was also published by al Imam Ibn Hajar al Haitsami in his book Tuhfatul Muhtaj Volume 3 page 462. 
Meanwhile, from the fatwas of contemporary scholars, we can get the following explanation from Shaykh Sholih al Munjid:

تكون ليلة واحدة ولو اختلف دخولها بالنسبة للبلدان ، فتدخل في البلاد العربية عند غروب شمس نهارهم وتدخل عند البلاد الإفريقية أيضا عند غروب شمس نهارهم وغيرها من البلاد ، فكلما غربت عند قوم دخلت عندهم ولو استغرق ذلك أكثر من20 ساعة فتحسب لهؤلاء ليلتهم ، ولهؤلاء ليلتهم ، ولا مانع من أن تنزل الملائكة عندهؤلاء ، وهؤلاء أيضا . 

“Lailatul Qadar only happens once, even though the time of night varies between countries. Maybe it's night time in Arab countries when the sun sets that day, then it's night time in African countries when the sun sets in the afternoon, and so on. 

When it gets lost in one country, it arrives in another, although it can take more than 20 hours. Therefore, one people consider this as their night and another people consider it as their night. And it is not impossible for angels to descend in the first community and then descend again in the other people."[2]

In conclusion - according to most scholars - lailatul Qadar only occurs at night, what is meant by night here is in accordance with the conditions of the night in a country. 
So the advantage is that the descent of angels and the noble things that accompany them can happen many times, but still on the same date, meaning not until the day is different. 
📜Wallahu a'lam. 
_______________
[1] Nihayatul Muhtaj (3/215). 
[2] Muaqi' al Islam sual wa answer (5/3393). 
READ MORE


LAILATUL QADAR DI WILAYAH YANG BERBEDA

Afwan kiyai, jika Lailatul Qadar terjadi hanya sekali, maka bukankah seharusnya ia terjadi dua malam, karena bumi yang bulat menyebabkan perbedaan waktu siang dan malam daerah satu dengan yang lainnya. Bagaimana penjelasannya ?

Jawaban
Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq

Mengenai hal yang ditanyakan sebenarnya sudah dibahas oleh para ulama dalam kitab-kitab mereka. Jadi yang kepoin masalah ini pertama kali bukan kita, tapi para ulama terdahulu.
Termasuk mengenai bahasan tentang bumi bulat vs bumi datar, bisa dikatakan sudah selesai mereka bicarakan, sedangkan kita hari ini sepertinya mulai meributkannya kembali.

Bedanya, kalau orang dulu mereka saling berbeda pendapat dan terlibat debat menggunakan ilmu dan adab, sedangkan kebanyakan kita berdebat tanpa ilmu plus minus adab. Akhirnya, kebenaran tidak dapat, persaudaraan pun akhirnya jadi rusak.

Ah sudahlah, mari langsung kita simak penjelasan ahli ilmu, tentang apakah lailatul qadar itu terjadi sekali atau lebih. Diantara fatwa yang bisa kita simak adalah penjelasan al imam Ramli rahimahullah berikut ini :

ثم يحتمل أنها تكون عند كل قوم بحسب ليلهم فإذا كانت ليلة القدر عندنا نهارا لغيرنا تأخرت الإجابة والثواب إلى أن يدخل الليل عندهم ويحتمل لزومها لوقت واحد وإن كان نهارا بالنسبة لقوم وليلا بالنسبة لآخرين والظاهر الأول لينطبق عليه مسمى الليل عند كل منهما أخذا مما قيل في ساعة الإجابة في يوم الجمعة إنها تختلف باختلاف أوقات الخطب 

“Dimungkinan bahwa lailatul qadar didasarkan pada waktu malam di setiap kaum. Jika lailatul qadar pada waktu malam di wilayah kita, namun siang di tempat lain, maka waktu mustajabah dan pahala lailatul qadar mundur bagi mereka sampai tiba waktu malam.

Kemungkinan lain, waktu lailatul qadar hanya berlaku satu waktu saja, meskipun waktu tersebut saat siang untuk suatu kaum dan malam untuk sebagian kaum yang lain.
Pendapat yang kuat adalah kemungkinan yang pertama yaitu didasarkan pada waktu malam di setiap tempat ini lebih sesuai dengan penamaan malam untuk tempat keduanya terjadi (lailatul Qadr).

Pendapat ini diambil dari ketentuan waktu mustajab pada hari Jumat yang berbeda di setiap negeri sesuai dengan waktu khutbah”.[1]
Keterangan yang sama juga dimuat oleh al Imam Ibnu Hajar al Haitsami dalam kitabnya Tuhfatul Muhtaj Jilid ke-3 halaman 462.
Sedangkan dari fatwa ulama kontemporer, kita bisa dapatkan penjelasan dari Syaikh sholih al Munjid berikut ini :
تكون ليلة واحدة ولو اختلف دخولها بالنسبة للبلدان ، فتدخل في البلاد العربية عند غروب شمس نهارهم وتدخل عند البلاد الإفريقية أيضا عند غروب شمس نهارهم وغيرها من البلاد ، فكلما غربت عند قوم دخلت عندهم ولو استغرق ذلك أكثر من20 ساعة فتحسب لهؤلاء ليلتهم ، ولهؤلاء ليلتهم ، ولا مانع من أن تنزل الملائكة عند هؤلاء ، وهؤلاء أيضا .
“Lailatul Qadar hanya terjadi sekali, meskipun masuknya waktu malam berbeda-beda antar negeri. Mungkin masuk waktu malam di negara-negara Arab ketika matahari tenggelam di siang itu, kemudian masuk waktu malam di negera-negara Afrika ketika matahari tenggelam di siang harinya, dan seterusnya.
Ketika hilang di satu negara, datang di negara yang lain, meskipun bisa jadi itu memakan waktu lebih dari 20 jam. Karena itu, satu kaum menilai ini sebagai malam mereka dan kaum yang lain lagi menilai itu sebagai malam mereka. Dan bukan tidak mungkin malaikat turun di kaum pertama kemudian turun lagi di kaum yang lain.”[2]
Kesimpulannya - menurut kebanyakan ulama - lailatul Qadar hanya terjadi di malam hari, yang di maksud malam disini adalah sesuai dengan keadaan malam di suatu negeri.
Maka keutamaannya, turunnya malaikat dan hal mulia yang mengiringinya bisa terjadi berkali-kali, namun masih dalam tanggal yang sama, artinya tidak sampai berbeda hari.
📜Wallahu a’lam.
_______________
[1] Nihayatul Muhtaj (3/215).
[2] Muaqi’ al Islam sual wa jawab (5/3393).

Post a Comment

0 Comments