QUEEN ELIZABETH I DAN ALIANSI UTSMANI

QUEEN ELIZABETH I DAN ALIANSI UTSMANI

“Mengapa terburu-buru memakamkannya?”

“Itu adalah tradisi Islam.”

Penggalan dialog itu diucapkan Queen Elizabeth II dan Ibu Suri dalam sebuah film yang menceritakan tentang kematian Putri Diana. Mereka mengomentari pemakaman kekasih Diana, Dodi Alfayed, yang dilangsungkan segera.

Kalau Queen Elizabeth II tidak begitu mengenal tradisi Islam, tidak demikian dengan leluhurnya yang kebetulan bernama sama, Queen Elizabeth I yang bertahta pada 1558-1603.

Sejak dinobatkan menjadi Ratu Inggris, ia segera menjalin kerja sama diplomatik, ekonomi, dan militer dengan Daulah Utsmani dan kerajaan Islam lainnya.

Terutama mulai tahun 1570 di masa kerajaan Inggris dikucilkan oleh penguasa Katholik, tersebab memilih Kristen Protestan sebagai agama di negerinya.

Semua pedagang Inggris dilarang melakukan hubungan dagang dengan negeri-negeri Khatolik, utamanya Spanyol.

“Dikucilkan secara ekonomi dan politik di Eropa membuat Inggris terpuruk,” jelas Jerry Brotton, profesor studi Renaisans di Queen Mary University of London.

Queen Elizabeth I lalu mengirim utusan untuk menghadap Sultan Murad III di Istanbul. Ia memohon untuk bisa melakukan aliansi dagang dan keamanan dengan Utsmani. Ia membutuhkan perlindungan untuk berjaga-jaga dari serangan Spanyol.

Permohonan itu dikabulkan Sultan. Pada 1580 Queen Elizabeth I menandatangi kesepakatan yang berlangsung 3 abad lamanya.

Kapal-kapal dagang Inggris diizinkan berlayar melintasi wilayah Utsmani. Hasilnya, karpet, sutera, rempah-rempah didatangkan dari negeri Timur untuk diperjual belikan di Inggris.

Bukti eratnya hubungan itu, ada beberapa kosa kata seperti candy dan turquoise yang berasal dari Turkish stone diserap ke dalam bahasa Inggris.

Bahkan, pujangga yang sangat dihormati di Inggris, William Shakespeare pun terpengaruh dengan memasukkan budaya Islam dalam karya panggungnya.

Seperti yang terjejak dalam karya besarnya “Othello”, yang terinspirasi dari seorang utusan Muslim dari Maroko.

"Sejak saat itulah Islam mempengaruhi segala aspek, politik, militer, ekonomi, bahkan budaya dalam sejarah Inggris," tulis Brotton

Kemarin, Rabu (8/9) Ratu Inggris, Queen Elizabeth II, mangkat. Ia adalah ratu terlama yang pernah bertahta dalam sejarah dunia.

Rencananya, jenazahnya baru akan dikuburkan 10 hari lagi, antara tanggal 18 atau 19 September dengan upacara kenegaraan penuh.

semoga bermanfaat

Post a Comment