Kabar pernikahan bintang Korea Hyun Bin dan Son Ye Jin ramai dibicarakan netizen di seluruh dunia. Keduanya dipertemukan dalam drakor Crash Landing On You yang sempat hits beberapa waktu lalu.
Pengumuman pernikahan itu seakan membenarkan asumsi romantisnya orang Korea. Happily ever after, dari film sampai ke dunia nyata. Seperti yang digembar-gembor
Benarkah?
Faktanya, tercatat Korea Selatan merupakan negara dengan jumlah kasus perceraian tertinggi di Asia Timur. Berdasarkan statistik, angka perceraian di Korea Selatan mencapai 108.700 per tahun. Padahal, perceraian termasuk hal yang tabu dalam budaya mereka.
Data dari Pusat Bantuan Hukum Korea untuk Masalah Keluarga menunjukkan sekitar 45 persen wanita dan 60 persen pria mencari konseling untuk urusan rumah tangga.
Ada kecenderungan pasangan menikah di Korea Selatan menunggu sampai satu-dua tahun, baru mencatatkan pernikahan mereka ke kantor negara. Biasanya setelah punya anak, untuk pengurusan administrasi kelahiran anak.
Mereka menunda mencatatkan pernikahannya supaya kalau terjadi perceraian tidak ribet mengurusnya ke pengadilan.
Sungguh sebuah ironi. Banyak yang terbius dengan romantisme drakor dan berasumsi orang Korea seromantis dalam drama itu. Sementara kenyataannya, tak sedikit yang telah menyiapkan perpisahan sejak awal pernikahan.
Padahal kalau mau belajar, kita punya banyak sekali sumber inspirasi kisah cinta yang luar biasa dan berakhir di surgaNya.
Tersebutlah kisah cinta Fatimah dan Ali. Dalam beberapa riwayat disebutkan kalau keduanya telah memendam rasa sejak lama.
Namun keduanya berhasil menyimpan rapat dalam hati hingga setan pun tidak mengetahuinya dan membuat mereka terjaga.
Rasulullah SAW sebagai ayah bukannya tak paham apa yang ada di hati putri tercintanya. Karenanya, lamaran dari beberapa sahabat utama yang ingin meminang putrinya ditolak dengan halus.
Sebaliknya, ketika Ali datang dan terlihat ragu untuk melamar, Rasulullah SAW jutru membukakan pintu lebar-lebar.
Ali yang gagah perkasa di medan laga, diam seribu bahasa tak bisa berkata-kata. Hingga Rasulullah SAW bertanya dengan bijak, “Apakah engkau datang untuk meminang Fatimah?”
Ali membenarkan dengan anggukan kepala. Rasulullah SAW pun kembali bertanya, “Apakah ada sesuatu (mahar) yang dapat kau berikan kepadanya?”
Ali menjawab, “Tidak ada, ya Rasulullah SAW.”
Rasulullah SAW lalu melanjutkan, “Apakah perisai al-Huthamiyah yang kuberikan kepadamu masih ada? Jika demikian, engkau kukawinkan (dengan Fatimah) dengan mahar itu.”
Diriwayatkan Ali menjual perisai itu dan beberapa barang miliknya yang lain sehingga semuanya terjual senilai 400 dirham. Riwayat lain menyebutkan bahwa keseluruhan totalnya adalah 480 dirham yang digunakannya sebagai mahar.
Jadi, tak perlu bunga, tak perlu cokelat. Bila sudah ada niatan, segera halalkan. Jangan beri kesempatan setan menggoda untuk melakukan kemaksiatan!
0 Comments