Get to know the figure of Retno Marsudi, the accomplished diplomat who is now Indonesia's first UN envoy
Laporan Sri Anggun Oktaviana
HOLIDAY NEWS - Retno Lestari Priansari Marsudi or often known as Retno Marsudi is an accomplished diplomat from Indonesia. Retno has more than 30 years of experience in the world diplomacy arena.
Previously, this petite woman studied undergraduate studies at Gadjah Mada University majoring in International Relations and continued with a master's degree at the Haagse Hogeschool, European Union Law Study Program and a PhD at Oslo University, Human Rights Study Program.
This woman, who was born in Semarang, November 27 1962, comes from a simple family, she admits that she is not from a wealthy family.
"I'm a nobody. I can dream, but I'm afraid to dream high," said Retno, referring to herself in the past, quoted from Kompas.com.
He also revealed that he grew up in hardship and had to work hard to get to where he is now.
"I grew up in difficulties, I knew from a young age that if I didn't work hard, I wouldn't eat or I would just be like this. So, I worked really hard so that my fate would change. "God blessed me with opportunities until I finally got to this point," he said on the Dady Corbuzer podcast in 2022.
Before becoming Minister of Foreign Affairs, he began his career as a diplomat at the Canberra Embassy in 1994 and the Hag Embassy in 1997.
Due to his ability in diplomacy, in 2005 he was trusted to become the Indonesian Ambassador to Norway and Iceland until 2008 and became the Indonesian Ambassador to the Kingdom of the Netherlands in Deen Hag in 2012.
Retno is Indonesia's first Minister of Foreign Affairs and she is considered capable of playing Indonesia's role in the world arena.
This woman, who is synonymous with glasses, has become an inspirational figure for women in foreign diplomatic relations because of her accomplishments and accomplishments and she is much loved by millennials and generation z.
Retno Marsudi succeeded in becoming Minister of Foreign Affairs in the Jokowi government for 2 terms.
Retno Marsudi has led various international peace and conflict mediation initiatives.
While serving as Minister of Foreign Affairs (2014-2024) he succeeded in strengthening Indonesia's position in global forums such as ASEAN, G20 and the UN Security Council.
His expertise in negotiating at the international level and with a humanist and inclusive approach to diplomacy, make him the ideal choice as the UN Special Envoy for Water Issues and will start his duties on 1 November 2024.
This reflects the UN's trust and also puts Indonesia in a more strategic position in helping to resolve existing global conflicts.
In carrying out her duties at the UN, Retno Marsudi will act as a high-level advocate to accelerate progress on multilateral cooperation in the field of water and sanitation.
He is tasked with leading global water diplomacy, specifically in preparation for the 2026 UN Water conference and raising water issues to a high level on the political agenda inside and outside the UN and also mobilizing action and resources to address the global water crisis.
Retno has become an inspiration for the younger generation, especially the millennial generation and Gen Z, because she was able to show that Indonesian diplomats have a big role in creating positive change in the world.
He is not only a figure who represents Indonesia but is an example of integrity, commitment and hard work towards peace that can have a global impact.
Mengenal Sosok Retno Marsudi, Sang Diplomat Ulung yang Kini jadi Utusan PBB Pertama Indonesia
HOLIDAY NEWS - Retno Lestari Priansari Marsudi atau sering dikenal dengan Retno Marsudi merupakan salah satu diplomat ulung asal Indonesia. Retno memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di kancah diplomasi dunia.
Sebelumnya wanita berpostur mungil ini menempuh Pendidikan S1 di Universitas Gadjah Mada jurusan Ilmu Hubungan Internasional dan melanjutkan S2 di Haagse Hogeschool Program Studi Undang-Undang Uni Eropa dan S3 di Oslo University Program Studi Hak Asasi Manusia.
Perempuan yang lahir di Semarang, 27 November 1962 ini berasal dari keluarga yang sederhana ia mengaku bukan dari keluarga yang berada.
"Saya ini nobody. Boleh mimpi, tapi takut mimpinya ketinggian," ujar Retno menyebut dirinya pada masa lampau, dikutip dari Kompas.com.
Ia juga mengungkapkan bahwa ia di besarkan dalam kesulitan dan harus bekerja keras untuk sampai di titik sekarang.
"Saya ini kan di besarkan dalam kesulitan, saya dari kecil tahu kalau saya ga kerja keras ya saya ngga makan atau saya begini-begini saja. jadi, saya kerja keras banget supaya nasib saya berubah. Tuhan memberikan berkat kesempatan sampai akhirnya saya sampai ke titik ini," ungkapnya di podcast Dady Corbuzer tahun 2022.
Sebelum menjadi Menteri luar negeri, ia memulai kariernya menjadi diplomat di kedutaan Besar Canberra pada tahun 1994 dan Kedutaan Hag di tahun 1997.
Atas kemampuannya dalam diplomasi, di tahun 2005 ia di percaya untuk menjadi Duta Besar Indonesia untuk Norwegia dan Islandia hingga tahun 2008 dan menjadi Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda di Deen Hag di tahun 2012.
Retno merupakan Menteri Luar Negeri pertama di Indonesia dan ia dianggap mampu untuk memainkan peran Indonesia di percaturan dunia.
Perempuan yang identik dengan kacamata ini menjadi salah satu sosok inspirasi bagi perempuan dalam hubungan diplomasi luar negeri karena pencapaian dan prestasinya dan ia banyak di gemari oleh kalangan milillenial dan generasi z.
Retno Marsudi berhasil menjadi Menteri Luar Negeri pada pemerintahan Jokowi selama 2 periode.
Retno Marsudi telah memimpin berbagai inisiatif perdamaian dan mediasi konflik Internasional.
Saat menjabat sebagai Menteri Luar Negeri (2014-2024) ia berhasil memperkuat posisi Indonesia pada forum-forum global seperti ASEAN, G20, dan Dewan Keamanan PBB.
Keahliannya dalam bernegosiasi pada tingkat Internasional dan dengan pendekatan diplomasi yang humanis dan inklusif, menjadikannya sebagai pilihan ideal sebagai Utusan Khusus PBB Untuk Isu Air dan mulai bertugas di tanggal 1 November 2024.
Hal ini mencerminkan kepercayaan PBB dan juga memberikan Indonesia pada posisi yang lebih strategis dalam membantu menyelesaikan konflik global yang ada.
Dalam mengemban tugasnya di PBB, Retno Marsudi akan berperan sebagai advokat tingkat tinggi untuk mempercepat kemajuan Kerja sama multilateral di bidang air dan sanitasi.
Ia bertugas memimpin diplomasi air global, khusus dalam persiapan menuju konferensi Air PBB 2026 dan mengangkat isu-isu air ke tingkat tinggi dalam agenda politik di dalam dan luar PBB dan juga memobilisasi Tindakan dan sumber daya untuk mengatasi krisis air global.
Retno menjadi inspirasi generasi muda khususnya generasi milenial dan gen z karena ia mampu menunjukkan bahwa diplomat Indonesia memiliki peran besar dalam menciptakan perubahan positif di dunia.
Ia bukan hanya sosok yang mewakili Indonesia tetapi menjadi contoh integritas, komitmen dan kerja keras terhadap perdamaian yang dapat membawa dampak secara global.