Former US President Jimmy Carter Celebrates 100th Birthday
Carter merayakan ulang tahun di tempat kelahirannya di Plains, Georgia, sambil menjalani perawatan kesehatan di usia senja.
Jimmy Carter merupakan presiden tertua yang masih hidup, sekaligus presiden yang paling lama menjabat dalam sejarah AS.
"Saya rasa dia punya warisan yang rumit, tetapi bagi saya dan baginya, intinya adalah dia menjalankan imannya dan perintah untuk mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri," kata cucu Carter, Jason Carter, dikutip Al Jazeera.
Warisan pasca-kepresidenan Carter menuai banyak kritikan dan kontroversi di kalangan masyarakat AS.
Pada 2006 lalu, dia menjadi salah satu tokoh politik sekaligus eks presiden, yang mempertanyakan kebijakan Israel di wilayah Palestina yang diduduki. Dia juga menyebut sistem kontrol di wilayah pendudukan sebagai "apartheid".
Pada 2009, dia mengatakan warga Palestina di Gaza diperlakukan lebih seperti binatang daripada manusia.
Kata-katanya semasa jadi presiden juga disebut "meletakkan dasar" bagi parlemen AS, untuk mendesak pemerintah Presiden Joe Biden menyetop transfer senjata ke Israel di tengah agresi ke Gaza.
Lahir pada tahun 1924, Carter tumbuh membantu usaha pertanian kacang tanah milik ayahnya, yang diambil setelah bertugas di Angkatan Laut AS.
Selama menjabat, perekonomian AS sempat lesu akibat inflasi tinggi dan pengangguran yang kian parah. Usahanya untuk mengalihkan konsumsi energi AS ke sumber-sumber terbarukan gagal di Kongres AS.
Carter juga membantu membangun hubungan diplomatik dengan China, menengahi pembatasan senjata nuklir dengan pemimpin Soviet saat itu Leonid Brezhnev, dan membuat perjanjian Terusan Panama di bawah kendali lokal.
Dia juga menengahi pembicaraan antara Presiden Mesir Anwar Sadat dan Perdana Menteri Israel Menachem Begin, yang membuat kedua negara menjalin hubungan diplomatik dan ekonomi penuh.
Carter kini didiagnosis menderita kanker pada 2015. Keluarganya mengatakan dia berharap bisa hidup hingga pemilu 5 November mendatang, dan bertaruh pada calon dari Partai Demokrat Kamala Harris.
0 Comments