How can Telegram CEO Pavel Durov have 100 biological children without getting married in 12 countries?

How can Telegram CEO Pavel Durov have 100 biological children without getting married in 12 countries? 
Telegram founder and CEO Pavel Durov claims to have fathered more than 100 children through sperm donation in 12 different countries. (Instagram)

HOLIDAY NEWS - Telegram founder and CEO Pavel Durov is in the spotlight after being arrested by French authorities upon arrival at Le Bourget Airport at the weekend  for offenses related to the  app he created. 

Apart from the news of this arrest, Durov also recently made a surprising confession. In a post on the Telegram application, Durov claimed to have fathered more than 100 children through sperm donors in 12 different countries. 

Reporting from the Times of India, Monday (27/8/2024), Durov revealed that his adventure as a sperm donor began about 15 years ago. At that time, a close friend who was struggling with infertility asked him to donate sperm. 
After visiting a clinic, he was told that he was considered the "best potential donor," and that his donation could help many couples around the world. At first, Durov was hesitant, but eventually agreed, fascinated by the idea. 

Through his upload, Durov also expressed his confusion over the fact that he has more than 100 children, especially considering that he has never been married and his tendency to live alone. "I just found out that I have more than 100 biological children. How is this possible for someone who has never been married and prefers to live alone?" he wrote. 
Telegram CEO Pavel Durov. - (Twitter.com/@euronews)
Who is Pavel Durov? 

Pavel Durov is not a figure who is easily ignored. Born on October 10, 1984, he is a Russian-born entrepreneur who has changed the face of the digital world through Telegram, which he launched in 2013. Telegram's success amidst the dominance of WhatsApp is extraordinary, but not without challenges. The security and privacy features that Telegram relies on also attract the attention of parties with malicious intentions. The platform has been accused of being a hiding place for various illegal activities, from drug trafficking to the distribution of child exploitation material. 

Criticism of the lack of content moderation on Telegram is getting louder, drawing serious attention from law enforcement agencies in various countries. This criticism ultimately led to Pavel Durov's detention in France. 

Although details regarding his detention are not yet completely clear, the situation has sparked debate regarding the responsibilities of digital platform owners in moderating content uploaded by their users. Durov, who has always adhered to the principle of freedom of communication, is now under pressure to reconsider Telegram's restrictions. 

Bagaimana CEO  Telegram Pavel Durov Bisa Miliki 100 Anak Biologis Tanpa Menikah di 12 Negara?


Pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov mengaku telah menjadi ayah dari lebih dari 100 anak melalui donor sperma di 12 negara berbeda.
Pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov mengaku telah menjadi ayah dari lebih dari 100 anak melalui donor sperma di 12 negara berbeda. (Instagram)

HOLIDAY NEWS - Pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov tengah menjadi sorotan seusai ditangkap otoritas Prancis saat tiba di Bandara Le Bourget pada akhir pekan lalu  atas pelanggaran yang terkait dengan  aplikasi buatannya.

Selain berita penangkapan tersebut, Durov juga belum lama ini membuat pengakuan mengejutkan. Dalam sebuah unggahan di aplikasi Telegram, Durov mengeklaim telah menjadi ayah dari lebih dari 100 anak melalui donor sperma di 12 negara berbeda.

Dilansir dari Times of India, Senin (27/8/2024), Durov mengungkapkan petualangannya sebagai donor sperma dimulai sekitar 15 tahun lalu. Ketika itu seorang teman dekat yang berjuang melawan infertilitas memintanya untuk menyumbangkan sperma.

Setelah mengunjungi sebuah klinik, ia diberi tahu bahwa dirinya dianggap sebagai "calon donor terbaik," dan donasinya dapat membantu banyak pasangan di seluruh dunia. Awalnya, Durov ragu, tetapi akhirnya setuju karena terpesona oleh gagasan tersebut.

Melalui unggahannya, Durov juga menyatakan kebingungannya atas fakta dirinya telah memiliki lebih dari 100 anak, terutama mengingat kehidupannya yang selama ini tidak pernah terikat dalam pernikahan dan kecenderungannya untuk hidup menyendiri.

"Saya baru tahu bahwa saya memiliki lebih dari 100 anak kandung. Bagaimana ini mungkin bagi seseorang yang belum pernah menikah dan lebih suka hidup sendiri?" tulisnya.

CEO Telegram Pavel Durov. - (Twitter.com/@euronews)
CEO Telegram Pavel Durov. - (Twitter.com/@euronews)

Siapakah Pavel Durov?

Pavel Durov bukanlah sosok yang mudah diabaikan. Lahir pada 10 Oktober 1984, ia adalah pengusaha kelahiran Rusia yang telah mengubah wajah dunia digital melalui Telegram yang diluncurkannya pada 2013.

Kesuksesan Telegram di tengah dominasi WhastApp memang luar biasa, tetapi bukan tanpa tantangan. Fitur-fitur keamanan dan privasi yang menjadi andalan Telegram juga menarik perhatian pihak-pihak dengan niat jahat. Platform ini telah dituduh menjadi tempat persembunyian bagi berbagai kegiatan ilegal, mulai dari perdagangan narkoba hingga distribusi materi eksploitasi anak.

Kritikan terhadap kurangnya moderasi konten di Telegram semakin keras, sehingga mengundang perhatian serius dari lembaga penegak hukum di berbagai negara. Kritikan tersebut akhirnya berujung pada penahanan Pavel Durov di Prancis. 

Meskipun detail mengenai penahanannya belum sepenuhnya jelas, situasi ini telah memicu perdebatan mengenai tanggung jawab pemilik platform digital dalam memoderasi konten yang diunggah oleh pengguna mereka. Durov, yang sebelumnya selalu berpegang teguh pada prinsip kebebasan berkomunikasi, kini berada di bawah tekanan untuk mempertimbangkan kembali batasan-batasan yang ada di Telegram.


Post a Comment

0 Comments