PENAMPAKAN Tebing Uluwatu Bali, Akan Tabas Tebing 6 Meter dengan Kedalaman 10 Meter
Selain itu, pengerjaannya tebing Uluwatu pun dinilai sengaja membuang material kabur ke laut. Sehingga air laut menjadi sedikit keruh.
Kendati demikian pemkab Badung dengan tegas mengatakan jika penataan salah satu ikon Bali itu telah melalui kajian dengan matang.
Mengingat pembangunan jalan inspeksi dibawah tebing Uluwatu yang kini sedang dilakukan, juga digunakan untuk menahan deburan ombak.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan (PUPR) Badung, Ida Bagus Surya Suamba mengatakan, penataan keretakan tebing Uluwatu sejatinya telah direncanakan sejak lama.
Bahkan dalam hal ini telah dilakukan kajian oleh Universitas Udayana dan tenaga ahli lainnya.
Sehingga penataan yang dilakukan untuk memperbaiki keretakan tebing dan abrasi.
"Secara kajian dari Universitas Udayana dan tenaga ahli yang ditunjuk, diperkiraan kalau tidak kami tangani tebing Uluwatu ini sudah akan roboh tanpa mendahului yang diatas.
Karena di bawah sudah sangat cekung tebingnya karena adanya abrasi,” ujar Surya Suamba tegasnya Rabu 4 September 2024.
Menurutnya, metode penataan yang dilakukan adalah mempercantik kawasan tebing Uluwatu.
Dari kajian yang dilakukan, juga diperlukan pembangunan jalan menuju ke dasar tebing.
"Jalan ini juga digunakan untuk menahan abrasi di sepanjang tebing," Jelasnya
Bahkan sudah mendapatkan izin dari pengempon pura dan desa adat.
Karena tidak ada akses menuju bawah, sehingga diperbaiki langsung untuk membuat akses.
"Dari pembangunan jalan ini, nantinya akan digunakan untuk membawa bahan ke dasar tebing. Kemudian dilakukan perbaikan dari cekungan yang berada di dasar tebing," jelasnya.
Birokrat asal Tabanan itu mengaku dalam pembangunan akses ini nantinya cekungan yang tingginya sampai 6 meter ditabas dan dengan kedalaman 10 meter akan diperbaiki.
"Nanti kami cor, sehingga kekuatan tebing dari dasar Pura Uluwatu itu bisa aman," terang Pj Sekda Badung tersebut.
Kemudian Surya Suamba menjelaskan, akan dliakukan penbangunan revetmen setinggi 6 meter untuk menahan deburan ombak.
Sehingga dengan deburan ombak sekitar 4 meter dapat ditahan.
"Dengan kondisi ini tentunya tetap kami akan upayakan bekerja dengan melestarikan kondisi pantai setempat. Kemarin ada kesalahan operator yang membuang material ke laut sudah kami peringati. Kalau ditemukan lagi akan kami berhentikan," tegasnya.
Disinggung terkait penggunaan jalur laut atau udara dalam pengiriman material, Pihaknya mengaku belum dapat dilakukan. Sebab dari proyek penataan senilai Rp 76 miliar akan memakan anggaran lebih banyak.
Selain itu jalan inspeksi ini pun kembali disebutkan diperlukan untuk upacara agama.
"Umat saat melaksanakan melasti ke bawah sangat berbahaya. Mumpung kami melakukan perencanaan ini nantinya akan kami buat lebih bagus dan kelihatan samgat natural.
Jalan ini bukan untuk umum, hanya untuk keagamaan, dan juga inspeksi kaitan dengan pemeliharaan dan pengecekan tebing uluwatu," imbuhnya. (*)