6 Facts About Sue the T-Rex, the Most Famous Dinosaur Fossil

6 Facts About Sue the T-Rex, the Most Famous Dinosaur Fossil
Photo: (https://www.fieldmuseum.org/)

HOLIDAY NEWS - On August 12, 1990, a fossil hunter from the Black Hills Institute of Geological Research in the United States named Sue Hendrikson began her adventure. He set out across the hot plains of western South Dakota. 

Initially he wanted to explore the boulders while his team was fixing a flat tire. After hours of climbing with his golden retriever, Hendrickson reached a height of 18 meters. 

At this altitude, Hendrickson had difficulty seeing land. Then, he looked up. About 2 meters above his head, he saw three large bones sticking out of the rock surface. 

Hendrickson showed the bones to Peter L Larsen, president of the Black Hills Institute. Until finally the bones became the target of his team's hunt. 

Getting to know Sue

The six-person team then began the painstaking process of removing all the bones from the site. Only 17 days later did the team realize that they had found the most complete Tyrannosaurus rex (T-rex) skeleton to date. 
Two years after the discovery, a dozen Federal Bureau of Investigation (FBI) agents assisted by the United States National Guard raided the Black Hills Institute. They confiscated T-rex fossils. 

Larsen admitted to having paid Maurice Williams, a member of the Cheyenne River Sioux Tribe where the fossil was discovered. After paying $5,000 or around Rp. 77 million (exchange rate Rp. 15,411), his team was given the right to dig up and retrieve the bones. However, it turned out that the land had been entrusted to the Federal Government. So people are prohibited from collecting fossils except with special permission, which the Black Hills Institute does not have. 

After years of legal disputes, the dinosaur fossil that became known as "Sue" (after Hendrickson) was auctioned at Sotheby's in New York. This auction took place on October 4, 1997. In just nine minutes, the fossil was sold for $8.36 million or Rp. 128 billion. This price was the highest ever paid for a fossil at that time. 

This auction was won by the Field Museum in Chicago which also received donations from various donors. Sue, also known as Specimen FMNH PR 2081, finally debuted at the Field Museum in 2000. Until finally in 2018, Sue was moved to the Griffin Halls of Evolving Planet at the same museum. Stephen Brusatte, a paleontologist from the University of Edinburgh, admitted that Sue was an idol for millions of people. 

Scientists also cannot escape Sue's charm and want to learn from her. Brusatte himself saw Sue for the first time when he was 16 years old. However, now he understood more about it. 
"We now understand more about the T-rex as a bus-sized, bone-crushing predator thanks to Sue's skeleton," he said. Behind Sue's popularity, there are 6 interesting facts related to her presence. The following list is quoted from the History page. 

6 Facts About Sue the T-Rex

1. The most complete adult T-rex ever discovered

Field Museum paleontologist Jingmai O'Connor said Sue was the most complete adult T-rex ever found. Of the 380 bones in the T-rex skeleton, 250 belonged to Sue. 
Including rare bones such as furcula (combination of two collarbones), stapes (ear bone), and gastralia (abdominal ribs). 

2. Sue experiences extreme teenage growth

Dinosaur bones are shaped like trees, that is, they have growth rings. Tom Cullen, a quantitative paleontologist and ecologist at Auburn University, studied Sue. 
Using a diamond-tipped drill, he removed a small cylinder from Sue's left femur. From the cylinder he examined thin slices of bone under a microscope. 
From this, Cullen identified growth rings that show how new bone grows each year. Based on this, Cullen analyzed that Sue experienced a period of extreme growth during adolescence. 
"It likely gains 35-45 pounds per week until it finally reaches adult size at age 20," Cullen said. 

3. The largest T-rex ever discovered

At 12 meters long and weighing around 9 tons, Sue is considered the largest t-rex ever discovered. Until finally excavations found in Saskatchewan, Canada challenged this title. 
In a 2019 study, the specimen nicknamed "Scotty" was slightly larger than Sue. However, some experts still note that the difference between Sue and Scotty is very small and is still within the margin of error for this estimate. 

4. The oldest T-rex ever discovered

A dinosaur was unearthed in Montana, United States in 2013. This dinosaur was initially called "granny rex" and later given the name "Trix" after Beatrix, the former queen of the Netherlands. 
Trix is ​​claimed to be the oldest t-rex that ever lived, namely 30 years old when he died. However, this changed after the results of research on bone growth rings were published. The research showed that Scotty and Sue lived to almost the same age. However, Sue is slightly older, estimated to be 33 years old. 

5. Sue's life is hard

Scientists studying Sue's skeleton identified a number of diseases that likely infected the dinosaur during its life. Some of these diseases are gout, torn tendons, bone infections, broken bones, and arthritis in the tail. O'Connor said Sue continued to feel very ill until the end of her life. 

6. Sue fueled the fossil trade

Sue's discovery had a major impact on the paleontological community considering the high price it fetched at auction. Since Sue was sold in 1997, prices for dinosaur fossils have continued to soar. At that time, dinosaurs became very valuable to this day. In July 2024, a stegosaurus was sold for more than $40 million or IDR 616 billion. 

Because fossils can sell for high prices, it causes total exploitation. Nick Longrich, a paleontologist from the University of Bath, said commercial and scientific interests do not always align. "It's a complicated legacy. But if it wasn't Sue, I'm sure it would have been another dinosaur," concluded Longrich. 

6 Fakta Tentang Sue Si T-Rex, Fosil Dinosaurus yang Paling Terkenal

Sue si T-rex, fosil dinosaurus yang paling terkenal
Foto: (https://www.fieldmuseum.org/)
HOLIDAY NEWS - Pada tanggal 12 Agustus 1990, seorang pemburu fosil dari Black Hills Institute of Geological Research di Amerika Serikat bernama Sue Hendrikson memulai petualangannya. Ia berangkat melintasi dataran panas di South Dakota bagian barat.

Awalnya ia ingin menjelajahi bongkahan batu ketika timnya memperbaiki ban kempes. Setelah berjam-jam mendaki bersama anjing golden retriever miliknya, Hendrickson mencapai ketinggian 18 meter.

Di ketinggian ini, Hendrickson kesulitan melihat daratan. Kemudian, ia melihat ke atas. Kira-kira 2 meter di atas kepalanya, ia melihat tiga tulang besar mencuat dari permukaan batu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hendrickson menunjukkan tulang-tulang itu kepada Peter L Larsen, presiden Black Hills Institute. Hingga akhirnya tulang belulang itu menjadi tujuan perburuan timnya.

Mengenal Sue

Tim yang beranggotakan enam orang itu kemudian memulai proses yang melelahkan untuk mengeluarkan semua tulang dari lokasi tersebut. Baru setelah 17 hari kemudian, tim menyadari bila mereka menemukan kerangka Tyrannosaurus rex (T-rex) terlengkap hingga saat ini.

Dua tahun setelah penemuan, selusin agen Federal Bureau of Investigation (FBI) dibantu Garda Nasional Amerika Serikat menggerebek Black Hills Institute. Mereka menyita fosil T-rex.

Larsen mengaku telah membayar Maurice Williams, anggota Suku Cheyenne River Sioux tempat penemuan fosil tersebut. Setelah membayar $5.000 atau sekitar Rp 77 juta (kurs Rp 15.411), timnya diberikan hak untuk menggali dan mengambil tulang-tulang tersebut.

Namun, ternyata tanah itu telah dipercayakan kepada Pemerintah Federal. Sehingga masyarakat dilarang mengoleksi fosil kecuali dengan izin khusus, hal ini tidak dimiliki Black Hills Institute.

Setelah bertahun-tahun terjadi sengketa hukum, fosil dinosaurus yang kemudian dikenal sebagai "Sue" (berdasarkan nama Hendrickson) dilelang di Sotheby's di New York. Pelelangan ini terjadi pada 4 Oktober 1997.

Hanya dalam waktu sembilan menit, fosil tersebut terjual dengan harga $8,36 juta atau Rp 128 miliar. Harga ini biaya tertinggi yang pernah dibayarkan untuk sebuah fosil pada saat itu.

Lelang ini dimenangkan oleh Field Museum di Chicago yang juga mendapat sumbangan dari berbagai donatur. Sue atau yang juga dikenal sebagai Specimen FMNH PR 2081, akhirnya debut di Field Museum pada tahun 2000.

Hingga akhirnya tahun 2018, Sue dipindahkan ke ruang Griffin Halls of Evolving Planet di museum yang sama. Stephen Brusatte, seorang paleontolog dari Universitas Edinburgh mengaku Sue menjadi idola jutaan orang.

Para ilmuwan juga tak lepas dari pesona Sue dan ingin belajar darinya. Brusatte sendiri melihat Sue pertama kali saat berusia 16 tahun. Namun, kini ia memahami lebih banyak tentangnya.

"Kami sekarang lebih memahami tentang T-rex sebagai predator seukuran bus yang dapat menghancurkan tulang berkat kerangka Sue," katanya.

Di balik populernya Sue, ada 6 fakta menarik terkait kehadirannya. Berikut daftarnya dikutip dari laman History.

6 Fakta Tentang Sue Si T-Rex

1. T-rex dewasa paling lengkap yang pernah ditemukan

Ahli paleontologi di Field Museum, Jingmai O'Connor menyebut Sue adalah T-rex dewasa paling lengkap yang pernah ditemukan. Dari 380 tulang yang ada dalam kerangka T-rex, 250-nya dimiliki Sue.

Termasuk tulang-tulang yang langka seperti furcula (gabungan dua tulang selangka), stapes (tulang telinga), dan gastralia (tulang rusuk perut).

2. Sue mengalami pertumbuhan masa remaja yang ekstrem

Tulang dinosaurus berbentuk seperti pohon yakni memiliki lingkaran pertumbuhan. Tom Cullen, seorang paleontolog kuantitatif dan ekologi di Universitas Auburn sempat meneliti Sue.

Dengan menggunakan bor berujung berlian, ia mengeluarkan silinder kecil dari tulang paha kiri Sue. Dari silinder itu ia memeriksa irisan tipis tulang di bawah mikroskop.

Dari sini, Cullen mengidentifikasi lingkaran pertumbuhan yang menunjukkan bagaimana tulang baru tumbuh setiap tahunnya. Berdasarkan hal ini, Cullen menganalisis bila Sue mengalami periode pertumbuhan yang ekstrem selama masa remaja.

"Kemungkinan bertambah 35-45 pon per minggu hingga akhirnya mencapai ukuran dewasa pada usia 20 tahun," kata Cullen.

3. T-rex terbesar yang pernah ditemukan

Dengan panjang 12 meter dan berat sekitar 9 ton, Sue dianggap sebagai t-rex terbesar yang pernah ditemukan. Hingga akhirnya penggalian yang ditemukan di Saskatchewan, Kanada menentang gelar tersebut.

Dalam sebuah studi tahun 2019, spesimen yang dijuluki "Scotty" itu berukuran sedikit lebih besar dari Sue. Kendati demikian, beberapa ahli tetap mencatat perbedaan Sue dan Scotty sangat kecil dan masih dalam margin kesalahan untuk perkiraan tersebut.

4. T-rex tertua yang pernah ditemukan

Seekor dinosaurus digali di Montana, Amerika Serikat pada tahun 2013. Dinosaurus ini awalnya disebut "nenek rex" dan kemudian diberi nama "Trix" yang diambil dari nama Beatrix, mantan ratu Belanda.

Trix diklaim sebagai t-rex tertua yang pernah hidup, yakni berusia 30 tahun saat mati. Namun, hal itu berubah usai hasil penelitian tentang cincin pertumbuhan tulang dipublikasikan.

Penelitian itu menunjukkan bahwa Scotty dan Sue hidup hingga usia yang hampir sama. Namun, Sue sedikit lebih tua yakni diperkirakan berusia 33 tahun.

5. Kehidupan Sue keras

Para ilmuwan peneliti kerangka Sue, mengidentifikasi sejumlah penyakit yang kemungkinan menjangkiti dinosaurus tersebut selama hidupnya. Beberapa penyakit itu adalah asam urat, tendon yang robek, infeksi tulang, tulang patah, dan radang sendi pada ekornya.

O'Connor menyebutkan Sue terus merasa sakit yang amat sangat hingga akhir hidupnya.

6. Sue memicu perdagangan fosil

Penemuan Sue berdampak besar pada komunitas paleontologi mengingat harga tinggi yang diperolehnya saat pelalangan. Sejak Sue terjual pada tahun 1997, harga fosil dinosaurus terus melonjak.

Saat itulah, dinosaurus menjadi sangat bernilai hingga saat ini. Pada Juli 2024, seekor stegosaurus terjual dengan harga lebih dari $40 juta atau Rp 616 miliar.

Karena fosil bisa laku dengan harga tinggi menyebabkan eksploitasi habis-habisan. Nick Longrich, seorang paleontolog dari University of Bath menyebutkan kepentingan komersial dan ilmiah tidak selalu sejalan.

"Ini adalah warisan yang rumit. Tetapi jika bukan Sue, saya yakin itu akan menjadi dinosaurus lain," tutup Longrich.

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post