Sad Story Male Plants Looking for Females (Hundreds Years Separation)

Sad Story Male Plants Looking for Females (Hundreds Years Separation)

The Loneliest Plant in the World is Endangered
The Loneliest Plant. PHOTO/DAILY

SIDNEY - Encephalartos woodii, known as the Wood Cycad, is facing a serious reproductive crisis. 

This plant, which is one of the rarest species in the world, has only one male individual remaining, and scientists are struggling to find a suitable female for him. 
As reported by Science Alert, this situation is complicated because Wood Cycads are dioecious plants, meaning they have separate male and female individuals. 
Unfortunately, all E. woodii individuals known so far are vegetative descendants of the only male plant discovered in 1895. This means they are all genetically identical and cannot reproduce sexually. 

Scientists have been trying to find female individuals in the wild for years, but have so far been unsuccessful. 

It is possible that other females do exist, but are hidden in the dense forests of South Africa. Another possibility is that all the females have become extinct, leaving the species on the verge of total extinction. Even though the situation is bleak, there is still hope. Scientists are researching advanced plant reproduction techniques, such as artificial pollination and tissue culture, to try to help E. woodii reproduce. These efforts may be able to save this species from extinction. 

The story of the Wood Cycad is an important reminder of the fragility of biodiversity and the importance of conservation. 
We must work together to protect endangered species and their natural habitats, to ensure that they are not lost forever. 

Kisah Sedih Tanaman Pejantan Cari Betinanya (Ratusan Tahun Berpisah)

Tanaman Paling Kesepian di Dunia Terancam Punah
Tanaman Paling Kesepian . FOTO/ DAILY

SIDNEY - Encephalartos woodii, yang dikenal sebagai Sikas Wood, memang menghadapi krisis reproduksi yang serius.

Tanaman ini, yang merupakan salah satu spesies paling langka di dunia, hanya memiliki satu individu jantan yang tersisa, dan para ilmuwan berjuang untuk menemukan betina yang cocok untuknya. Seperti dilansir dari Science Alert, ituasi ini rumit karena Sikas Wood adalah tanaman dioecious, artinya memiliki individu jantan dan betina yang terpisah.
Sayangnya, semua individu E. woodii yang diketahui sejauh ini adalah keturunan vegetatif dari satu-satunya tanaman jantan yang ditemukan pada tahun 1895. Ini berarti mereka semua secara genetik identik dan tidak dapat bereproduksi secara seksual.

Para ilmuwan telah berusaha menemukan individu betina di alam liar selama bertahun-tahun, tetapi sejauh ini belum berhasil.

Ada kemungkinan bahwa betina lain memang ada, tetapi tersembunyi di hutan lebat Afrika Selatan. Kemungkinan lainnya adalah bahwa semua betina telah punah, membuat spesies ini berada di ambang kepunahan total. Meskipun situasinya suram, masih ada harapan. Para ilmuwan sedang meneliti teknik reproduksi tanaman canggih, seperti penyerbukan buatan dan kultur jaringan, untuk mencoba membantu E. woodii bereproduksi. Upaya ini mungkin bisa menyelamatkan spesies ini dari kepunahan.

Kisah Sikas Wood adalah pengingat penting tentang kerapuhan keanekaragaman hayati dan pentingnya pelestarian. Kita harus bekerja sama untuk melindungi spesies yang terancam punah dan habitat alaminya, untuk memastikan bahwa mereka tidak hilang selamanya.

Post a Comment