IKN will be a spectacle of the world
Deputy Chairperson of the House of Representatives (DPR) Commission VII, Eddy Soeparno, revealed that the Capital City of Nusantara (IKN) would be a kind of representative or spectacle for the world. He dreamed that the city would be an example of a city that uses new renewable and environmentally friendly energy.
"If IKN is one of the examples we show, because it will fully use renewable energy. Even there, the plan is that the vehicle used will be electrically based, "Eddy said, reported Tuesday (28/5). According to him, IKN will be a zero zone of emissions.
Therefore, Eddy is optimistic that the Indonesian nation will be proud when IKN operates completely. IKN can also be an example for other countries in the development of green city, green capital, as will be realized by IKN. On this occasion, he explained that currently a renewable energy mix in Indonesia is only around 13 percent overall. This must be seriously improved. "We have to chase this with a serious lag. We must immediately develop our renewable energy sector.
At present, existing renewable energy includes geothermal, diesel, wind, and new energy such as hydrogen and ammonia, "he explained. Eddy admitted that to improve the renewable energy mix requires considerable funding. Therefore, Indonesia must be proactive in finding parties who can provide funding for this matter. In addition, it is necessary to access the best technology to develop the sector.
IKN Bakal Jadi Tontonan Dunia
- Wakil Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Eddy Soeparno, mengungkapkan bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) akan menjadi semacam perwakilan atau tontonan bagi untuk dunia. Ia memimpikan bahwa kota tersebut akan menjadi contoh kota yang menggunakan energi baru terbarukan dan ramah lingkungan.
“Jika IKN menjadi salah satu contoh yang kita tunjukkan, karena akan sepenuhnya menggunakan energi terbarukan. Bahkan di sana, rencananya kendaraan yang digunakan akan berbasis listrik,” ujar Eddy, dilansir Selasa (28/5).
Menurutnya, IKN akan menjadi zona nol emisi. Oleh karena itu, Eddy optimistis bahwa bangsa Indonesia akan bangga ketika IKN beroperasi sepenuhnya.
IKN juga dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam pengembangan kota hijau, modal hijau, sebagaimana yang akan diwujudkan oleh IKN.
Dalam kesempatan tersebut, Ia menjelaskan bahwa saat ini bauran energi terbarukan di Indonesia hanya sekitar 13 persen secara keseluruhan. Hal ini harus ditingkatkan dengan serius.
“Kita harus mengejar ketertinggalan ini dengan serius. Kita harus segera mengembangkan sektor energi terbarukan kita. Saat ini, energi terbarukan yang ada meliputi geotermal, solar, angin, serta energi baru seperti hidrogen dan amonia," jelasnya.
Eddy mengakui bahwa untuk meningkatkan bauran energi terbarukan memerlukan pendanaan yang cukup besar. Oleh karena itu, Indonesia harus proaktif dalam mencari pihak-pihak yang dapat menyediakan pendanaan untuk hal ini. Selain itu, diperlukan akses terhadap teknologi terbaik untuk mengembangkan sektor tersebut.
0 Comments