How to Create Peaceful and Useful Da'wah Content Digital Space

How to Create Peaceful and Useful Da'wah Content Digital Space
Intercultural interactions in digital spaces can create new standards of ethics. 

- In the context of the Digital Literacy program in Indonesia, the Ministry of Communication and Information (Kemenkominfo) is holding a chip-in regarding strengthening the digital skills of Indonesian society called #MakinCakapDigital 2024 for the community segment in the Central Java region with the theme"Peaceful Preaching in the Digital Space" on Tuesday (21/5/2024). 

This time there were speakers from the #MakinCakapDigital Digital Literacy activity program in 2024 who were experts in their fields in various fields including Communication Lecturer and Head of PSMPB UAD Anang Masduki, Director of the Social and Independent Learning Laboratory of the Independent Campus (MBKM) of Nahdlatul UniversityYogyakarta Ulama Saeroni, and Key Opinion Leader Habib Abu Bakar Syekh Assegaf. 
In his presentation, Habib Abu Bakar Syekh Assegaf explained that the internet could be an appropriate forum for preaching because of the large number of internet users in Indonesia and the amount of time spent in the digital world. However, unfortunately there is a lot of negative content circulating on social media. 
"Smart and wise use of social media for something useful, why is it important? Because it can provide a positive example through positive content, one of which is da'wah," explained Habib Abu Bakar Syekh Assegaf. 

Saeroni added that social media influences the production and consumption process of information about religion, but also the pattern of distribution of religious understanding, in this case liberal, moderate, conservative or Islamic. 
He suggested that the strategy to reach the right preaching audience in the digital space can be done by creating titles that are educative, short and clear. Use hashtags that are currently viral, follow the latest developments and create content from issues that are currently viral. 
"Don't forget to create quality visual content using good sound and images, be persistent by creating content periodically, and build relationships by building interactions with the audience, through comments, likes and shares, with other content creators,"he concluded. 

Cara Membuat Konten Dakwah yang Damai dan Bermanfaat di Ruang Digital
Interaksi antarbudaya di ruang digital dapat menciptakan standar baru etika.

- Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyelenggarakan chip-in mengenai penguatan keterampilan digital masyarakat Indonesia bernama #MakinCakapDigital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Jawa Tengah dengan tema "Dakwah Damai di Ruang Digital" pada Selasa (21/5/2024).

Kali ini hadir pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2024 yang ahli di bidangnya untuk berbagai bidang antara lain Dosen Komunikasi dan Kepala PSMPB UAD Anang Masduki, Direktur Laboratorium Sosial dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta Saeroni, dan Key Opinion Leader Habib Abu Bakar Syekh Assegaf.
Dalam pemaparannya, Habib Abu Bakar Syekh Assegaf menjelaskan bahwa internet dapat menjadi wadah yang tepat untuk berdakwah karena banyaknya pengguna internet di Indonesia dan konsumsi waktu yang dihabiskan di dunia digital. Namun, sayangnya banyak konten negatif yang beredar di media sosial.
"Pandai dan bijak menggunakan media sosial untuk sesuatu yang bermanfaat, kenapa penting? Karena dapat memberikan contoh positif melalui konten yang positif salah satunya dengan dakwah," jelas Habib Abu Bakar Syekh Assegaf.

Saeroni menambahkan, media sosial mempengaruhi proses produksi dan konsumsi informasi mengenai agama, tetapi juga pola persebaran paham keagamaan dalam hal ini liberal, moderat, konservatif, atau Islami.
Ia menyarankan strategi menjangkau audiens dakwah yang tepat di ruang digital dapat dilakukan dengan membuat judul yang edukatif, singkat dan jelas. Menggunakan tagar atau hashtag yang sedang viral, mengikuti perkembangan terkini dan buat konten dari isu yang sedang viral.
"Tidak lupa untuk membuat konten visual yang berkualitas menggunakan suara dan gambar yang bagus, istiqomah dengan membuat konten secara periodik, dan membangun silaturahmi dengan cara bangun interaksi dengan audiens, melalui kolom komentar, like dan share, dengan kreator konten lainnya," pungkasnya.

Post a Comment

0 Comments