Dutch Government Stops Using Facebook, Here's the Reason!
Photo: Meta and Facebook illustrations. (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo)
- The Dutch government said it would stop using Facebook after a warning from the country's data protection regulator about the risks to data privacy on the Meta-owned social media platform.
The Dutch Data Protection Authority (DPA) issued a statement advising the Dutch Ministry of the Interior not to rely on Facebook pages to communicate with citizens if they do not have a clear picture of how Facebook uses personal datapeople who visit government pages. The Home Office had previously asked the DPA to provide advice on whether the government could use Facebook pages in an appropriate way.
"The government wants clarity from Meta as soon as possible, before the summer recess at the latest, on how they will address our concerns," said Alexandra van Huffelen, Dutch Minister of Digitalization, in a statement, quoted by CNBC International, Sunday (22/4/2024) .
"Otherwise, in accordance with the DPA's advice, we will be forced to stop our activities on the Facebook page," he added.
The chairman of the Dutch DPA, Aleid Wolfsen, said in a statement that "people who visit government pages can trust that their personal and sensitive information is in safe hands."
"The fact that this can also involve information about children and young people makes this even more important. They are vulnerable online and need extra protection," Wolfsen said in a statement translated into English via Google Translate.
A Meta spokesperson told CNBC: "We fundamentally disagree with the assessment underlying this suggestion, which is factually incorrect and represents a fundamental misunderstanding of how our product works."
"We review all Meta products to ensure they comply with the laws in the regions where we offer our services, and will continue to engage with Governments to ensure they can use social media to communicate with the public," added a Meta spokesperson.
The DPA's advice is further evidence of growing distrust between European regulators and Meta. This was revealed by Matthew Holman, technology, privacy and AI partner at law firm Cripps, to CNBC via email.
Holman said the Dutch regulator's concern was likely user data being shared within government department pages on the Meta platform and this could be a security issue, monitoring risk or access by US federal agencies.
Pemerintah Belanda Stop Pakai Facebook, Ini Alasannya!
Foto: Ilustrasi Meta dan Facebook. (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo)
- Pemerintah Belanda mengatakan akan berhenti menggunakan Facebook setelah ada peringatan dari regulator perlindungan data di negaranya tentang risiko data privasi di platform media sosial milik Meta tersebut. Otoritas Perlindungan Data Belanda (DPA) mengeluarkan pernyataan yang menyarankan Kementerian Dalam Negeri Belanda untuk tidak bergantung pada laman Facebook untuk berkomunikasi dengan warga negara jika mereka tidak memiliki gambaran yang jelas tentang bagaimana Facebook menggunakan data pribadi orang-orang yang mengunjungi halaman pemerintah. Kementerian Dalam Negeri sebelumnya telah meminta DPA untuk memberikan nasihat mengenai apakah pemerintah dapat menggunakan halaman Facebook dengan cara yang sesuai.
"Pemerintah menginginkan kejelasan dari Meta sesegera mungkin, paling lambat sebelum reses musim panas, tentang bagaimana mereka mengatasi kekhawatiran kami," kata Alexandra van Huffelen, Menteri Digitalisasi Belanda, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNBC Internasional, Minggu (22/4/2024).
"Jika tidak, sesuai dengan saran DPA, kami terpaksa menghentikan aktivitas kami di halaman Facebook," tambahnya.
Ketua DPA Belanda, Aleid Wolfsen, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "orang-orang yang mengunjungi halaman pemerintah percaya bahwa informasi pribadi dan sensitif mereka berada di tangan yang aman."
"Fakta bahwa hal ini juga dapat melibatkan informasi tentang anak-anak dan remaja menjadikan hal ini semakin penting. Mereka rentan saat online dan membutuhkan perlindungan ekstra," kata Wolfsen dalam pernyataan yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris melalui Google Terjemahan.
Seorang juru bicara Meta mengatakan kepada CNBC: "Kami pada dasarnya tidak setuju dengan penilaian yang mendasari saran ini, yang merupakan fakta yang salah dan menunjukkan kesalahpahaman mendasar mengenai cara kerja produk kami."
"Kami meninjau semua produk Meta untuk memastikan mereka mematuhi undang-undang di wilayah tempat kami menawarkan layanan kami, dan akan terus berhubungan dengan Pemerintah untuk memastikan mereka dapat menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan masyarakat," tambah juru bicara Meta.
Saran DPA menjadi bukti lebih lanjut dari meningkatnya ketidakpercayaan antara regulator Eropa dan Meta. Hal ini diungkap oleh Matthew Holman, mitra teknologi, privasi, dan AI di firma hukum Cripps, kepada CNBC melalui email.
Holman mengatakan kekhawatiran regulator Belanda kemungkinan besar adalah data pengguna yang dibagikan dalam laman departemen pemerintah di platform Meta dan ini dapat menjadi masalah keamanan, risiko pemantauan, atau akses oleh lembaga federal AS.