Facebook Stops Paying News Content to Australian and US Media Companies
- Meta Platforms, parent company of social media Facebook and Instagram as well as short messaging application WhatsApp, will not pay news providers in Australia and the United States (US). Australia expressed strong protest against the plan.
Mass media companies and the government assume that giant technology companies such as Facebook and Google make huge profits from the news broadcast on their platforms. This is unfair because media companies do not make a profit.
However, mass media companies can still upload news content to their respective Facebook accounts.
In a statement on the website, Meta will stop tabs on Facebook that promote news in Australia and the US, as it has done in the UK, France and Germany in the past year.
"We will not make new commercial deals for conventional news content in these countries and will not offer new Facebook products specifically for news publishers," read Meta's statement, as reported by Reuters, Friday (1/3/2024).
The Australian government opposed the plans, saying it was seeking advice from the Treasury and Consumer & Competition Commission on next steps.
“Meta's decision to no longer pay for news content in a number of jurisdictions represents a lapse in commitment to the sustainability of Australian news media,” said Communications Minister Michelle Rowland and Assistant Minister for Finance Stephen Jones in a joint statement.
The decision will remove a key source of revenue for Australia's biggest media outlets, from News Corp to the Australian Broadcasting Corp, which have benefited from the 2021 publisher's rights law. The law forces Meta and Alphabet as Google's parents to enter into licensing agreements with Australian mass media.
Meta opposed the law, forcing a brief shutdown of news viewing on Facebook Australia in 2021. A similar law passed in Canada in 2023 also led to a news shutdown on the social media platform that is still ongoing today.
About 22 million of Australia's 26 million population are Facebook users.
Facebook Setop Bayar Konten Berita ke Perusahaan Media Australia dan AS
- Meta Platforms, induk perusahaan media sosial Facebook dan Instagram serta aplikasi pesan singkat WhatsApp, tak akan membayar penyedia berita di Australia dan Amerika Serikat (AS). Australia mengungkapkan protes keras atas rencana itu.
Kalangan perusahaan media massa serta pemerintah menilai, perusahaan teknologi raksasa seperti Facebook dan Google mendapat keuntungan besar dari berita yang tayang di platform mereka. Ini menjadi tak adil karena perusahaan media tak mendapat keuntungan.
Namun perusahaan media massa masih bisa mengunggah konten berita ke akun Facebook masing-masing.
Dalam pernyataan di situs web, Meta akan menghentikan tab di Facebook yang mempromosikan berita di Australia dan AS, sebagaimana telah dilakukan di Inggris, Prancis, dan Jerman pada tahun lalu.
"Kami tidak akan melakukan kesepakatan komersial baru untuk konten berita konvensional di negara-negara tersebut dan tidak akan menawarkan produk baru Facebook khusus untuk penerbit berita,” bunyi pernyataan Meta, seperti dilaporkan Reuters, Jumat (1/3/2024).
Pemerintah Australia menentang rencana tersebut dengan menyatakan sedang meminta saran dari Departemen Keuangan dan Komisi Persaingan Usaha & Konsumen untuk mengambil langkah selanjutnya.
“Keputusan Meta untuk tidak lagi membayar konten berita di sejumlah yurisdiksi merupakan kelalaian komitmen terhadap keberlanjutan media berita Australia,” kata Menteri Komunikasi Michelle Rowland dan Asisten Menteri Keuangan Stephen Jones dalam pernyataan bersama.
Keputusan tersebut akan menghapus sumber pendapatan utama bagi media terbesar di Australia, mulai dari News Corp hingga Australian Broadcasting Corp yang telah mendapat keuntungan dari undang-undang publiser rights pada 2021. UU itu memaksa Meta dan Alphabet sebagai induk dari Google untuk melakukan kesepakatan lisensi dengan media-media massa Australia.
Meta menentang UU tersebut, memaksa penonaktifan singkat penayangan berita di Facebook Australia pada 2021. Undang-undang serupa yang disahkan di Kanada pada 2023 juga menyebabkan penonaktifan berita di platform media sosial tersebut yang masih berlangsung sampai saat ini.
Sekitar 22 juta dari total 26 juta penduduk Australia merupakan pengguna Facebook.