The Epic Solar Eclipse on Mars, Check Out Its Appearance

The Epic Solar Eclipse on Mars, Check Out Its Appearance
The moment of a solar eclipse on the planet Mars was caught on NASA's space vehicle camera. (Photo: NASA/JPL-Caltech/ASU/MSSS/SSI)

 -- A solar eclipse due to the passing of Phobos - Mars' moon - in front of the Sun creates an epic sight. Check out the appearance. 

The event of Phobos crossing the Sun was recorded by NASA's Perseverance rover on Thursday (8/2). The potato-shaped moon can be seen in front of the Sun from Perseverance's current perch in Jezero crater. 
Quoting Space, technicians from NASA's Jet Propulsion Laboratory (JPL) uploaded 68 images of the solar eclipse to the Perseverance raw image repository. The footage was filmed using a Mastcam-Z camera located to the left of the probe, one of two surveillance cameras atop Perseverance's mast that are often used to take images of the Red Planet's landscape. 
Phobos was first discovered by American astronomer Asaph Hall in 1877. Phobos is an asteroid-sized moon that orbits several thousand kilometers above the surface of Mars and continues to fall towards the planet. 

Ultimately, this moon will break apart due to the gravitational force of the Red Planet. 

Phobos and another Martian moon, Deimos, have an enigmatic formation history. Scientists don't believe either came from the asteroid belt, a collision, leftover debris from the early solar system, or from another scenario. 
No spacecraft has yet been able to visit Phobos, although several have made flybys over the years. However, the Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) plans to send the Martian Moons Exploration (MMX) mission to Phobos in 2026. 
MMX's big job will be to return samples, scooping up dust from the tiny moon and bringing the grains back to Earth. The dust could provide more clues about the history of Phobos' formation, as well as the history of the Martian atmosphere as gas molecules flew into space and possibly onto Phobos. 

Thus, MMX could help unravel the mysteries of Phobos and Mars, as scientists are still trying to figure out why the Red Planet lost so much of its atmosphere over thousands of years. 
This research has implications for habitability and water on Mars, because flowing water requires a certain surface pressure. The Perseverance mission will also add to this long list of research, as it looks for signs of ancient water and habitable conditions. 

Like MMX, Perseverance is also a sample return mission of sorts - but this rover will need help. NASA and the European Space Agency plan to send a Mars sample return mission to the rover area in the 2030s to retrieve samples for return to Earth. 
However, the program took a major blow last week, when JPL laid off many MSR employees due to budget issues. 
MSR is over schedule and over budget due to its complexity, and NASA is operating under a continuing resolution that freezes its spending at 2023 levels until Congress finalizes the US budget. The ongoing uncertainty forced JPL to lay off 8 percent of its workforce this month, laboratory officials said. 


Epiknya Gerhana Matahari di Mars, Simak Penampakannya
Momen Gerhana Matahari di Planet Mars tertangkap kamera wahana antariksa milik NASA. (Foto: NASA/JPL-Caltech/ASU/MSSS/SSI)

 -- Gerhana Matahari akibat melintasnya Phobos -bulannya Mars- di depan Matahari memunculkan pemandangan epik. Simak penampakannya.

Peristiwa Phobos melintasi Matahari itu terekam wahana penjelajah Perseverance milik NASA pada Kamis (8/2). Bulan berbentuk kentang itu terlihat berada di depan Matahari dari tempat bertengger Perseverance saat ini di kawah Jezero.
Mengutip Space, para teknisi dari Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA mengunggah 68 gambar gerhana Matahari ke gudang gambar mentah Perseverance. Rekaman tersebut difilmkan menggunakan kamera Mastcam-Z yang terletak di sebelah kiri wahana, salah satu dari dua kamera pengintai yang berada di atas tiang Perseverance yang sering digunakan untuk mengambil gambar lanskap Planet Merah.
Phobos pertama kali ditemukan oleh astronom Amerika Serikat, Asaph Hall, pada 1877. Phobos adalah bulan seukuran asteroid yang mengorbit beberapa ribu kilometer di atas permukaan Mars dan terus jatuh ke arah planet tersebut.

Pada akhirnya, bulan ini akan pecah karena gaya gravitasi Planet Merah.

Phobos dan bulan Mars lainnya, Deimos, memiliki sejarah pembentukan yang penuh teka-teki. Para ilmuwan tidak yakin keduanya berasal dari sabuk asteroid, tabrakan, sisa puing-puing dari tata surya awal, atau dari skenario lain.
Belum ada pesawat ruang angkasa yang dapat mengunjungi Phobos, meskipun beberapa telah melakukan terbang lintas selama bertahun-tahun. Akan tetapi, Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) berencana untuk mengirimkan misi Martian Moons Exploration (MMX) ke Phobos pada tahun 2026.
Tugas besar MMX adalah mengembalikan sampel, mengambil debu dari bulan kecil itu dan membawa butiran-butirannya kembali ke Bumi. Debu-debu tersebut bisa memberikan lebih banyak petunjuk tentang sejarah pembentukan Phobos, juga sejarah atmosfer Mars karena molekul-molekul gas terbang ke luar angkasa dan mungkin juga ke Phobos.

Dengan demikian, MMX dapat membantu mengungkap misteri Phobos dan Mars, karena para ilmuwan masih berusaha mencari tahu mengapa Planet Merah kehilangan begitu banyak atmosfernya selama ribuan tahun.
Penelitian ini berimplikasi pada kelayakhunian dan air di Mars, karena air yang mengalir membutuhkan tekanan permukaan tertentu. Misi Perseverance juga akan menambah daftar panjang penelitian ini, karena misi ini mencari tanda-tanda air purba dan kondisi layak huni.

Seperti MMX, Perseverance juga merupakan semacam misi pengembalian sampel - tapi penjelajah ini akan membutuhkan bantuan. NASA dan Badan Antariksa Eropa berencana untuk mengirim misi pengembalian sampel Mars ke area rover pada tahun 2030-an untuk mengambil sampel untuk dikembalikan ke Bumi.
Namun, program ini mendapat pukulan besar minggu lalu, ketika JPL memberhentikan banyak karyawan MSR karena masalah anggaran.
MSR melampaui jadwal dan anggaran karena kompleksitasnya, dan NASA beroperasi di bawah resolusi berkelanjutan yang membekukan pengeluarannya pada tingkat 2023 sampai Kongres menyelesaikan anggaran AS. Ketidakpastian yang sedang berlangsung memaksa JPL untuk memberhentikan 8 persen dari tenaga kerjanya bulan ini, kata pejabat laboratorium.

Post a Comment