Revealed Mark Zuckerberg Has a Secret Residence in Hawaii, There is a Bunker Underground
Shocking news came from one of the richest people in the world, Mark Zuckerberg. The billionaire apparently has a large 'mysterious' complex in Hawaii.
The report also notes that Zuckerberg's complex consists of around 12 buildings, Mother. These include a number of homesteads and buildings associated with farming and ranching. Combined, the buildings will have at least 30 bedrooms and 30 bathrooms.
There are also main residential buildings in the form of two large houses. Reportedly, the residential house is equipped with a gym, swimming pool, sauna, hot water pool, cold water pool, tennis court and other luxury facilities.
Interestingly, the residence is also equipped with bunkers that connect to each other below. "(The main house) will be connected by a tunnel that branches into a 5,000-square-foot underground sanctuary," according to Wired.
This bunker will reportedly also be made into a comfortable place to live. This includes the availability of a family room, space for mechanical equipment and emergency exits. The door to the chamber will be similar to the door in a bomb shelter and made of concrete.
Sources also told the media that the complex will be completely self-contained. There is an 18-foot water tank and pump system, and even extensive food production is available on the land.
A spokesperson for the couple told People in a statement that their family has a great commitment to the island. They will maintain the balance of nature and support animal husbandry.
"Mark and Priscilla cherish the time their family spent at Ko'olau Ranch and in the local community and are committed to preserving the ranch's natural beauty."
"Under their watch, less than one percent of overall land was developed with the majority dedicated to agriculture, livestock, conservation, open space and wildlife preservation. These include a large cattle program, organic ginger and turmeric plantations, nurseries dedicated to native plant restoration, and partnering with leading wildlife conservationists on Kauai to protect native birds and endangered or endangered wildlife populations. threatened with extinction," said the source.
The 1,400-acre property, which Mark Zuckerberg reportedly acquired over several years through various LLCs, Bunda. The island is also surrounded by a 6-foot-high stone wall and managed to make local residents curious about what was inside from the start. Wired reported hundreds of workers were trucked in and out. These workers are prohibited from sharing any information about the projects they work on, taking photos, or even communicating with other teams on site, according to strict confidentiality agreements.
According to several people interviewed, some workers were also fired for violating the agreement.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Security officers patrolled the area, including the adjacent beach. According to Kauai residents and former employees, the plans seen by Wired feature 20 security cameras in one outbuilding alone.
Many doors are thought to be soundproof and can be accessed using special tools. Some of these are referred to as blind doors, or hidden entry points that are indistinguishable from the surrounding walls.
Furthermore, the complex has become a controversial issue for the island community. This caused conflict with indigenous groups. According to reports, the property also generates excessive noise and traffic. So, Mark's land ownership there is really being debated throughout Hawaii.
To overcome this friction, the couple, who are blessed with 3 children, have tried to get closer to the local residents. They contribute significantly to charity activities, community support programs, and even providing disaster relief. However, Wired said that tensions remained.
Terungkap Mark Zuckerberg Punya Hunian Rahasia di Hawaii, Ada Bunker di Bawah Tanah
Kabar mengejutkan datang dari salah satu orang terkaya di dunia, Mark Zuckerberg. Sang miliarder ternyata memiliki kompleks 'misterius' berukuran luas di Hawaii.
Mengutip dari People, sebuah investigasi mendalam yang dilakukan oleh oleh Wired menemukan bahwa pendiri Meta tersebut memiliki satu pulau persembunyian, Bunda. Bukan pulau biasa, lahan tersebut memiliki banyak fitur canggih dengan infrastruktur keamanan yang ketat.
Dalam laporan juga tercatat bahwa kompleks Zuckerberg terdiri dari sekitar 12 bangunan, Bunda. Ini termasuk sejumlah wisma dan bangunan yang terkait dengan pertanian dan peternakan. Jika digabungkan, bangunan-bangunan tersebut akan memiliki setidaknya 30 kamar tidur dan 30 kamar mandi.
Di sana juga terdapat bangunan hunian utama berupa dua rumah besar. Kabarnya, rumah hunian tersebut dilengkapi ruang gym, kolam renang, sauna, kolam air panas, kolam air dingin, lapangan tenis serta fasilitas mewah lainnya.
Menariknya, hunian tersebut juga dilengkapi bungker yang saling menghubungkan di bawah. "(Rumah utama) akan dihubungkan oleh sebuah terowongan yang bercabang menjadi tempat perlindungan bawah tanah seluas 5.000 kaki persegi," menurut Wired.
Bunker ini kabarnya juga akan dibuat selayaknya tempat tinggal yang nyaman. Ini termasuk tersedianya ruang keluarga, ruang untuk peralatan mekanik dan pintu darurat. Pintu ruang tersebut akan serupa dengan pintu yang ada di tempat perlindungan bom dan terbuat dari beton.
Sumber juga mengatakan kepada media bahwa kompleks ini akan sepenuhnya mandiri. Di sana ada tangki air setinggi 18 kaki dan sistem pompa, bahkan produksi makanan yang luas sudah tersedia di lahan tersebut.
Juru bicara pasangan ini mengatakan kepada People dalam sebuah pernyataan bahwa keluarga mereka memiliki komitmen yang besar untuk pulau tersebut. Mereka akan menjaga keseimbangan alam dan mendukung peternakan.
"Mark dan Priscilla menghargai waktu yang dihabiskan keluarga mereka di Peternakan Ko'olau dan di komunitas lokal serta berkomitmen untuk melestarikan keindahan alam peternakan."
"Di bawah pengawasan mereka, kurang dari satu persen dari keseluruhan lahan dikembangkan dengan sebagian besar didedikasikan untuk pertanian, peternakan, konservasi, ruang terbuka dan pelestarian satwa liar. Ini termasuk program peternakan sapi besar, perkebunan jahe dan kunyit organik, pembibitan yang didedikasikan untuk restorasi tanaman asli, dan bermitra dengan para ahli konservasi satwa liar terkemuka di Kauai untuk melindungi burung-burung asli dan populasi satwa liar yang terancam punah atau terancam punah," ujar sumber tersebut.
Properti seluas 1.400 hektar, yang dilaporkan diperoleh Mark Zuckerberg selama beberapa tahun melalui berbagai LLC, Bunda. Pulau tersebut juga dikelilingi oleh tembok batu setinggi 6 kaki dan berhasil membuat penduduk setempat penasaran dengan apa yang ada di dalamnya sejak awal.
Wired melaporkan ratusan pekerja diangkut dengan truk keluar masuk. Para pekerja ini dilarang membagikan informasi apa pun tentang proyek yang mereka kerjakan, mengambil foto, atau bahkan berkomunikasi dengan tim lain di lokasi, sesuai dengan perjanjian kerahasiaan yang ketat.
Menurut beberapa orang yang diwawancarai, para pekerja juga ada yang dipecat karena melanggar perjanjian tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas keamanan berpatroli di sekitar lokasi, termasuk pantai yang berdekatan. Menurut penduduk Kauai dan mantan karyawan, denah yang dilihat oleh Wired dilengkapi 20 kamera keamanan pada satu bangunan tambahan saja.
Banyak pintu yang diduga kedap suara dan dapat diakses menggunakan alat khusus. Beberapa di antaranya disebut sebagai pintu buta, atau titik masuk tersembunyi yang tidak dapat dibedakan dari dinding di sekitarnya.
Lebih lanjut, kompleks ini telah menjadi masalah kontroversial bagi komunitas pulau. Ini menyebabkan konflik dengan kelompok-kelompok adat.
Menurut laporan, properti tersebut juga menimbulkan kebisingan dan lalu lintas yang berlebihan. Sehingga, kepemilikan lahan Mark di sana benar-benar menjadi perdebatan di seluruh Hawaii.
Untuk mengatasi pergesekan tersebut, pasangan yang dikaruniai 3 orang anak ini telah berusaha untuk mendekatkan diri dengan penduduk setempat. Mereka berkontribusi secara signifikan terhadap kegiatan amal, program dukungan masyarakat, hingga memberi bantuan bencana. Akan tetapi, Wired menyebut bahwa ketegangan itu tetap ada.