Beware of Types of Financial Cyber ​​Crime in the AI ​​Era

Beware of Types of Financial Cyber ​​Crime in the AI ​​Era

AI can also be used to collect and process financial information. 

 - Artificial Intelligence (AI) is a technology in the field of computer science that has the special ability to solve problems with intelligence that is considered to rival human cognitive abilities. 

In the financial sector, AI can also be used to collect and process financial information. The use of AI technology in the financial sector such as chatbots as customer service that can provide financial consulting services, there are also robo advisors that will provide analysis of investment decisions in the capital market. 

Even though there are many benefits from AI, you need to remember to remain vigilant in managing information and risks that can arise at any time. One of the risks that can arise in the era of utilizing AI is cyber crime. 

The following is the explanation quoted from OJK's Attitude to Your Money. Some examples of cyber crime include phishing. This is a form of digital crime by stealing personal information through doctored emails or chats. 

An example is the mode of distributing promos via social media, individuals will convey interesting information which turns out to be a phishing trap. 
Next is deepfake. This is a photo/video/sound manipulation that is used to spread hoax information by posing as a trusted figure. 

For example, a mode of asking for money using a video/voice of a known figure, the aim is to get other people to believe and be willing to send some funds. 

For this reason, always be alert in receiving information, and don't easily believe messages from strangers. Check the credibility of the information source and confirm it with a trusted party. 

Next is the algorithm, which presents advertisements and product recommendations that are tailored to what we often search for or like on social media. 

If not handled wisely, these algorithms and various recommendations can encourage impulsive and wasteful shopping habits. (NIA)


Waspadai Jenis-Jenis Kejahatan Siber Keuangan di Era AI

AI juga bisa dimanfaatkan untuk mengumpulkan dan mengolah informasi keuangan. 

 - Artificial Intelligence (AI) adalah teknologi di bidang ilmu komputer yang memiliki kemampuan khusus untuk memecahkan masalah dengan kecerdasan yang dianggap menyaingi kemampuan kognitif manusia. 

Di sektor keuangan, AI juga bisa dimanfaatkan untuk mengumpulkan dan mengolah informasi keuangan. 
Pemanfaatan teknologi AI di sektor keuangan seperti chatbot sebagai costumer service yang dapat memberikan layanan konsultasi keuangan, terdapat juga robo advisor yang akan memberikan analisis keputusan investasi di pasar modal. 

Walaupun banyak sekali manfaat dari AI, perlu diingat untuk tetap waspada dalam mengelola informasi dan risiko yang bisa muncul kapan saja. Salah satu risiko yang bisa muncul di era pemanfaatan AI adalah kejahatan siber. 

Berikut penjelasannya dilansir dari Sikapi Uangmu OJK.
Beberapa contoh kejahatan siber antara lain, phising. Ini adalah bentuk kejahatan digital dengan mencuri informasi pribadi melalui email atau chat yang direkayasa. 

Contohnya adalah modus penyebaran promo melalui media sosial, oknum akan menyamoaikan informasi menarik yang ternyata merupakan jebakan phising.

Selanjutnya yaitu deepfake. Ini adalah rekayasa foto/video/suara yang dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi hoax dengan menyamar sebagai tokoh terpercaya. 

Contohnya, modus meminta uang dengan memanfaatkan video/suara tokoh yang dikenal, tujuannya adalah agar orang lain percaya dan bersedia untuk mengirimkan sejumlah dana. 

Untuk itu selalu waspada dalam menerima informasi, dengan tidak mudah percaya dengan pesan dari orang asing. Lakukan pengecekan kredibilitas sumber informasi dan konfirmasi kepada pihak yang terpercaya. 

Berikutnya adalah algoritma, yakni menyajikan iklan dan rekomendasi produk yang disesuaikan dengan apa yang sering kita cari atau likes di sosial media. 

Apabila tidak disikapi dengan bijak, algoritma dan berbagai rekomendasi tersebut bisa mendorong kebiasaan belanja secara impulsif dan boros. (NIA)

Post a Comment