The horror of the sky burial tradition in Tibet, human bodies are mutilated and then become bird food

The horror of the sky burial tradition in Tibet, human bodies are mutilated and then become bird food


Vultures are fed human corpses in the Tibetan sky burial tradition (Photo: Birdfact)

TIBET is a highland region in China, bordering Myanmar, India and Nepal, which has extraordinary culture and natural charm. 

The population of Tibet is around 6.5 million people, and according to other sources it is said that the ancestors of the Tibetan population came from the descendants of Pha Trelgen Changchup Sempa. 
In fact, in 1959 the country of Tibet was officially erased from the world map, so that this region was included in Chinese territory. Tibet also has a unique culture such as 'sky burial'. 
Sky burial is a tradition in Tibetan society, where in Buddhist belief this burial process is a symbol of hope, so that those who have died can go peacefully to Heaven. 

(Photo: Great Tibet Tour)

Also known as 'sky burial' is a traditional Tibetan culture, and in the burial process the body will be placed in the open to be eaten by birds such as crows, vultures and eagles. 
Usually the funeral process will take place before dawn, and religious leaders will pray while burning incense or olibanum. 

After that, the body will be cleaned, covered with a white cloth, and taken to the top of the hill to carry out the sky burial process. 
In addition, in their beliefs, it is believed that by giving a dead body to a bird, the soul will be clean from sin and can undergo a period of reincarnation. 
Follow Okezone News on Google News

Even though this cultural tradition is considered taboo for many groups, sky burial is still a traditional Tibetan culture, which they still preserve to this day. 
The reason is, some Tibetan residents have also begun to use a cremation process that is much more efficient and humane like in several other countries. 

(Photo: Reuters)

However, for Tibetans, these cemeteries are an important part of their ancestral cultural and religious heritage. 
Not only that, this tradition is also an integral part, where local residents have different views on death and burial patterns. 


Ngerinya Tradisi Pemakaman Langit di Tibet, Jasad Manusia Dimutilasi lalu Jadi Makanan Burung

Burung bangkai diberi makanan mayat manusia dalam tradisi pemakaman langit di Tibet (Foto: Birdfact)

TIBET merupakan wilayah dataran tinggi di Tiongkok, yang berbatasan dengan Myanmar, India, dan Nepal, yang memiliki kebudayaan dan pesona alam luar biasa.

Populasi penduduk Tibet berkisar 6,5 juta orang, dan menurut sumber lainnya dikatakan bahwa leluhur penduduk Tibet yaitu berasal dari keturunan Pha Trelgen Changchup Sempa.
Faktanya, pada tahun 1959 negara Tibet resmi dihapuskan dalam peta dunia, sehingga wilayah ini masuk dalam wilayah Tiongkok. Tibet juga memiliki kebudayaan yang unik seperti 'pemakaman langit'.
Pemakaman langit merupakan sebuah tradisi pada masyarakat Tibet, di mana dalam kepercayaan Buddha proses pemakaman ini adalah simbol harapan, agar bagi mereka yang telah meninggal dapat pergi dengan tenang menuju Surga.

(Foto: Great Tibet Tour)

Dikenal juga dengan istilah 'sky burial' adalah kebudayaan tradisional Tibet, dan dalam proses pemakaman tersebut tubuh mayat akan diletakkan di tempat terbuka untuk dimakan oleh burung-burung seperti burung gagak, burung bangkai maupun elang.
Biasanya proses pemakaman akan dilakukan sebelum fajar, dan para tokoh agama akan melakukan doa sambil membakar kemenyan atau olibanum.

Setelah itu, mayat akan dibersihkan lalu ditutup dengan kain putih, dan akan di bawa ke atas bukit untuk melakukan proses pemakaman langit tersebut.
Selain itu, dalam kepercayaan mereka, diyakini bahwa dengan memberikan tubuh mayat kepada burung, maka jiwa tersebut akan bersih dari dosa dan dapat melakukan masa reinkarnasi.
Follow Berita Okezone di Google News

Kendati tradisi kebudayaan ini dianggap hal tabu bagi banyak kalangan, namun tetap saja pemakaman langit merupakan budaya tradisional Tibet, yang masih mereka lestarikan hingga saat ini.
Pasalnya, sebagian penduduk Tibet juga mulai menggunakan proses kremasi yang jauh lebih efisien dan manusiawi seperti di beberapa negara lainnya.

(Foto: Reuters)

Tetapi, bagi orang Tibet, pemakaman ini merupakan bagian penting dari warisan budaya dan agama warisan leluhur mereka.
Tak hanya itu, tradisi ini juga bagian integral, di mana penduduk setempat memiliki sudut pandang yang berbeda tentang kematian dan pola pemakaman.

Post a Comment

0 Comments