Northumbria and the Norman family of Umfremville

Northumbria and the Norman family of Umfremville. 
​The Kingdom of Northumbria extended over a vast area of north-eastern England and as far as the Scottish border, it was formed from the union of two independent kingdoms, Bernicia and Deira. These two kingdoms were first united by King Aethelfyth of Bernicia, who, according to Bede, was the cruellest enemy of the Britains. Aethelfyth died in 616 at the Battle of the River Idle where the ‘Roman road from Lincoln to Doncaster crosses the Idle just east of Bawtry’ 

By 685, Aldfyth was king. Early writers, including Bede, stated he was a man of ‘great learning’ and was responsible for the creation of beautiful artwork such as is seen in the Lindisfarne Gospels and the Codex Amiatinus. This style of art is considered to be the start of Northumbria’s golden age. Aldyth's reign was relatively peaceful, however, one hundred and fifty years later, Northumbria became the Northern Kingdom of the Danes, and subsequently followed by Norse and English rule. After the English regained territory, Northumbria was reduced to an Earldom stretching from the Humber to the Tweed. 

It would not be until 1065, that Northumberland was first mentioned (Anglo-Saxon Chronicle) as a separate county.


Northumbria dan keluarga Norman di Umfremville. 

Kerajaan Northumbria terbentang luas di timur laut Inggris dan sampai ke perbatasan Skotlandia. Kerajaan ini terbentuk dari penyatuan dua kerajaan independen, Bernicia dan Deira. Kedua kerajaan ini pertama kali dipersatukan oleh Raja Aethelfyth dari Bernicia, yang menurut Bede merupakan musuh paling kejam bagi Inggris. Aethelfyth meninggal pada tahun 616 di Pertempuran Sungai Idle di mana 'jalan Romawi dari Lincoln ke Doncaster melintasi Idle di sebelah timur Bawtry'


Pada tahun 685, Aldfyth menjadi raja. Para penulis awal, termasuk Bede, menyatakan bahwa ia adalah orang yang 'terpelajar' dan bertanggung jawab atas penciptaan karya seni yang indah seperti yang terlihat dalam Injil Lindisfarne dan Codex Amiatinus. Gaya seni ini dianggap sebagai awal zaman keemasan Northumbria. Pemerintahan Aldyth relatif damai, namun seratus lima puluh tahun kemudian, Northumbria menjadi Kerajaan Utara Denmark, dan kemudian diikuti oleh pemerintahan Norse dan Inggris. Setelah Inggris mendapatkan kembali wilayahnya, Northumbria direduksi menjadi wilayah Earl yang membentang dari Humber hingga Tweed. 


Baru pada tahun 1065, Northumberland pertama kali disebutkan (Anglo-Saxon Chronicle) sebagai daerah terpisah. 

Post a Comment

0 Comments