Google and Apple Urge Telegram to Eliminate Palestine Defenders Channel

Google and Apple Urge Telegram to Eliminate Palestine Defenders Channel

Google urges Telegram to block Palestinian defender channels. PHOTO/ Business Insider

LONDON - Google and Apple issued a request to Telegram to block channels run by Hamas, the Islamic militant group that controls the Gaza Strip. 

As reported by Al Jazeera, Sunday (5/11/2023), this request was made following the war between Israel and Hamas in October 2023. 
Telegram CEO Pavel Durov emphasized that Telegram's platform policy would not limit further movement towards Hamas. 
However, the fact is that now, the official accounts of Hamas, the Qassam Brigades, and the Gaza Now news account have not been accessible on the Telegram version downloaded from Google Play or Apple's App Store since last week. 

Google and Apple said Hamas channels spread content that promotes violence and terrorism. These channels, including the al-Qassam Brigades channel, Hamas' military wing, often upload videos and images of attacks on Israel. 

“Telegram provided benefits to Hamas that day and every day because its lack of moderation policies and lax regulations allowed the militant group to upload graphic footage of the massacres in which they participated, and then that content would be filtered elsewhere on the internetlike X," Layla Mashkoor, associate editor at the Atlantic Council's Digital Forensics Research Lab, told Al Jazeera. 

Telegram initially refused to block the channels, arguing that they provided a platform for everyone, including opposing groups. However, Telegram finally agreed to block these channels on November 3, 2023. 
Blocking Hamas channels is an important step in efforts to combat terrorism. It is also a victory for Israel, which has long urged Telegram to take action against content shared by the group. 


Google dan Apple Desak Telegram Habisi Saluran Pembela Palestina

Google desak Telegram blokir saluran pembela Palestina. FOTO/ Business Insider

LONDON - Google dan Apple mengeluarkan permintaan kepada Telegram untuk memblokir saluran yang dikelola oleh Hamas, kelompok militan Islam yang menguasai Jalur Gaza.

Seperti dilansir dari Al Jazeera, Minggu (5/11/2023), Permintaan tersebut disampaikan menyusul terjadinya perang antara Israel dan Hamas pada bulan Okteber 2023.

CEO Telegram Pavel Durov menegaskan kebijakan platform Telegram tak akan membatasi ruang gerak lebih terhapap Hamas.
Namun faktanya kini, akun resmi Hamas, Brigade Qassam, dan akun berita Gaza Now belum dapat diakses pada versi Telegram yang diunduh dari Google Play atau App Store Apple sejak minggu lalu.

Google dan Apple mengatakan bahwa saluran-saluran Hamas tersebut menyebarkan konten yang mempromosikan kekerasan dan terorisme. Saluran-saluran tersebut, termasuk saluran Brigade al-Qassam yang merupakan sayap militer Hamas, sering kali mengunggah video dan gambar serangan terhadap Israel.

“Telegram memberikan manfaat bagi Hamas pada hari itu dan setiap hari karena kurangnya kebijakan moderasi dan peraturan yang longgar ini memungkinkan kelompok militan untuk mengunggah rekaman grafis pembantaian yang mereka ikuti, dan kemudian konten tersebut akan disaring ke tempat lain di internet seperti X,” tutur Layla Mashkoor, associate editor di Lab Penelitian Forensik Digital Dewan Atlantik, mengatakan kepada Al Jazeera.

Telegram awalnya menolak untuk memblokir saluran-saluran tersebut, dengan alasan bahwa mereka menyediakan platform bagi semua orang, termasuk kelompok-kelompok yang berlawanan. Namun, Telegram akhirnya setuju untuk memblokir saluran-saluran tersebut pada tanggal 3 November 2023.

Pemblokiran saluran-saluran Hamas tersebut merupakan langkah penting dalam upaya untuk memerangi terorisme. Hal ini juga merupakan kemenangan bagi Israel, yang telah lama mendesak Telegram untuk mengambil tindakan terhadap konten yang dibagikan oleh kelompok tersebut.

Post a Comment