Elon Musk says AI will be able to do everything, what about humans?
Elon Musk/Photo: REUTERS/Gonzalo Fuentes/ File Photo Acquire Licensing Rights
- The richest person in the world, Elon Musk, said that artificial intelligence (AI) will make everyone lose their jobs. According to Elon, AI has the potential to be the 'most disruptive force' in human history.
He said that AI has the potential to be the most disruptive force in human history.
"We will have something that for the first time is smarter than the smartest humans," said Elon in an agenda held at Lancaster House, quoted from CNBC, Saturday (4/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
According to Elon, it is difficult to explain when AI will completely replace humans at work. However, he believes that time will come. With AI, Elon said, humans will not have the obligation to work.
"You can have a job if you want to seek personal satisfaction, but AI will complete and do everything," continued Elon. "So I don't know whether this makes other people comfortable or uncomfortable," said Elon to laughter from the audience.
According to Elon, AI has two sides, namely good and bad. Therefore, he sees that the challenge for humanity in the future is to find meaning in life.
Elon has warned about the dangers of AI to humans on several occasions. He even explained that AI is more dangerous than nuclear weapons.
Elon is also known to be one of the world's technology leaders who has suggested temporarily stopping AI technology which is more sophisticated than the GPT-4 software developed by OpenAI.
However, Elon's views have been opposed by many other technology leaders, including Palantir boss Alex Karp. Speaking to BBC Radio in June 2023, Karp was of the view that people who asked for the development of AI technology to be stopped temporarily were afraid of losing competition.
"Many asked for (AI development) to be paused. They asked for a pause because they didn't have a product," he explained.
Elon's presence on Thursday (2/11) was the conclusion of the talks at Bletchley Park, England. The forum is a place for various world leaders to build agreement on the bad potential of AI for humanity.
Technologists and politicians seized the moment as a platform to warn of the 'existential danger' that AI might pose. A number of doomsday scenarios were prepared using innovation and the super intelligence hypothesis.
Luckily, the meeting succeeded in bringing together the United States (US) and China who both agreed to create a global consensus to find solutions to complex AI problems. This includes developing and managing AI to make it safe.
Elon Musk Sebut AI Bakal Bisa Kerjakan Semuanya, Manusia Gimana?
Elon Musk/Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes/ File Photo Acquire Licensing Rights
- Orang terkaya di dunia, Elon Musk mengatakan bahwa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) akan membuat semua orang kehilangan pekerjaan. Menurut Elon, AI mempunyai potensi sebagai 'kekuatan yang paling mengganggu' dalam sejarah umat manusia.
Ia mengatakan bahwa AI berpotensi menjadi kekuatan yang paling mengganggu dalam sejarah umat manusia.
"Kita akan mempunyai sesuatu yang untuk pertama kalinya lebih cerdas dari manusia terpintar," ucap Elon dalam sebuah agenda yang diselenggarakan di Lancaster House dikutip dari CNBC, Sabtu (4/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Elon, sulit untuk menjelaskan kapan AI akan sepenuhnya menggantikan umat manusia untuk bekerja. Namun, ia meyakini saat itu akan tiba. Dengan AI, Elon mengatakan, manusia kelak tidak mempunyai kewajiban untuk bekerja.
"Anda bisa mempunyai pekerjaan jika ingin mencari kepuasan personal, tapi AI akan menyelesaikan dan melakukan semuanya," sambung Elon. "Jadi saya tidak tahu apakah ini membuat orang lain nyaman atau tidak nyaman," ucap Elon disambut tawa dari audiens.
Menurut Elon, AI memiliki dua sisi yakni baik dan buruk. Oleh sebab itu, ia melihat tantangan umat manusia ke depan adalah mencari makna dalam hidup.
Elon sudah mewanti-wanti bahaya AI terhadap manusia dalam beberapa kesempatan. Ia bahkan pernah menjelaskan bahwa AI lebih berbahaya dari senjata nuklir.
Elon pun diketahui salah satu dari pemimpin teknologi dunia yang menyarankan pemberhentian sementara teknologi AI yang lebih canggih dari GPT-4 software yang dikembangkan OpenAI.
Kendati demikian, pandangan Elon banyak ditentang pemimpin teknologi lain, termasuk Bos Palantir, Alex Karp. Kepada BBC Radio pada Juni 2023, Karp berpandangan bahwa orang-orang yang meminta pengembangan teknologi AI untuk dihentikan sementara karena takut kalah bersaing.
"Banyak yang meminta (pengembangan AI) dijeda. Mereka meminta jeda karena tidak punya produk," jelasnya.
Kehadiran Elon pada Kamis (2/11) menjadi kesimpulan dari pembicaraan di Bletchley Park, Inggris. Forum itu menjadi tempat berbagai pemimpin dunia untuk membangun kesepakatan tentang potensi buruk AI terhadap umat manusia.
Ahli teknologi dan politisi memanfaatkan momen itu sebagai tempat untuk memperingatkan 'bahaya eksistensial' yang mungkin muncul karena AI. Sejumlah skenario kiamat pun disusun menggunakan inovasi dan hipotesis kecerdasan super.
Beruntungnya, pertemuan itu berhasil mempertemukan Amerika Serikat (AS) dan China yang sama-sama sepakat untuk menciptakan konsensus global untuk mencari solusi atas persoalan AI yang kompleks. Termasuk di antaranya mengembangkan dan mengatur AI agar aman.