Translate
Firli Allegedly Leaked Investigation Documents, Abraham Samad: This Destroyed the KPK

Firli Allegedly Leaked Investigation Documents, Abraham Samad: This Destroyed the KPK

Firli Allegedly Leaked Investigation Documents, Abraham Samad: This Destroyed the KPK


Former chairman of the Corruption Eradication Commission (KPK) Abraham Samad stated that the actions of KPK chairman Firli Bahuri who allegedly leaked investigative documents would destroy the KPK. 

"It's not just disturbing, it's destroying the KPK because these are the results of the investigation that were leaked to where people are most likely to be investigated, meaning that the investigation strategy has leaked," Samad told Kompas.com, Saturday (15/4/2023). 

He emphasized that the investigation documents should not have been leaked because they contain the investigation strategy carried out by the KPK, including what will be examined and the evidence sought. 

If the document was leaked, said Samad, the party targeted by the KPK could have lost evidence and clouded the incident so that the alleged corruption that he committed could not be proven before the law. 

"So this violation is already a crime, so it cannot be forgiven anymore. This damages the eradication of corruption and kills the KPK," said Samad. 

Furthermore, Samad also highlighted the existence of communication between KPK Deputy Chair Johanis Tanak and Head of the Legal Bureau of the Ministry of Energy and Mineral Resources M Idris Fyoto Sihite regarding mining business permits (IUP). 

It should be noted that the investigation documents allegedly leaked by Firli are also related to the alleged IUP corruption. 

"In my opinion, this has opened our eyes wide to how dilapidated the ethical violations committed by the KPK commissioners have been," said Samad. 

Therefore, Samad urged the KPK Supervisory Board (Dewas) to impose severe penalties on KPK leaders who violate ethics. 

According to him, adults have not dared to impose harsh penalties so that the KPK leadership can still commit repeated ethical violations. 

"This time, in my opinion, the punishment must be removal. If the Dewas does not remove the ethical violations committed by the KPK commissioner this time, then actually the Dewas are also doing decomposition," said Samad. 

READ MORE

Firli Diduga Bocorkan Dokumen Penyelidikan, Abraham Samad: Ini Menghancurkan KPK

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menyatakan, perbuatan Ketua KPK Firli Bahuri yang diduga membocorkan dokumen penyelidikan akan menghancurkan KPK.

"Bukan sekadar mengganggu, ini kan menghancurkan KPK karena ini kan dokumen hasil penyelidikan yang bocor ke tempat orang yang kemungkinan besar akan disidik, berarti kan bocor strategi penyelidikan," kata Samad kepada Kompas .com, Sabtu (15/4/2023).

Ia menegaskan, dokumen penyelidikan tidak semestinya bocor karena dokumen itu berisi strategi penyelidikan yang dilakukan oleh KPK, termasuk yang akan diperiksa dan alat bukti yang dicari.

Apabila dokumen itu bocor, kata Samad, pihak yang dibidik KPK bisa saja menghilangkan alat bukti dan mengaburkan peristiwanya sehingga dugaan korupsi yang ia lakukan tidak bisa dibuktikan di depan hukum.

"Jadi ini pelanggarannya sama sekali sudah kejahatan, jadi enggak bisa dimaafkan lagi, ini merusak pemberantasan korupsi dan mematikan menghancurkan KPK," kata Samad.

Lebih lanjut, Samad juga menyoroti adanya komunikasi antara Wakil Ketua KPK Johanis Tanak dengan Kepala Biro Hukum Kementerian ESDM M Idris Froyoto Sihite terkait izin usaha pertambangan (IUP).

Untuk diketahui, dokumen penyelidikan yang diduga dibocorkan oleh Firli juga terkait dengan dugaan korupsi IUP.

"Menurut saya, ini semakin membuka mata kita lebar-lebar bahwa betapa bobroknya pelanggaran etik yang dilakukan komisioner KPK selama ini," kata Samad.

Oleh karena itu, Samad mendesak Dewan Pengawas (Dewas) KPK untuk menjatuhkan hukuman berat kepada pimpinan KPK yang melanggar etik.

Menurut dia, Dewas belum berani menjautuhkan hukuman berat sehingga pimpinan KPK masih bisa melakukan pelanggaran etik berulang kali.

"Kali ini menurut saya hukumannya harus pencopotan, kalau Dewas tidak melakukan pencopotan terhadap pelanggaran etik yang dilakukan komisioner KPK kali ini, maka sebenernya Dewas sedang melakukan pembusukan juga," kata Samad.

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Next

نموذج الاتصال