𝗗𝗜 𝗠𝗘𝗗𝗦𝗢𝗦 𝗝𝗔𝗡𝗚𝗔𝗡 𝗧𝗘𝗥𝗟𝗔𝗟𝗨 𝗦𝗘𝗥𝗜𝗨𝗦
𝘚𝘢𝘺𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘢𝘭𝘪-𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘫𝘢𝘯𝘵𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘤𝘢 𝘵𝘶𝘭𝘪𝘴𝘢𝘯 𝘬𝘪𝘺𝘢𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘰𝘥𝘦𝘭 𝘱𝘦𝘯𝘥𝘦𝘬-𝘱𝘦𝘯𝘥𝘦𝘬 𝘪𝘵𝘶. 𝘒𝘰𝘲 𝘨𝘪𝘵𝘶, 𝘦𝘩 𝘵𝘦𝘳𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯𝘥𝘶𝘯𝘨 𝘨𝘶𝘺𝘰𝘯𝘢𝘯. 𝘚𝘢𝘺𝘢 𝘩𝘶𝘴𝘯𝘶𝘥𝘻𝘢𝘯 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘭𝘪𝘮 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘢𝘬𝘴𝘶𝘥 𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘵𝘶𝘭𝘪𝘴𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘮𝘪𝘬𝘪𝘢𝘯. 𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘤𝘶𝘮𝘢 𝘯𝘦𝘣𝘢𝘬-𝘯𝘦𝘣𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘫𝘢, 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘢𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢𝘯𝘺𝘢 ? 𝘏𝘦𝘩𝘦𝘩𝘦
Jawaban
Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq
Diantara tujuannya saya adalah ingin memasukkan kebahagiaan ke hati orang-orang yang beriman. Karena di antara ibadah yang agung dan pahalanya luar biasa besarnya dalam Islam iyalah memasukkan kebahagiaan ke hati kaum muslimin.
Disebutkan dalam sebuah hadits :
إِنَّ اَحَبَّ الْاَعْمَالِ اِلَى اللهِ بَعْدَ الْفَرَائِضِ إِدْخَالُ السُّرُوْرِ عَلَى الْمُسْلِمِ.
"Sesungguhnya amal yang paling dicintai oleh Allah setelah perkara wajib adalah, memasukkan kegembiraan ke hati seorang muslim." (HR. Thabrani)
Saya belum bisa menggembirakan dan membahagiakan antum di sosmed dengan cara bagi-bagi vocher belanja gratis di swalayan dan ongkos jalan-jalan ke mall terdekat bersama keluarga.
Tapi paling tidak dengan membuat antum tersenyum, apalagi bisa sampai tertawa lepas lupa sejenak beratnya himpitan masalah hidup, saya berharap dapat fadhilah meski sedikit dari apa yang dijanjikan Rasulullah shalallahu'alai
Selanjutnya, ini sebagai sarana untuk mengingatkan antum semua, bahwa main medsos itu jangan terlalu serius, dibawa hepi saja, namanya juga permainan. Supaya kitanya nggak jadi orang kagetan, baperan, emosian lalu ujung-ujungnya berantem dan cuma bikin dosa.
Tapi jangan juga diartikan medsos hanya tempat haha hihi nggak jelas. Maksudnya serius boleh, tapi jangan serius-serius amat.
Karena di medsos itu banyak akun abal-abal, ngelayani yang kayak gitu ya kayak konek sama hantu.
Begitupun dengan akun asli, tak sedikit yang penampakannya imut, begitu kopi darat jadinya amit-amit. Kan nggak enak banget yang dipanggil tiap hari uhti, ternyata aslinya brewokan.
Banyak kita temukan kalau di medos ributnya minta ampun. Tapi begitu jumpa, kita bisa-bisa mengira si dia kayaknya lagi puasa bicara.
Bukan satu dua yang di dunia maya mengaum layaknya singa, begitu di dunia nyata cuma ngeang -ngeong dan bisanya menggonggong saja.
Terkadang kalau di medsos suasananya sudah sedemikian menegangkan dan kayak perang beneran. Tapi begitu gadget kita matikan, kita baru sadar ternyata dunia ini masih adem ayem tentrem raharjo.
Karenanya, di dunia maya itu sekedarnya, kalau mau lebih serius, sebaiknya ke dunia nyata saja.
Dan terakhir sebagai koreksi untuk si penanya, saya bukan orang alim atau ulama. Saya ini hanyalah pembelajar biasa yang masih terus harus berbenah. Tulisan saya hanya copy paste dari tulisan ulama dan dari kitab-kitab mereka.
Karenanya jangan pernah segan bila ada kesalahan, silahkan langsung dikoreksi. Kalau perlu dibantah langsung dengan somasi. Insyaallah dengan senang hati kesalahan itu akan saya perbaiki.
Wallahu a'lam.