This is a list of the rarest specialist doctors
Ini Daftar Dokter Spesialis Paling Langka
Pasalnya, menjadi dokter secara tidak langsung membuat orang tua bangga dan dianggap sebagai pencapaian besar bagi anak mereka. Namun, meskipun demikian, jumlah dokter spesialis di Indonesia masih sangat terbatas.
Di era modern ini, layanan kesehatan yang berkualitas menjadi salah satu kebutuhan utama masyarakat. Di balik upaya pemerintah untuk meningkatkan sistem kesehatan di Indonesia, terdapat satu masalah mendasar yang sering diabaikan, yaitu kurangnya jumlah dokter spesialis.
Berdasarkan data terbaru Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) per 24 April 2024, dari total sekitar 279.321 dokter terdaftar di Indonesia, hanya 59.422 orang atau sekitar 21 persen, yang berstatus sebagai dokter spesialis. Ironisnya, beberapa spesialisasi sangat langka dan sulit ditemui, sehingga menimbulkan tantangan serius bagi sistem kesehatan nasional.
Spesialisasi Dokter yang Paling Langka di Indonesia
Meskipun sempat menjadi impian banyak anak di Indonesia, ternyata jumlah dokter spesialis masih sangat minim. Data dari KKI mengungkapkan beberapa spesialisasi dokter memiliki jumlah yang sangat terbatas. Berikut daftar dokter spesialis yang tergolong langka.
1. Spesialis Odontologi Forensik (Sp.OF)
Dokter spesialis odontologi forensik menempati posisi paling bawah dengan hanya 19 dokter terdaftar. Spesialisasi ini memainkan peran krusial dalam identifikasi gigi yang digunakan dalam konteks hukum dan penanganan bencana.
Dilansir laman FKG Unair, dokter spesialis odontologi forensik dibutuhkan untuk kepentingan identifikasi dan penegakan hukum. Dokter ondotologi forensik bekerja menganalisis bekas gigitan, sidik bibir (Cheiloscopy), penentuan usia berdasarkan data gigi, dan menganalisis DNA.
2. Spesialis Kedokteran Kelautan (Sp.KL)
Posisi terendah selanjutnya ialah dokter spesialis kedokteran kelautan yang hanya memiliki 27 dokter. Dilansir laman FK Hangtuah, dokter spesialis ini memiliki kompetensi dalam penanganan masalah-masalah kesehatan kelautan.
Seperti masalah kesehatan pada lingkungan pelayaran (mikro dan makroklimat), standar kesehatan untuk bekerja, paparan bahaya pada pelaut, penumpang, tenaga penunjang pelayaran, pekerja galangan kapal dan pelabuhan, kondisi lingkungan kerja.
Lalu, juga menangani sanitasi, nutrisi dan toksikologi, pelayanan telemedical dan ketersediaan pelayanan medis dasar, hingga evakuasi medis di atas kapal, dan pekerja selam anjungan lepas pantai. Mereka juga mengurus permasalahan pada kesehatan penyelaman, hiperbarik, serta aplikasi terapannya di fasilitas pelayanan kesehatan.
3. Spesialis Parasitologi Klinik (Sp.Par.K)
Jumlah dokter spesialis parasitologi pun tidak jauh lebih baik. Hanya ada 49 dokter spesialis parasitologi di Indonesia. Menurut informasi dari laman FK UI, spesialisasi ini berperan melakukan diagnosis, pengobatan, penelitian, dan manajemen infeksi parasit pada manusia.
4. Spesialis Emergency Medicine
Dokter spesialis lain yang memiliki jumlah sedikit ialah spesialis emergency medicine yang hanya ada 68 dokter di Indonesia. Menurut laman FK UB, profesi ini kompeten dalam situasi gawat darurat.
Seperti manajemen trauma, penanganan kritis, penanganan di lapangan, pertolongan pertama termasuk layanan ambulans. Juga ahli dalam manajemen medis pasca bencana, situasi darurat skala besar, hingga keracunan bahan kimia dan obat-obatan berbahaya.
5. Spesialis Kedokteran Nuklir
Spesialis dokter lain yang jarang ditemukan ialah kdokteran nuklir yang hanya memiliki 72 dokter di Indonesia. Menurut laman FK Unpad, spesialis ini merupakan bidang spesialisasi kedokteran yang menggunakan sumber radiasi terbuka yang digunakan untuk menentukan suatu penyakit (diagnosis) dan mengobati penyakit.
6. Spesialis Kedokteran Penerbangan
Spesialis kedokteran penerbangan memiliki 73 dokter yang tersebar di Indonesia. Menurut berbagai sumber, dokter spesialis penerbangan bertugas dalam membantu awak penerbangan dalam mengawal dan menjaga kesehatan fisik serta mentalnya agar tetap optimal.
Spesialis ini juga bertugas dalam upaya pencegahan yang fokus pada pencegahan dan pengendalian penyakit akibat pekerjaan dan yang terkait lingkungan kerja. Kebanyakan lulusan dokter spesialis penerbangan praktik di instansi pemerintah yang berkaitan dengan pesawat maupun maskapai penerbangan.
7. Spesialis Radiologi Gigi
Memiliki jumlah yang sedikit lebih banyak, spesialis radiologi gigi berjumlah 85 dokter di Indonesia. Dilansir dari laman RSGM UNPAD, dokter spesialis ini bertugas melayani pemeriksaan radiografi penunjang perawatan gigi dan mulut untuk mewujudkan pelayanan one stop dental service, seperti intra oral, ekstra oral, carpal/handwrist, dan CBCT 3D.
8. Spesialis Farmakologi Klinik
Spesialis farmakologi klinik juga memiliki jumlah yang cukup banyak, yakni mencapai 96 dokter. Dilansir dari laman FK UPNVJ, spesialis ini berkaitan dengan penerapan obat-obatan dalam praktek klinis.
Terutama untuk pengobatan, pencegahan, dan manajemen penyakit pada pasien. Disiplin ini menggabungkan pengetahuan tentang sifat-sifat farmakologi obat, interaksi obat, efek samping, serta respons individual terhadap terapi farmakologis.
9. Spesialis Kedokteran Olahraga (Sp.KO)
Spesialis ini memiliki berjumlah 102 dokter yang tersebar di seluruh Indonesia. Menempati urutan ke-9 dokter spesialis terlangka. Dihimpun dari berbagai sumber, dokter spesialis kedokteran olahraga adalah dokter yang memiliki keahlian khusus dalam melayani pemulihan serta pencegahan cedera maupun penyakit yang berkaitan dengan olahraga.
Dokter spesialisini hanya menangani gangguan pada sistem muskuloskeletal (otot, ligamen, tendon, tulang, dan saraf) yang tidak memerlukan operasi. Juga bertanggung jawab atas kesehatan atlet secara umum, mulai dari kondisi fisik, status gizi, hingga keadaan psikologisnya, dan masalah kesehatan yang berkaitan dengan olahraga.
10. Spesialis Andrologi atau Reproduksi Pria
Berada di peringkat 10, dokter spesialis andrologi atau reproduksi pria adalah dokter spesialis yang memiliki keahlian khusus dalam menangani masalah pada sistem reproduksi pria, seperti gangguan kesuburan atau gangguan fungsi seksual.
Alasan Minimnya Jumlah Dokter Spesialis di Indonesia
Minimnya jumlah dokter spesialis menimbulkan pertanyaan, mengapa jumlah dokter spesialis begitu minim? Jawabannya, tingginya biaya pendidikan menjadi salah satu faktor utama minimnya jumlah dokter spesialis di Indonesia.
Pendidikan spesialis memerlukan biaya mencapai puluhan juta rupiah per semester, sehingga membuat banyak calon dokter enggan melanjutkan studi ke jenjang spesialis. Selain itu, sistem pendidikan kedokteran di Indonesia mengharuskan para dokter menghentikan praktik sementara saat menempuh pendidikan spesialisasi.
Hal ini berbeda dengan negara-negara lain yang memungkinkan dokter untuk tetap berpraktik sambil belajar, sehingga banyak dokter memilih tidak melanjutkan pendidikan spesialis karena kehilangan pendapatan selama masa studi.
Kekurangan dokter spesialis juga mencerminkan ketidakmerataan distribusi tenaga medis di Indonesia. Sebagian besar dokter spesialis terkonsentrasi di daerah-daerah seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur, sementara wilayah lain, termasuk Papua Barat, Sulawesi Barat, dan Maluku Utara, mengalami kekurangan signifikan.
Rasio dokter di Indonesia saat ini hanya sekitar 0,47 per 1.000 penduduk, jauh di bawah standar minimal yang ditetapkan WHO, yaitu satu dokter per seribu penduduk. Hal ini mendesak pemerintah untuk memperhatikan jumlah dan distribusi tenaga medis agar masyarakat di pelosok tanah air dapat mengakses layanan kesehatan yang memadai.
Dampak Kekurangan Dokter Spesialis
Dampak dari kekurangan dokter spesialis ini berpengaruh langsung terhadap kualitas layanan kesehatan yang diterima masyarakat. Pasien sering kali terpaksa menunggu dalam waktu lama untuk mendapatkan perawatan dari dokter spesialis, atau bahkan harus dirujuk ke kota-kota besar untuk mendapatkan layanan yang diperlukan.
Penundaan dalam diagnosis dan pengobatan penyakit bisa berakibat fatal bagi kesehatan pasien. Lebih jauh lagi, kekurangan spesialis juga dapat berdampak pada program kesehatan yang lebih luas, seperti imunisasi dan pencegahan penyakit kronis.
Upaya Pemerintah dan Solusi Potensial
Pemerintah menyadari tantangan ini dan berupaya meningkatkan jumlah dokter spesialis melalui berbagai inisiatif. Salah satunya, dengan memberikan beasiswa bagi calon dokter untuk melanjutkan pendidikan ke spesialisasi tertentu yang biayanya ditanggung pemerintah.
Program pelatihan dan pengembangan profesional juga perlu diperkuat agar lebih banyak tenaga medis tertarik berkarier sebagai dokter spesialis. Reformasi dalam sistem pendidikan kedokteran juga sangat diperlukan untuk membuatnya lebih fleksibel, memungkinkan para calon spesialis untuk tetap berpraktik sambil belajar.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi beban finansial dan mendorong lebih banyak dokter untuk mengejar pendidikan spesialis. Jumlah dokter spesialis yang sangat terbatas dan distribusi yang tidak merata memaksa Indonesia menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat.
Upaya untuk meningkatkan jumlah dokter spesialis harus disertai reformasi dalam sistem pendidikan kedokteran, serta peningkatan akses ke pendidikan medis yang lebih terjangkau. Penting bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk bekerja sama dalam menciptakan program-program yang mendukung pengembangan tenaga medis.
Serta memastikan semua daerah memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang memadai. Langkah-langkah ini diharapkan menjadi solusi kekurangan dokter spesialis, demi tercapainya kesehatan masyarakat yang lebih baik di masa depan. Jadi bagaimana detikers, tertarik menjadi dokter spesialis?