Quartararo falls in love with Bali-Finns fireworks display during Hindu ceremony
Masih ada beberapa kabar menarik lain yang juga mendapatkan perhatian dari pembaca detikBali. Selain kabar jatuh cintanya Fabio Quartararo kepada Bali, peristiwa pesta kembang api Finn's Beach Club di tengah ritual agama Hindu juga mendapatkan perhatian dari pembaca.
Tak hanya itu, kabar soal anak-anak yang mendapatkan uang dari calon gubernur (cagub) Bali Made Muliawan Arya alias De Gadjah dan calon wakil gubernur (cawagub) Putu Agus Suradnyana juga tak luput dari perhatian pembaca.
Detikers, kami kembali menghadirkan berbagai pemberitaan selama seminggu terakhir yang mendapatkan perhatian dari para pembaca detikBali. Pemberitaan ini kami ulas dalam rubrik 'Populer Sepekan'. Berikut ulasannya.
Fabio Quartararo Jatuh Cinta dengan Bali
Pebalap MotoGP berkebangsaan Prancis, Fabio Quartararo, mulai jatuh cinta dan betah berlama-lama di Bali. Pria berusia 25 tahun itu bahkan ingin tinggal di Pulau Dewata.
"Bali, saya akan segera tinggal di sini," tulis Quartararo di Instagram nya yang dilihat detikBali, Senin (14/10/2024).
Quartararo mengunggah dua foto dirinya berlatar belakang laut di Uluwatu. Dia terpesona dengan keindahan Bali.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyambut keinginan Quartararo. Sandiaga Salahuddin Uno yang kala itu masih menjabat Menparekraf menyambut baik keinginan pebalap Yamaha itu untuk tinggal di Bali dan akan menyiapkan golden visanya.
"Buat Fabio Quartararo golden visa menanti Anda," kata Sandiaga singkat dalam The Final Episode of Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara virtual.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya, menyatakan menyambut baik rencana Fabio. Mengingat, Fabio yang memiliki nama besar di dunia MotoGP.
"Tentu ada regulasi untuk itu dan saya kira ini yang punya momen atau punya kekuatan lain. Selain dia akan tinggal, tentu ada spending-nya. Kami belum tahu apalah menguatkan destinasi Bali sebagai tujuan wisata utama di Indonesia. At least, kita ada endorse yang kita nggak harus bayar," ungkap Nia.
Finns Beach Club Pesta Kembang Api Saat Ada Upacara
Pesta kembang api di Pantai Berawa, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Bali, menuai kontroversi. Finns Beach Club menyalakan kembang api saat umat Hindu tengah melakukan upacara keagamaan di pantai itu.
Video detik-detik pesta kembang api di Pantai Berawa viral di media sosial. Berdasarkan video yang beredar, kembang api meledak berkali-kali saat Ida Sulinggih sedang khusyuk melakukan puja di bale pamiosan. Umat yang hadir dalam upacara itu tak dapat berkutik sembari menatap cahaya kembang api yang meledak di depan mereka.
Meski begitu, Ida Sulinggih tetap merapal doa dan melanjutkan puja. Suara gentanya tenggelam akibat deru letusan kembang api. Suasana yang seharusnya hening justru menjadi ingar bingar. Terdengar pula electronic dance music (EDM) yang berdentum-dentum dari kejauhan.
Warga menyebut pesta kembang api di kelab itu dilakukan nyaris setiap hari. Warga setempat sudah menyampaikan kebaratan, namun tak digubris oleh pengelola tempat hiburan itu.
"Kami sempat sodorkan surat hasil rapat warga banjar adat yang menolak kembang api itu setiap hari, tetapi permohonan kami itu tidak pernah dihiraukan dan tetap menyalakan kembang api setiap hari," ungkap Kelian Adat Berawa I Wayan Kumarayasa, Rabu (16/10/2024).
Kumarayasa menuturkan sejak lama warga mengeluhkan suara kembang api yang bising. Menurut dia, pengelola beach club berkukuh menyalakan kembang api di pantai dengan alasan sudah mendapat izin dari polisi.
"Setiap kami sampaikan ke pengelola terkait keluhan kami ini, kami selalu disodorkan surat. Surat itu bahwa pengelola sudah dapat izin dari kepolisian untuk kembang api itu. Kami bisa apa," kata Kumarayasa.
Kumarayasa tidak tahu persis ada tidaknya komunikasi antara pengelola beach club dengan warga Banjar Adat Tegal Gundul, Canggu, saat menggelar upacara keagamaan di Pantai Berawa.
Selain pesta kembang api yang kontroversial itu, warga juga mengeluh suara bising dari Finns Beach Club. Suara bising itu terdengar sampai dini hari.
"Musik juga mestinya nggak perlu sampai terdengar jelas keluar," ungkap Kumarayasa.
Kumarayasa mengakui suara musik yang berdentum-dentum dari beach club sesekali terdengar jelas hingga ke rumah-rumah warga. Seharusnya, dia berujar, pengelola tempat hiburan menyesuaikan volume musik secukupnya agar warga tak terganggu.
"Maksud kami supaya musik itu dihidupkan sebatas di tempat lokasi saja. Tidak melebar keluar bunyi musiknya," sebut dia.
Kumarayasa menyebut kondisi tersebut sebagai sebuah ironi. Di satu sisi masyarakat senang dengan kemajuan di desa mereka. Di sisi lain, mereka juga ingin agar pengelola tempat hiburan memperhatikan kenyamanan warga.
"Jarak dari rumah saya ke beberapa beach club ada sekitar 500 meter. Sampai jam 12 malam pun masih kedengaran jelas. Kalau bisa (volume) musiknya kecillah," pintanya.
Viral Anak-anak Mengaku Dapat Uang dari Mulia-PAS, Ada Money Politic?
Video anak-anak yang mengaku mendapat uang dari pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bali nomor urut 1 Made Muliawan Arya alias De Gadjah-Putu Agus Suradnyana viral di media sosial (medsos). Peristiwa itu diduga terjadi di Buleleng.
Berdasarkan video yang beredar, tampak anak-anak dengan raut wajah gembira menunjukkan sejumlah uang pecahan Rp 100 ribu. Ketika ditanya oleh pria yang merekam video, mereka mengaku mendapat uang tersebut dari calon gubernur Bali nomor urut 1.
Perekam video kemudian bertanya kepada kedua anak tersebut terkait pencoblosan saat Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali. Mereka dengan kompak menjawab satu. Di belakang mereka, terlihat sejumlah orang yang memakai baju dengan logo cagub-cawagub nomor urut 1.
Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Buleleng Kadek Carna Wirata mengatakan video tersebut direkam di wilayah Gerokgak. Berdasarkan informasi yang diterima dari Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan (Panwascam) Gerokgak, video itu direkam saat paslon nomor urut 1 Pilgub Bali tersebut berkampanye di sana.
"Berdasarkan informasi dari penelusuran Panwascam nike (itu) di wilayah Gerokgak," kata Carna saat dikonfirmasi detikBali, Senin (14/10/2024).
Carna mengatakan Bawaslu masih menelusuri kebenaran video yang beredar tersebut. Termasuk meminta informasi dari beberapa pihak yang hadir saat kampanye.
"Jajaran melakukan penelusuran terhadap hal tersebut," pungkasnya.