5 Kebiasaan Makan Paus yang Tercatat dalam The Vatican Cookbook
Paus atau Pope atau Papa merupakan petinggi dalam agama Katolik yang memimpin seluruh umat Katolik di dunia. Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia beberapa hari lalu membuat kehidupan sederhana para Paus mendadak disoroti.
Tak ada pesawat jet pribadi maupun hotel mewah yang harganya puluhan juta per malam untuk menyambut kedatangannya. The Vatican Book merupakan buku kuliner yang mencatat jelas bagaimana kebiasaan maka para Paus di Vatikan.
Mulai dari tradisinya setiap hari hingga beberapa menu favorit para Paus yang pernah menjabat di sana. Ada juga yang selalu meminta makanan dari kampung halamannya hingga perayaan makan-makan yang menjadi tradisi jelang hari Natal.
Berikut 5 kebiasaan makan para Paus di Vatikan dalam The Vatican Cookbook:
1. Makanan dari Kampung Halaman
Paus Fransiskus dan dua pendahulunya ternyata memiliki kebiasaan yang begitu sederhana dalam memilih makanan. Pilihan mereka tercatat dalam biografinya pada kolom makanan favorit yang tak akan pernah terlupakan.
Adalah Paus Fransiskus, Paus Benedict XVI, dan Paus John Paul II yang semasa menjalani jabatannya harus melakukan diet ketat demi kesehatannya. Tak ada makanan aneh-aneh yang pernah diminta, mereka hanya ingin makanan dari kampung halamannya.
Seperti Paus Fransiskus dengan makanan Argentina, Paus Benedict XVI dengan makanan khas Bavaria, dan Paus John Paul II dengan makanan khas Polandia. Sampai-sampai para biarawati harus memasak berdasarkan resep asli orang tua para Paus tersebut, mereka akan terjerat masalah jika mencoba mengubah racikan resepnya.
2. Menu Sarapan Sederhana
Pada bagian yang membahas tentang resep klasik favorit Paus, disebutkan pula ada menu sarapan yang paling sering dipesan di Vatikan. Menu ini bernama Swiss Omelette with Herb yang berarti telur omelette khas Swiss dengan campuran berbagai rempah di dalamnya.
Untuk membuat ini dibutuhkan heavy krim, mentega, dan rempah yang sudah dicincang. Kemudian telur akan dicampurkan bahan-bahan tersebut dan dimasak hingga matang namun tetap juicy.
Sebagai menu pendampingnya ada juga roti panggang yang dipadukan dengan buah beri-berian. Konon Paus Fransiskus setelah menyantap sarapan ini juga meminta kue kering yang diisi dengan dulce de leche, sejenis karamel.
3. Ide Makan Siang dari Garda Swiss
Para Paus tidak hidup sendirian di Vatikan, ada biarawati dan Garda Swiss yang menemani sekaligus melindungi mereka. Sesekali Garda Swiss ini juga memiliki pengaruh dalam pilihan Paus untuk menentukan menu makanannya.
Ada satu hidangan makan siang pilihan Garda Swiss yang ternyata pernah disajikan di Vatikan. Menu ini berbahan kacang lentil dengan irisan bacon, bawang bombai, serta rasanya diperkaya dengan kuah kaldu sapi.
Menu ini merupakan makanan favorit dari Sersan Mayor Christian Kuhne. Perpaduan bahan-bahan yang sehat menjadi salah satu asupan yang sesekali juga disajikan dan digemari Paus di Vatikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
4. Menu Makan Malam Unik
Paus Leo XIII yang merupakan Paus pertama pada abad ke-20 juga pernah menarik perhatian tentang kebiasaan makannya. Saat makan malam beliau lebih memilih semangkuk sup dengan daging dan kentang serta beberapa sayuran.
Untuk membasuh mulutnya anggur yang berasal dari Bordeaux dipilih Paus Leo XIII. Ternyata Paus pertama di abad ke-20 ini tidak berhenti makan pada jadwal makan malam saja, ia juga terbiasa melakukan supper atau makan menjelang tengah malam.
Menunya hampir mirip dengan makan malamnya yaitu sup dengan beberapa potong roti. Selain itu alat makan unik yang selalu digunakannya adalah meja lipat dan baki khusus.
5. Makanan Masa Kecil Jadi Comfort Food
Menjadi seorang pemimpin untuk suatu umat beragama di dunia tidak membuat Paus melupakan masa kecilnya. Menarik kembali benang merah ke belakang, Paus Benedict ternyata memiliki pesanan khusus yang sesekali dimintanya.
Menu makanannya ini merupakan kue favoritnya semasa kecil yang sampai dikunjungi kembali pada tahun 1999 ketika ia mengunjungi kampung halamannya. Kue bernama Kremowka Papieska ini populer untuk anak-anak di Wadowice, Polandia pada era kelahiran Paus Benedict.
Kue tersebut sebenarnya hanya lapisan puff pastry yang diisi dengan krim kocok, butter krim, dan custard. Kemudian di atasnya ditaburkan gula halus untuk membuatnya lebih cantik dan manis.