History and Function of VPN, Software that YouTube Premium is Watching Out For

History and Function of VPN, Software that YouTube Premium is Watching Out For
Illustration of VPN use (Pixabay)

HOLIDAY NEWS - Private connection or virtual private network (VPN) applications have recently been used by device users to manipulate internet servers. In the case of YouTube which recently emerged to the public, premium customers used a VPN to access a server in another country without having to move locations. In this way, users can use YouTube premium services which are cheaper. 

In Indonesia, using VPN is also considered problematic. The Ministry of Communication and Information (Kominfo) has blocked VPNs which are often used by people to play online gambling. From ministry records, there are 23 to 30 types of VPN applications that people allegedly use to play online gambling. In early August 2024, Kominfo blocked three unpaid or free VPNs. 

History and Function of VPN
The global technology company, Kaspersky, briefly outlined a brief history of the existence of VPN. According to this Russian-based entity, how VPN works has been known since the 1960s, starting with a United States Department of Defense project that required encryption of internet communication data. 

The project resulted in the Advanced Research Projects Agency Network (ARPANET), a packet switching network that later led to the development of Transfer Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP). The TCP /IP system consists of four levels, starting from link, internet, transport, and application. At the internet level, local networks and devices can connect to a universal network. “Here the risk of exposure is clear,” reads Kaspersky's review. 

In 1993, a team from Columbia University and AT&T Bell Labs succeeded in creating the first version of VPN known as swIPe, a software IP encryption protocol. In the following year, IPSec networks were also developed. This internet security protocol is used to authenticate and encrypt information packages shared online. 

In 1996, a Microsoft employee named Gurdeep Singh Pall created the Peer-to-Peer Tunneling Protocol (PPTP), making advanced security systems for the internet increasingly necessary. At that time, anti-virus programs were considered effective in preventing malware and spyware. 

Internet users, both individuals and companies, increasingly want encrypted software to hide their internet browsing history. Still exclusive to corporations, VPNs began to be used in the early 2000s. As security breaches have increased, especially since 2010, VPNs have become increasingly popular. 

VPN Masks Network Sources
Kaspersky says VPN is able to encrypt internet traffic and disguise the user's network identity when surfing in cyberspace. This makes it difficult for third parties who want to track users' online activities when they want to steal data. That network encryption takes place in real-time or live. 
Unencrypted data can basically be seen by parties who have access to the network. A VPN connection, in this case, masks the user's online data traffic and protects it from external access. 

Sejarah dan Fungsi VPN, Perangkat Lunak yang Sedang Diwaspadai YouTube Premium


Ilustrasi penggunaan VPN (Pixabay)
Ilustrasi penggunaan VPN (Pixabay)

HOLIDAY NEWS - Aplikasi koneksi privat atau virtual private network (VPN) belakangan dimanfaatkan pengguna perangkat untuk memanipulasi server internet. Dalam kasus YouTube yang belakangan mencuat ke publik, pelanggan premium memakai VPN untuk masuk ke server di negara lain tanpa harus berpindah lokasi. Dengan cara itu, pengguna bisa memakai layanan premium YouTube yang harganya lebih murah.

Di Indonesia, pemakaian VPN juga dianggap bermasalah. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sempat memblokir VPN yang kerap dipakai masyarakat untuk bermain judi online. Dari catatan kementerian, ada 23 hingga 30 jenis aplikasi VPN yang diduga digunakan masyarakat untuk bermain judi online. Pada awal Agustus 2024, Kominfo memblokir tiga VPN tidak berbayar atau gratis.

Sejarah dan Fungsi VPN

Perusahaan teknologi global, Kaspersky, sempat menguraikan sejarah singkat ihwal kehadiran VPN. Menurut entitas yang berbasis di Rusia ini, cara kerja VPN sudah mulai dikenal sejak 1960-an, bermula dari proyek Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang mengharuskan enkripsi data komunikasi internet.

Proyek tersebut menghasilkan Advanced Research Projects Agency Network (ARPANET), sebuah jaringan peralihan paket yang kemudian mengarah pada pengembangan Transfer Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP). Sistem TCP /IP terdiri dari empat level, mulai dari link, internet, transport, dan application. Pada level internet, jaringan dan perangkat lokal bisa terhubung ke jaringan universal. “Di sini risiko paparan terlihat jelas,” begitu bunyi ulasan Kaspersky.

Pada 1993, sebuah tim dari Universitas Columbia dan AT&T Bell Labs berhasil menciptakan VPN versi pertama yang dikenal sebagai swIPe, sebuah protokol enkripsi IP perangkat lunak. Pada tahun berikutnya, jaringan IPSec juga dikembangkan. Protokol keamanan internet ini dipakai untuk yang autentikasi dan enkripsi paket informasi yang dibagikan secara daring. 

Menuju 1996, seorang karyawan Microsoft bernama Gurdeep Singh Pall menciptakan Peer-to-Peer Tunneling Protocol (PPTP), membuat sistem keamanan canggih untuk internet kian jadi kebutuhan. Kala itu program anti-virus sudah dianggap efektif untuk mencegah malware dan spyware.

Pengguna internet, baik individu dan perusahaan, semakin menginginkan perangkat lunak terenkripsi untuk menyembunyikan riwayat penelusuran internet. Masih eksklusif untuk korporasi, VPN mulai digunakan pada awal era 2000. Seiring meningkatnya pelanggaran keamanan, terutama sejak 2010, VPN semakin ramai digunakan.

VPN Menyamarkan Sumber Jaringan

Kaspersky menyebut VPN mampu mengenkripsi lalu lintas internet dan menyamarkan identitas jaringan pengguna ketika berselancar di dunia maya. Hal ini menyulitkan pihak ketiga yang ingin melacak aktivitas online pengguna saat akan mencuri data. Enkripsi jaringan itu berlangsung secara real-time atau langsung.

Data yang tidak terenkripsi pada dasarnya dapat dilihat oleh pihak yang memiliki akses jaringan tersebut. Koneksi VPN, dalam hal ini, menyamarkan lalu lintas data daring pengguna dan melindunginya dari akses eksternal.

Post a Comment

0 Comments