Google Collaborates with Australia to Develop Cyber ​​Protection Tools

Google Collaborates with Australia to Develop Cyber ​​Protection Tools
Google will help Australia overcome cyber attacks (photo: doc. Google)

HOLIDAY NEWS – Google announced it will partner with Australia's National Science Agency to develop tools that can protect critical infrastructure. This tool will prevent cyber attacks. 

Information about this tool is still limited. Google only explained that the digital tools they were developing would detect and fix problems with the software automatically. This equipment was deliberately created because cyber attacks are increasing. 
There are several sectors that are considered to have critical infrastructure, namely hospitals, defense agencies and energy suppliers. Software in these three sectors will use cyber protection tools tailored to Australian regulations. 
"Software supply chain vulnerabilities are a global issue, and Australia has led the way in legislative measures to control and combat these risks," said Stefan Avgoustakis, Head of Google Cloud's Security Practice in Australia and New Zealand, as quoted by Reuters. 

Through this partnership, Google will pair its database of open source vulnerabilities and artificial intelligence (AI) services. This database uses research methods from the Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO). 
Google said that this collaboration was part of their commitment made in 2021. The company is spending US $ 675 million (Rp. 10 trillion) in Australia as the country makes stricter regulations for technology companies. 
CSIRO explained that cyber security software developed directly in Australia would bring benefits. This software can be adapted to local regulations so that the government has more confidence in the technology. 

Google Berkolaborasi dengan Australia untuk Kembangkan Alat Perlindungan Siber

Google akan bantu Australia atasi serangan siber (foto: dok. Google)
Google akan bantu Australia atasi serangan siber (foto: dok. Google)

HOLIDAY NEWS – Google mengumumkan bahwa mereka akan bermitra dengan Badan Sains Nasional Australia untuk mengembangkan alat yang dapat melindungi infrastruktur penting. Alat ini akan mencegah serangan siber.

Informasi mengenai alat ini masih terbatas. Google hanya menjelaskan bahwa peralatan digital yang mereka kembangkan akan mendeteksi dan memperbaiki masalah pada perangkat lunak secara otomatis. Peralatan ini sengaja dibuat karena serangan siber semakin melonjak.

Ada beberapa sektor yang dianggap memiliki infrastruktur penting, yaitu rumah sakit, badan pertahanan, dan pemasok energi. Perangkat lunak di ketiga sektor ini akan menggunakan alat perlindungan siber yang disesuaikan dengan peraturan di Australia.

"Kerentanan rantai pasokan perangkat lunak merupakan masalah global, dan Australia telah memimpin dalam langkah-langkah legislatif untuk mengendalikan dan memerangi risiko tersebut," kata Stefan Avgoustakis, Kepala Praktik Keamanan Google Cloud di Australia dan Selandia Baru, dikutip dari Reuters.

Melalui kemitraan ini, Google akan memasangkan basis data mengenai kerentanan sumber terbuka dan layanan kecerdasan buatan (AI). Basis data ini menggunakan metode penelitian dari Organisasi Penelitian Ilmiah dan Industri Persemakmuran (CSIRO).

Google mengatakan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari komitmen mereka yang dibuat pada tahun 2021. Perusahaan itu membelanjakan 675 juta dolar AS (Rp10 triliun) di Australia saat negara tersebut membuat regulasi yang lebih ketat bagi perusahaan teknologi.

Pihak CSIRO menjelaskan bahwa perangkat lunak keamanan siber yang dikembangkan langsung di Australia akan membawa keuntungan. Perangkat lunak ini bisa disesuaikan dengan peraturan setempat sehingga pemerintah lebih percaya dengan teknologinya.

Post a Comment

0 Comments