The sinking of the Swedish battleship Vasa
This is the Swedish Warship Vasa (Wasa), which weighed 1200 tons, sunk in 1628, discovered in 1961 in a 90% intact condition. This type of ship was built with a model and technology similar to the Anunciada ship, the largest warship belonging to the Portuguese navy which successfully conquered Malacca in 1511.
After the fall of the Malacca kingdom at the hands of the Portuguese, the Sultan of Malacca Mahmud Syah fled to Bintan Island asking for help from the Ming Dynasty and several Islamic kingdoms in the archipelago to reclaim Malacca.
Pati Unus really understood that the main strength of the Portuguese was their navy. The Portuguese had strong ships, even stronger than the Majapahit ships. Apart from that, the Portuguese had used cannons installed on each ship where at that time the cannon was the ultimate weapon that could not be matched by any other weapon.
Therefore, Pati Unus' first step was to revive the strength of the Majapahit fleet which had been dormant for a long time during the power struggle (Paregreg War). The new ships were also equipped with Cetbang, namely a rear cannon (breech loader), where the ship and cetbang were also the mainstay of the Majapahit Fleet. The production centers for these ships were Semarang, and Jepara, with the help of local Chinese Muslims.
What was the Portuguese captain's opinion when he saw the ship designed by Pati Unus?
In a letter to Alfonso de Albuquerque, from Cannanore, 22 February 1513, Fernão Pires de Andrade, Captain of the fleet that repelled Pati Unus, said:
Pati Unus' Jung is the largest seen by people from this area. He has a thousand soldiers on board, and your majesty can trust me... that it was a very extraordinary thing to see, for the nearby Anunciada did not look like a ship at all. We attacked it with bombardments, but even the largest shots did not penetrate it below the waterline, and the esfera (large Portuguese cannon) I had on my ship did enter but did not penetrate; the ship had three layers of metal, all of which were more than one cruzadothick. And the ship was truly so terrifying that no one had ever seen anything like it. It took three years to build it, Your Majesty may have heard the story in Malacca about Pati Unus, who built this fleet to become king of Malacca.
-Fernão Pires de Andrade, Cartas, III, p. 59
Tenggelamnya Kapal Perang Vasa Swedia
Ini adalah Kapal Perang Vasa (Wasa) milik Swedia yang berbobot 1200 ton tenggelam tahun 1628, ditemukan tahun 1961 dalam keadaan 90% utuh. Kapal jenis ini dibangun dengan model dan teknologi serupa kapal Anunciada, kapal perang terbesar kepunyaan armada laut Portugis yang sukses menaklukkan Malaka 1511.
Pasca kejatuhan kerajaan Malaka di tangan Portugis itu, Sultan Malaka Mahmud Syah melarikan diri ke Pulau Bintan meminta bantuan kepada Dinasti Ming dan beberapa kerajaan Islam di Nusantara untuk merebut kembali Malaka.
Pati Unus sangat mengerti bahwa kekuatan utama Portugis adalah pada armada lautnya. Portugis memiliki kapal yang kuat, bahkan lebih kuat dibandingkan dengan kapal Majapahit. Selain itu, Portugis sudah menggunakan meriam yang dipasang di masing-masing kapal di mana pada waktu itu meriam adalah senjata pamungkas yang tidak bisa ditandingi oleh senjata apapun.
Oleh karena itu, langkah pertama Pati Unus adalah menghidupkan kembali kekuatan armada Majapahit yang tertidur lama pada saat masa-masa perebutan kekuasaan (Perang Paregreg). Kapal-kapal baru tersebut juga dilengkapi dengan Cetbang, yaitu meriam isian belakang (breech loader), di mana kapal dan cetbang juga merupakan kekuatan andalan Armada Majapahit. Pusat produksi kapal-kapal ini adalah Semarang, dan Jepara, dengan bantuan orang-orang Muslim Tionghoa lokal.
Bagaimana komentar kapten Portugis melihat kapal rancangan Pati Unus?
Dalam sebuah surat kepada Alfonso de Albuquerque, dari Cannanore, 22 Februari 1513, Fernão Pires de Andrade, Kapten armada yang menghalau Pati Unus, mengatakan:
Jung milik Pati Unus adalah yang terbesar yang dilihat oleh orang-orang dari daerah ini. Ia membawa seribu orang tentara di kapal, dan Yang Mulia dapat mempercayaiku ... bahwa itu adalah hal yang sangat luar biasa untuk dilihat, karena Anunciada di dekatnya tidak terlihat seperti sebuah kapal sama sekali. Kami menyerangnya dengan bombard, tetapi bahkan tembakan yang terbesar tidak menembusnya di bawah garis air, dan (tembakan) esfera (meriam besar Portugis) yang saya miliki di kapal saya berhasil masuk tetapi tidak tembus; kapal itu memiliki tiga lapisan logam, yang semuanya lebih dari satu cruzado tebalnya. Dan kapal itu benar-benar sangat mengerikan bahkan tidak ada orang yang pernah melihat sejenisnya. Butuh waktu tiga tahun untuk membangunnya, Yang Mulia mungkin pernah mendengar cerita di Malaka tentang Pati Unus, yang membuat armada ini untuk menjadi raja Malaka.
-Fernão Pires de Andrade, Cartas, III, hlm. 59
0 Comments