Pantas Jokowi Gagal Pindah Kantor ke IKN Juli 2024, Banyak Fasilitas Belum Siap: Jangan Dipaksakan
HOLIDAY NEWS - Tak seperti rencana awal, Presiden Joko Widodo atau Jokowi batal berkantor di Ibu Kota Negara (IKN) mulai bulan Juli 2024 ini.
Hal ini diketahui dari laporan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Pasalnya sarana dan prasarana seperti air, listrik, dan lokasi kantor untuknya belum siap.
Presiden Jokowi mengatakan, apabila semua sarana dan prasarana yang dimaksud sudah siap, dirinya bakal segera berkantor di IKN.
"Airnya sudah siap belum? Listriknya sudah siap belum? Tempatnya sudah siap belum? Kalau siap, pindah," kata Jokowi di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
"Sudah (dapat laporan dari Kementerian PUPR), tapi belum (belum siap). Sudah, tapi belum," imbuh dia menegaskan.
Orang nomor 1 RI ini menjelaskan, keputusan presiden (Keppres) mengenai pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke IKN tersebut bergantung pada situasi di lapangan.
Adapun Keppres pemindahan ibu kota tersebut bisa saja terbit sebelum atau setelah Oktober 2024, saat ia sudah lengser dari jabatan presiden.
"Kita melihat situasi lapangan. Kita tidak ingin memaksakan sesuatu yang memang belum, jangan dipaksakan, semua dilihat progress lapangannya dilihat," ujar Jokowi lagi.
Sebagai informasi, status ibu kota negara akan tetap melekat pada Jakarta.
Sampai akhirnya presiden menerbitkan Keppres pemindahan ibu kota.
Ketentuan tersebut diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 21 Tahun 2023 tentang Perubahan atas UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (UU IKN).
Berdasarkan Pasal 39 UU IKN, DKI Jakarta tetap sebagai ibu kota negara.
Yakni sampai dengan terbitnya Keppres pemindahan ibu kota negara ke Nusantara.
Terpisah, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, air minum rencananya akan masuk kawasan IKN mulai 15 Juli 2024.
"15 Juli ini rencananya air minum sudah bisa masuk ke IKN. Nanti tanggal 19 (Juli) saya akan cek ke sana," ungkap Basuki.
Basuki menyampaikan, sarana dan prasarana untuk upacara 17 Agustus di IKN berjalan sesuai dengan target yang ditentukan.
Misalnya, selesainya pembangunan Istana Presiden dan kantor-kantor Menteri Perekonomian yang terdiri dari empat tower.
Tidak hanya itu, beberapa perumahan untuk para menteri juga diharapkan dapat selesai pada bulan ini.
"Mudah-mudahan akan selesai Juli ini. Besok ini Pak Menteri Perhubungan (Budi Karya Sumadi) sudah di sana dengan Ibu, ngecek rumahnya," tuturnya.
Total 47 tower untuk tempat tinggal Aparatur Sipil Nasional (ASN) pun telah disiapkan.
Dengan 12 tower di antaranya berperabot, sehingga dapat dimanfaatkan oleh peserta upacara.
"Jadi intinya, insyaallah, prasarana untuk kesiapan 17 Agustus sudah siap," kata Basuki.
Basuki melanjutkan, sebagian pekerjaan pembangunan di IKN akan dihentikan sementara pada 10 Agustus 2024.
Penghentian bertujuan untuk membersihkan kawasan sebelum upacara HUT RI pada 17 Agustus 2024 mendatang.
Dengan demikian, tempat upacara Hari Kemerdekaan akan bersih dari debu dan kotoran akibat pembangunan.
Terlebih, mulai bulan depan, Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) juga sudah mulai bergerak ke IKN.
"Makanya 10 Agustus, saya hentikan semua pekerjaan yang membutuhkan mobilitas di luar patching plan segera berhenti, karena saya bersihkan dulu kawasannya," ujarnya.
Meski demikian, Basuki memastikan, pekerjaan pemasangan interior atau bagian dalam gedung-gedung masih akan tetap berlanjut.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Kepala Otorita IKN Raja Juli Antoni mengatakan, pembangunan lapangan upacara yang merupakan pusat dari perayaan HUT ke-79 RI terus dikebut.
Ia menyebut, pembangunan terus digenjot untuk memastikan seluruh fasilitas dan infrastruktur pendukung dapat siap mendukung terlaksananya upacara di IKN.
"Pemerintah di bawah koordinasi Kementerian PUPR berupaya semaksimal mungkin untuk menyelesaikan seluruh persiapan Upacara Kemerdekaan dengan baik," kata Raja Juli.
"Tahap finalisasi pembangunan gedung Istana Negara dan lapangan upacara pada Kawasan Istana Kepresidenan di IKN tengah dilakukan untuk memastikan infrastruktur siap digunakan," lanjutnya.
Dengan realisasi pembangunan lapangan upacara tersebut, ia optimistis upacara perdana di Nusantara yang merupakan momen bersejarah, dapat terlaksana dengan lancar.
“Kami optimis proyek ini dapat siap dan dengan kualitas yang baik,” tutur Raja Juli Antoni.
Peringatan HUT Kemerdekaan yang ke-79 ini diharapkan dapat menjadi momentum yang membangkitkan semangat kebangsaan dan mempererat persatuan di antara seluruh rakyat Indonesia.
Diperkirakan, ribuan masyarakat akan memadati IKN dalam momentum hari ulang tahun Indonesia kali ini.
Berbagai persiapan juga dilakukan daerah sekitar IKN, seperti Penajam Paser Utara (PPU) dan Balikpapan.
Persiapan yang paling dominan dilakukan oleh daerah penyangga.
Yakni terutama dalam akomodasi dan transportasi yang akan digunakan tamu nantinya.
Namun terkait belum jelasnya waktu pemindahan ibu kota negara, Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat menilai, proyek IKN merupakan kebijakan yang terlalu dipaksakan dan dibuat tergesa-gesa.
Sehingga menurutnya menimbulkan beberapa masalah, seperti belum masuknya air hingga listrik dan sejumlah infrastuktur yang belum rampung.
"Kalau terlalu dipaksakan ya begitu hasilnya. Listrik belum masuk, air juga belum masuk, insfratruktur juga masih belum siap gitu ya," kata Djarot.
"Artinya apa, inilah salah satu konsekuensi dari kebijakan yang tergesa-gesa, tergesa-gesa. Terutama di dalam implementasinya, di dalam eksekusinya," sambungnya.
Atas hal itu, Djarot menyindir pemerintah agar tidak perlu percaya diri jika memang belum terealisasi.
Apalagi sejak awal sudah menggembor-gemborkan soal kesiapan terhadap pemindahan ibu kota tersebut.
"Jadi, ya saran saya sih bener jangan dipaksakan, makanya di awal jangan terlalu pede gitu lho."
"Kan sebelumnya kan menyampaikan sudah sangat siap gitu ya, ternyata belum juga," sindir Djarot.