Don't be surprised, it turns out this is the reason Israel is so rich

Don't be surprised, it turns out this is the reason Israel is so rich
Photo: Israeli flag. (Freepik)

HOLIDAY NEWS - Perhaps quite a few people wonder why Israel is so rich. Even though Israel is a Jewish state with a relatively small size, it is located on the eastern coast of the Mediterranean Sea. 

Not only that, Israel also has no income from oil mining. As well as a country that has never broken from a history of conflict. So what makes them so rich and have such a developed economy? 
In fact, Israel is included in the class of developed and rich countries. According to Trading Economics data, Israel's Gross Domestic Product (GDP) will reach US$522.03 billion in 2022 or around IDR 8,482 trillion using the current exchange rate (assuming an exchange rate of IDR 16,248/US$), representing 0.23% of the world economy. 

Reasons why Israel is so rich
Israel's source of income cannot be separated from its position from an economic perspective. It is known that Zionist Country is in the developed country category with GDP reaching US$ 522.03 billion in 2022, the year before this war started. 

A GDP of this size is created from diverse economic activities. Israel today is an industrial country with much of its manufacturing based on intensive and sophisticated research & development and supported by high-tech processes, equipment and machines. 

"In contrast to most developed countries, where the number of people employed in industry remained stable or decreased in the early 1990s, the number of people employed in Israel continues to grow, with more than 25% of the industrial workforce employed in high-tech manufacturing," the site states. Official Israeli Embassy in the UK. 

According to UN experts, the quality of research and development in Israel ranks among the top 10 in the world. This contribution results from large investments in research and development, which consumes 4.9% of Israel's GDP. 
In terms of minerals, Israel is the world's leading diamond manufacturing and trading center. This is due to the country's progress in the diamond processing sector. 

"The Israel Diamond Exchange is the world's largest diamond trading floor, housing all operational functions and needs of every diamond buyer under one roof," they said. Apart from that, Israel is also said to have made progress in the agricultural sector. This can be seen from the amount of agricultural land which is currently 2.6 times that of independence in 1948. 

The area of ​​irrigated land also increased 8-fold to around 0.6 million hectares until the mid-1980s. "The secret of Israel's agricultural success today lies in the close interaction between farmers and government-sponsored researchers, who collaborate in developing and applying advanced methods in all branches of agriculture, as well as technological advances, new irrigation techniques, and equipmentinnovative agro-mechanical equipment," added the statement from the Israeli Embassy in London. 
Subsequently, Israel has gained a tremendous reputation as the world's 'Startup Nation'. Despite its small geographic size and relatively young age, Israel has become a global leader in innovation and entrepreneurship. 

One of the startups from Israel that is well known on the global stage is Waze. Waze is a digital map service with real time data from its users. The application will provide the best route by measuring everything that happens on the road, such as traffic jams and accidents. 
There's also Firebolt, which develops cloud data for users to simplify access to their insights and analytical capabilities. Users can also do sub-second analysis and take advantage of optimized computing and storage technology in this Israeli-made application. 

Other Sources
The development of this industry itself cannot be separated from donors and skilled workers. Israel experienced a 'windfall' from the large number of experts who exodused from European countries during the outbreak of World War II to avoid persecution. 

Industries that have developed rapidly in Israel include fertilizers, pesticides, pharmaceuticals, chemicals, plastics and heavy metals. The Jewish country is famous for its most advanced manufacturing industry since the 1970s. Israel does not rely on oil as a source of money like other Arab countries. 

Then in the 1990s, engineers moving from the former Soviet Union to Israel made the country even more blessed with an abundance of skilled human resources. Therefore, it is not surprising that new companies in the technology sector are mushrooming. 

Meanwhile, in terms of donors, Israel also gets support from its close ally, the United States. According to Al Jazeera, Israel is the most significant recipient of US foreign aid. Israel is reported to have received around US$263 billion or the equivalent of Rp. 4,268.22 trillion from 1946 to 2023 from Washington. 


Jangan Heran, Ternyata ini Alasan Israel Begitu Kaya Raya


Bendera Israel. (Freepik)
Foto: Bendera Israel. (Freepik)

HOLIDAY NEWS - Mungkin tidak sedikit orang bertanya-tanya mengapa Israel begitu kaya raya. Padahal Israel tergolong negara Yahudi dengan ukuran relatif kecil yang terletak di pantai timur Laut Mediterania.

Tidak hanya itu, Israel juga tidak memiliki pemasukan dari tambang minyak. Serta negara yang tidak pernah putus dari sejarah konflik. Lantas apa yang membuat mereka begitu kaya dan perekonomian yang maju?

Israel nyatanya masuk dalam golongan negara maju dan kaya. Menurut data Trading Economics, Produk Domestik Bruto (PDB) Israel mencapai US$522,03 miliar pada 2022 atau sekitar Rp8.482 triliun jika mengacu kurs saat ini (asumsi kurs Rp16.248/US$), mewakili 0,23% perekonomian dunia.

Alasan Israel Kaya Raya
Sumber pemasukan Israel tak lepas dari posisinya dari segi ekonomi. Diketahui, Negeri Zionis itu masuk kategori negara maju dengan PDB mencapai US$ 522,03 miliar pada 2022, tahun sebelum peperangan ini dimulai.

PDB yang sebesar ini diciptakan dari kegiatan ekonomi yang beragam. Israel saat ini adalah negara industri dengan sebagian besar manufakturnya berdasarkan penelitian & pengembangan yang intensif dan canggih serta disokong proses, peralatan, dan mesin berteknologi tinggi.

"Berbeda dengan kebanyakan negara maju, yang jumlah orang yang bekerja di industri tetap stabil atau berkurang pada awal tahun 1990an, jumlah orang yang bekerja di Israel terus bertambah, dengan lebih dari 25% tenaga kerja industri bekerja di bidang manufaktur berteknologi tinggi," tulis situs resmi Kedutaan Israel di Inggris.

Menurut para ahli PBB, kualitas penelitian dan pengembangan di Israel termasuk dalam peringkat 10 teratas di dunia. Kontribusi ini dihasilkan dari investasi besar dalam penelitian dan pengembangan, yang menghabiskan 4,9% PDB Israel.

Dari segi mineral, Israel adalah pusat manufaktur dan perdagangan berlian terkemuka di dunia. Ini disebabkan kemajuan negara itu dalam sektor pengolahan berlian.

"Israel Diamond Exchange adalah lantai perdagangan berlian terbesar di dunia, yang menampung seluruh fungsi operasional dan kebutuhan setiap pembeli berlian dalam satu atap," kata mereka.

Selain itu, Israel juga disebut mencetak kemajuan dalam bidang agrikultur. Hal ini terlihat dari jumlah luas lahan pertanian yang saat ini merupakan 2,6 kali lipat dari kemerdekaan pada tahun 1948.

Luas lahan yang beririgasi juga meningkat 8 kali lipat menjadi sekitar 0,6 juta hektar hingga pertengahan tahun 1980-an.

"Rahasia keberhasilan pertanian Israel saat ini terletak pada interaksi erat antara petani dan peneliti yang disponsori pemerintah, yang bekerja sama dalam mengembangkan dan menerapkan metode canggih di semua cabang pertanian, serta kemajuan teknologi, teknik irigasi baru, dan peralatan agro-mekanikal yang inovatif," tambah keterangan Kedutaan Israel di London.

Kemudian, Israel telah mendapatkan reputasi luar biasa sebagai 'Negara Startup' dunia. Meskipun ukuran geografisnya kecil dan usianya yang relatif muda, Israel telah menjadi pemimpin global dalam inovasi dan kewirausahaan.

Salah satu startup asal Israel yang terkenal di kancah global adalah Waze. Waze merupakan layanan peta digital dengan data real time dari para penggunanya. Aplikasi itu akan memberikan rute terbaik dengan mengukur semua yang terjadi di jalan, seperti macet hingga kecelakaan.

Ada juga Firebolt, yang mengembangkan data cloud untuk pengguna bisa menyederhanakan akses ke wawasan dan kemampuan analisa mereka. Pengguna juga dapat analisis sub-second dan memanfaatkan teknologi komputasi serta penyimpanan yang dioptimalkan dalam aplikasi buatan Israel ini.

Sumber Lain
Perkembangan industri ini sendiri tidak lepas dari donor dan tenaga terampil. Israel mendapatkan 'durian runtuh' dari banyaknya tenaga ahli yang melakukan eksodus dari negara-negara Eropa selama pecah Perang Dunia II untuk menghindari persekusi.

Industri-industri yang sudah berkembang pesat di Israel antara lain pupuk, pestisida, farmasi, bahan kimia, plastik, dan logam berat. Negeri Yahudi tersebut terkenal dengan industri manufaktur yang paling maju sejak 1970-an. Israel tidak mengandalkan sumber uang dari minyak seperti negara Arab lainnya.

Kemudian pada 1990-an, para insinyur yang berpindah dari negara-negara bekas Uni Soviet ke Israel membuat negara itu semakin diberkati dengan kelimpahan sumber daya manusia terampil. Maka dari itu, tidak heran bila perusahaan-perusahaan baru di sektor teknologi semakin menjamur.

Sementara itu, dari segi donor, Israel juga mendapatkan sokongan dari sekutu dekatnya, Amerika serikat. Melansir Al Jazeera, Israel adalah penerima bantuan luar negeri AS yang paling signifikan. Israel dilaporkan telah menerima sekitar US$263 miliar atau setara Rp4.268,22 triliun sejak 1946 hingga 2023 dari Washington.


Post a Comment

0 Comments