Thanks to X and Starlink, Elon Musk is nominated for the Nobel Peace Prize
Elon Musk has been nominated for the Nobel Peace Prize. (Photo: Russian Today)
- Good news for Elon Musk. The technology billionaire has been nominated for the 2024 Nobel Peace Prize thanks to his work with X and Starlink.
The nomination submission came from Norwegian parliament member Marius Nilsen. He argued that Musk deserved the Nobel peace prize because he had championed free speech by acquiring Twitter and providing Starlink satellite communications to Ukraine in its war against Russia.
Marius Nilsen argued Musk deserved the prize for his steadfast defense of dialogue, free speech and enabling the possibility of expressing one's views in a world he described as increasingly polarized.
"Echo chambers and people who always agree do not bring the best ideas and cooperation, but decline and regression. Complementary views, opinions and thought processes unlock the best ideas," said Nilsen as quoted by Russian Today, Wednesday (21/2/ 2024).
He also noted Ukraine's use of Starlink , a satellite system operated by Musk's SpaceX, to communicate, coordinate and withstand attacks from Russia.
Musk bought Twitter, which he later renamed X, in October 2022, citing its tendency towards censorship. Since then, he has fired most of the company's staff and allowed many previously silenced accounts. One of them is Donald Trump's personal account, which was censored when he was still US President.
"The various technology companies that Musk founded, owns, or runs, which aim to improve society, increase knowledge about earth and space, and enable global communications and connectivity have helped make the world a more connected placeand safe," said Nilsen.
The winner of the Nobel Peace Prize will be announced in October 2024. This year's competition is very tight, there are the names Donald Trump, WikiLeaks publisher Julian Assange, Pope Francis, UN Secretary General Antonio Guterres, Palestinian journalist Hind Khoudary, NATO Secretary General Jens Stoltenberg, Colombian President Gustavo Petro and a number of NGO activists.
Last year's prize was awarded to Iranian activist Narges Mohammadi, for her fight against oppression of women in Iran and her fight to promote human rights and freedom for all.
Berkat X dan Starlink, Elon Musk Dinominasikan Meraih Nobel Perdamaian
Elon Musk dinominasikan meraih Nobel Perdamaian. (Foto: Russian Today)
- Kabar gembira untuk Elon Musk. Miliarder teknologi tersebut dinominasikan mendapat nobel perdamaian 2024 berkat kiprahnya melalui X dan Starlink.
Pengajuan nominasi tersebut datang dari anggota parlemen Norwegia Marius Nilsen. Dia beralasan Musk layak mendapat nobel perdamian karena telah memperjuangkan kebebasan berbicara dengan mengakuisisi Twitter serta menyediakan komunikasi satelit Starlink kepada Ukraina dalam perang melawan Rusia.
Marius Nilsen berpendapat Musk layak menerima hadiah tersebut atas pertahanan teguhnya terhadap dialog, kebebasan berbicara, dan mengaktifkan kemungkinan untuk mengungkapkan pandangan seseorang di dunia yang ia gambarkan terus terpolarisasi.
"Ruang gema dan orang-orang yang selalu setuju tidak membawa gagasan dan kerjasama terbaik, tetapi penurunan dan regresi. Pandangan, pendapat, dan proses pemikiran yang melengkapi membuka kunci gagasan terbaik," kata Nilsen dilansir dari Russian Today, Rabu (21/2/2024).
Dia juga mencatat penggunaan Ukraina atas Starlink , sistem satelit yang dioperasikan oleh SpaceX milik Musk, untuk berkomunikasi, berkoordinasi, dan menahan serangan dari Rusia.
Musk membeli Twitter yang kemudian diubah namanya menjadi X pada Oktober 2022, dengan alasan kecenderungannya untuk menyensor. Sejak itu, ia telah memecat sebagian besar staf perusahaan dan mengizinkan banyak akun yang sebelumnya dibungkam. Salah satunya adalah akun pribadi Donald Trump , yang disensor ketika dia masih menjadi Presiden AS.
"Beragam perusahaan teknologi yang Musk dirikan, miliki, atau jalankan, yang bertujuan untuk memperbaiki masyarakat, meningkatkan pengetahuan tentang bumi dan luar angkasa, serta memungkinkan komunikasi dan konektivitas secara global telah membantu membuat dunia menjadi tempat yang lebih terhubung dan aman," kata Nilsen.
Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian akan diumumkan pada bulan Oktober 2024. Kompetisi tahun ini sangat ketat, ada nama Donald Trump, penerbit WikiLeaks Julian Assange, Paus Fransiskus, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, jurnalis Palestina Hind Khoudary, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, Presiden Kolombia Gustavo Petro serta sejumlah aktivis NGO.
Hadiah tahun lalu diberikan kepada aktivis Iran Narges Mohammadi, untuk perjuangannya melawan penindasan terhadap perempuan di Iran dan perjuangannya mempromosikan hak asasi manusia dan kebebasan untuk semua.
0 Comments