The Crazy and Sadistic Tradition of Ubasute Throwing Parents into the Forest and Leaving them to Die in Japan

The Crazy and Sadistic Tradition of Ubasute Throwing Parents into the Forest and Leaving them to Die in Japan

Illustration of ubasute, the Japanese tradition of throwing parents into the forest. (Photo: Ancient-Origins)

JAPAN has a variety of cultural traditions, some even quite sadistic. For example, Ubasute, a tradition of throwing parents or relatives into the forest or a remote place and leaving them there to die. 

This tradition may sound strange now, but it is believed to have occurred in the past and is legendary in Japanese folklore. 

Crazy Tradition of the Mandi Tribe of Bangladesh, Sharing Husbands between Mother and Child

Ubasute is no longer practiced in modern times. However, it is said that now this tradition wants to be revived in a different form. 
Ubasute also known as obasute means abandoning an old woman. There is also oyasute which means leaving one's parents. 

Ubasute is a type of senicicide (elder killing) in which parents are left on a mountain or other remote place to die. 

Get to know the Kanama Matsuri Festival, a unique tradition of respecting male genitals in Japan

The dense forest near the northwestern foot of Mount Fuji, known as Aokigahara (also known as Jukai meaning Sea of ​​Trees), is one of the places that was considered so popular for ubasute in the past. 

Told in Japanese folklore, despite the fact that these stories appear to be about abandoned parents. 

They were actually meant to inspire filial piety and discourage people from abandoning their aging parents. 

Ubasuteyama which means Mount Ubasute, one of the most famous Ubasute stories. In this folk tale, an old mother is taken to the mountains by her son with the intention of abandoning him. 

Despite the fact that she is aware of what her son is doing, the mother still cares about him and scatters broken branches on the ground to help him down the mountain. 

This story emphasizes a mother's love for her children. That in itself is a strong argument against ubasute. 
Meanwhile, many believe that this practice is completely untrue, some claiming Ubasute influenced the formation of Japan's iconic Suicide Forest. 


Tradisi Gila dan Sadis Ubasute Buang Orangtua ke Hutan lalu Dibiarkan Meninggal di Jepang

Ilustrasi ubasute, tradisi buang orang tua ke hutan di Jepang. (Foto: Ancient-Origins)

JEPANG memiliki beragam tradisi budaya, bahkan ada yang tergolong sadis. Contohnya Ubasute, tradisi membuang orang tua atau kerabat ke hutan atau tempat terpencil dan dibiarkan di sana sampai mati.

Tradisi ini mungkin terdengar aneh sekarang, tapi diyakini pernah terjadi di masa lalu dan melegenda dalam cerita rakyat Jepang.


Tradisi Gila Suku Mandi Bangladesh, Berbagi Suami antara Ibu dan Anak

Ubasute memang tak dipraktikkan lagi di zaman modern. Tapi, disebut-sebut bahwa sekarang tradisi ini mau dihidupkan lagi dalam bentuk berbeda.
Ubasute juga dikenal sebagai obasute berarti meninggalkan seorang wanita tua. Ada pula sebagai oyasute yang diartikan menjadi meninggalkan orang tua.

Ubasute adalah jenis senisida (pembunuhan orang tua) di mana orang tua ditinggalkan di gunung atau tempat terpencil lainnya untuk mati.


Mengenal Festival Kanama Matsuri, Tradisi Unik Hormati Alat Kelamin Pria di Jepang

Hutan lebat di dekat kaki barat laut Gunung Fuji, dikenal sebagai Aokigahara (juga dikenal sebagai Jukai yang berarti Lautan Pohon), salah satu tempat yang dianggap begitu populer untuk ubasute di masa lalu.

Dikisahkan dalam cerita rakyat Jepang, terlepas dari kenyataan bahwa cerita-cerita ini tampaknya tentang orang tua yang ditinggalkan.

Mereka sebenarnya dimaksudkan untuk menginspirasi kesalehan anak dan mencegah orang untuk meninggalkan orang tua mereka yang sudah lanjut usia.

Ubasuteyama yang diartikan menjadi Gunung Ubasute, salah satu cerita ubasute yang paling terkenal. Dalam cerita rakyat ini, seorang ibu tua dibawa ke gunung oleh putranya dengan maksud untuk meninggalkannya.

Terlepas dari kenyataan bahwa dia sadar akan apa yang dilakukan putranya, sang ibu tetap peduli padanya dan menyebarkan ranting-ranting yang patah di tanah untuk membantunya menuruni gunung.
 
Cerita ini menekankan cinta seorang ibu untuk anak-anaknya. Kemudian dengan sendirinya merupakan argumen yang kuat dalam melawan ubasute.

Sementara itu, banyak yang percaya bahwa praktik ini sepenuhnya tidak benar, beberapa mengeklaim Ubasute memengaruhi pembentukan Hutan Bunuh Diri yang ikonik di Jepang.

Post a Comment