Anies Baswedan Kini Punya Tiket untuk Pilpres 2024
Partai Keadilan Sejahtera akhirnya memutuskan mendukung pencalonan Anies Baswedan di Pemilihan Presiden 2024, bersama Partai Nasdem dan Partai Demokrat.
Sikap itu disampaikan secara resmi oleh Wakil Ketua Majelis Syura PKS Sohibul Iman, usai bertemu dengan Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Aljufri di Istanbul, Turki, pada Sabtu (28/1/2023).
Pertemuan yang dilakukan bersama Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan perwakilan Anies di Tim Kecil Penjajakan Koalisi Perubahan, Sudirman Said tersebut dihelat setelah Demokrat secara resmi menyampaikan dukungannya kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu di Pendopo Anies, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
“PKS konsisten menjadi bagian dari koalisi partai-partai pengusung Anies Rasyid Baswedan tersebut di Pilpres 2024 sehingga koalisi ini memenuhi presidential threshold 20 persen," kata Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman, dalam jumpa pers di kawasan Soekarno-Hatta,
Kendati telah menyatakan dukungannya kepada Anies, namun sikap resmi PKS secara organisatoris baru akan disampaikan kepada publik saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PKS pada 24 Februari mendatang.
Namun, menurut Sohibul, pernyataan itu bisa saja disampaikan lebih cepat setelah Salim Segaf dan Ahmad Syaikhu tiba di Tanah Air pada 3 Februari 2023.
Dalam kesempatan yang sama, Sudirman menyatakan, dengan dukungan PKS saat ini, Anies telah memenuhi syarat minimum ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20 persen kursi DPR.
“Kami semua berbesar hati, karena pada hari ini Pak Anies adalah bakal calon presiden yang pertama kali mendapatkan dukungan resmi dalam jumlah (PT) yang cukup,” tuturnya.
Jadi paling akhir beri dukungan
Rencana pembentukan Koalisi Perubahan yang rencananya mengusung Anies di Pilpres 2024 diinisiasi oleh tiga parpol, yakni Nasdem, Demokrat dan PKS.
Dukungan terhadap Anies pertama kali diberikan Nasdem pada 3 Oktober 2022. Setelah itu, rencana pembentukan Koalisi Perubahan terus dimatangkan.
Berbagai dinamika terjadi dalam rencana penjajakan koalisi itu. Salah satu yang paling mengemuka yakni soal siapa yang akan mendampingi Anies kelak sebagai calon RI-2.
Akibat hal tersebut, koalisi tak kunjung terealisasi hingga kini. Namun pada Kamis (26/1/2023) kemarin, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan sikap mendukung pencalonan Anies.
Barulah kemudian disusul oleh PKS yang menyampaikan sikap serupa, semalam. Dengan begitu, PKS menjadi partai terakhir dari inisiator Koalisi Perubahan yang menyampaikan dukungan tersebut.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengaku puas dengan keputusan PKS.
“Kami merasa bahwa soliditas kita ini luar biasa. Semua langkah-langkah
Hingga kini belum ada perjanjian hitam di atas putih atas pembentukan Koalisi Perubahan sebagaimana yang telah dilakukan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerindra.
Sepakat penentuan cawapres di tangan Anies
Sohibul mengungkapkan, PKS telah menyerahkan penentuan calon wakil presiden (cawapres) pada Anies.
Ia mengatakan tak memaksakan kadernya untuk dipasangkan dengan Anies dalam Pilpres 2024.
“Selama cawapres yang dipilih itu mendongkrak kemenangan, siapapun dia, tidak harus kader PKS. (Maka) PKS tetap akan dalam koalisi ini,” ucapnya.
Padahal sebelumnya, PKS mendorong agar Anies dapat berpasangan dengan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher.
Segera tandatangani nota kesepakatan
Sudirman menyampaikan langkah bakal Koalisi Perubahan selanjutnya adalah menyusun dan menandatangani nota kesepakatan koalisi.
Ia menyebut penandatanganan
“Dalam waktu dekat para pimpinan puncak parpol akan bertemu untuk menyusun, menyepakati piagam koalisi,” paparnya.
“Dan dalam waktu dekat insya Allah akan dilakukan deklarasi bersama seluruh partai politik pendukung Pak Anies Baswedan,” imbuhnya.
0 Comments