Wapres Minta Elite Politik Tak Pakai Pendekatan Identitas di Pemilu 2024
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta kepada para elite poltiik untuk berhenti menggunakan pendekatan politik identitas saat berkampanye pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Ma'ruf Amin mengatakan, kampanye semestinya menjual program dengan cara yang santun dan menghargai satu sama lain.
"Dalam mengampanyekan calon itu sebaiknya, seyogianya, semestinya memang tidak menggunakan pendekatan identitas, agama, ras, etnis, tetapi pendekatannya adalah program," kata Ma'ruf Amin di Kompleks Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, Jumat (25/11/2022).
Menurut Ma'ruf, sikap tersebut harus ditunjukkan oleh para elite poltik sebagai contoh bagi masyarakat yang berada di akar rumput.
Ia mengatakan, kejadian dalam beberapa pemilu terakhir telah membuktikan bahwa pendekatan politik identitas menyebabkan masyarakat terbelah.
"Kalau elitenya sudah tidak tidak memegang teguh prinsip itu, di bawah itu akan lebih lebih keras. Jjustru elite-elite ini yang harus menjaga hal-hal yang bisa menimbulkan itu," ujar Ma'ruf Amin.
Mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga berpesan agar tidak ada lagi sebutan-sebutan yang dapat menimbulkan permusuhan pada Pemilu 2024 mendatang.
"Kalau soal pilihan itu terserah masing-masing pemilih. Tapi jangan mengampanyekan hal-hal yang bisa menimbulkan keterbelahan," kata Ma'ruf Amin.
Pesan serupa sebelumnya juga telah disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Solo, Senin (21/11/2022).
Jokowi menyampaikan agar tokoh-tokoh yang digadang-gadang bakal menjadi calon presiden pada 2024 tidak melakukan politisasi agama, tetapi memperdebatkan ide dan gagasan untuk membangun Indonesia.
"Inilah yang sekali lagi saya ingatkan kepada para capres dan cawapres, untuk membawa suasana politik kita menuju 2024 itu betul-betul paling banter anget dikit, syukur bisa adem," ujar Jokowi, Senin.
"Debat silakan, debat gagasan, debat ide membawa negara ini lebih baik silakan. Tapi jangan sampai panas. Apalagi membawa politik-politik SARA. Tidak, jangan. Politisasi agama, tidak, jangan. Setuju? Politisasi agama jangan. Jangan," katanya lagi.
0 Comments