Kisah Gadis Wonogiri Dipersunting Bule Ganteng asal New Zealand
- Kedatangan Rini (21), bersama seorang lelaki muda di kampung halamannya di Dusun Klepu, Ngambarsari, Karangtengah, Wonogiri, Kamis 11 Januari 2018 lalu, bikin heboh warga dusun setempat. Lelaki itu seorang warga negara asing (WNA) atau bule.
Tak lama setelah berada di rumah Rini, warga ramai meminta berswafoto bersama lelaki bule berparas tampan, berkulit putih dan bermata biru itu. Ezra Liam Honan namanya. Usianya 20 tahun asal Selandia Baru.
Kedatangan Ezra kali itu untuk menemui kedua orang tua Rini sekaligus menyampaikan niat mempersunting perempuan yang dikenalnya lebih dari satu tahun lalu tersebut.
“Sebenarnya orangtua sudah saya kasih tahu saya mau dinikahi Ezra sejak lama. Tapi, waktu kami kali pertama sampai rumah, mereka tetap saja kaget. Mereka seperti tak percaya saya mau menikah dengan orang bule. Jangankan orangtua, saya saja masih seperti tak percaya bisa menikah dengan bule,” kata Rini, dikutip dari laman Solopos.com.
Perempuan bernama asli Sri Rahayu itu resmi menikah dengan Ezra di Kantor Urusan Agama (KUA) Karangtengah, Wonogiri, Jumat 26 Januari 2018 pukul 16.00 WIB. Sebelumnya, Ezra juga sudah menjadi mualaf.
Pernikahan itu menjadi perhatian banyak warga. Berdasar video yang diperoleh, Ezra mengucapkan kalimat kabul dengan dituntun seseorang menggunakan bahasa Indonesia. Proses itu lancar. Selang beberapa saat foto pernikahan keduanya beredar luas.
Rini berkenalan dengan Ezra di Pantai Kuta, Bali. Saat duduk menikmati keindahan pantai, Ezra yang kala itu duduk bersama beberapa temannya tak jauh dari tempat Rini berada menyapanya. Lalu mereka berkenalan.
Rini mampu berkomunikasi dengan baik karena cukup lancar berbahasa Inggris. Lima tahun terakhir dia bekerja sebagai perawat bayi dari pasangan warga negara asing (WNA) di Jakarta. Di rumah WNA itu dia terbiasa berbicara menggunakan bahasa Inggris.
Setelah berkenalan keduanya bertukar nomor telefon. Komunikasi berlanjut melalui telefon setelah keduanya kembali ke tempat asal masing-masing. Rini kembali ke Jakarta, sedangkan Ezra ke Australia tempatnya bekerja. Ezra merupakan manajer di salah satu supermarket di Negeri Kanguru itu.
“Setiap hari dia telefon. Beberapa bulan setelah itu dia nembak saya. Saya tak langsung menjawab karena bingung. Seiring berjalannya waktu saya merasa dia memang serius. Akhirnya saya menerima cintanya, karena saya juga suka dia. Lalu kami kembali berlibur ke Bali dan Lombok selama dua pekan. Waktu liburan itu dia melamar saya,” urai Rini.
Waktu bergulir. Rini lalu menyampaikan kabar akan dinikahi Ezra kepada orangtuanya, Sukiman dan Wagiyem. Keduanya sempat meminta Rini berpikir ulang. Mereka tak mau Rini tinggal di luar negeri.
Setelah diberi pengertian, mereka memberi restu. Sampai akhirnya Rini dan Ezra menemui mereka. Setelah semua persyaratan dilengkapi, pernikahan bisa berlangsung lancar. Rini menyebut persyaratannya cukup rumit.
Ia dan Ezra bolak-balik ke Jakarta untuk mengurus surat di Kedutaan Besar Selandia Baru. Selain itu mereka juga harus mengurus surat-surat di kantor polisi. Rini berterima kasih kepada Kepala Desa (Kades) Ngambarsari, Fitri Hanany, yang turut membantu mengurus semua keperluan itu.
“Ini (Sabtu) kami ke Jakarta. Rencananya saya ikut suami ke Australia. Tapi saya harus mengurus paspor dan persyaratan lainnya dulu di Jakarta. Setelah semua lengkap saya akan menyusul suami,” ujar Rini.
Kepala Desa (Kades) Ngambarsari, Fitri Hanany, menilai pernikahan Rini dan Ezra unik sehingga informasi itu menjadi viral di dunia maya. Ia tak menyangka ada warganya yang menikah dengan orang bule. Dia berdoa pernikahan keduanya langgeng.
“Dengan ikut mengurus persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan, saya jadi punya pengalaman berharga,” kata Fitry.