TENGGELAMKAN IKLIM BERUBAH

TENGGELAMKAN IKLIM BERUBAH



Memasuki pertengahan bulan September, Jakarta dan sebagian daerah di Indonesia mulai sering diguyur hujan setiap hari. Udara segar sehabis hujan meninggalkan kenangan yang dirindukan.


Allahuma shayyiban nâfi‘â. Semoga hujan membawa keberkahan bagi kita semua.

Kalau di Indonesia tanah mulai basah, tidak demikian dengan yang terjadi di belahan bumi lain. Perubahan iklim menyebabkan kekeringan di sejumlah negara. Sungai-sungai dan danau menyusut airnya.


Seperti yang terjadi di Irak. Bekas wilayah Daulah Abbasiyyah yang dulunya sangat subur ini mulai dilanda kekeringan akibat menyusutnya debit air Sungai Tigris. Seperti yang terlihat di waduk Mosul, yang berlokasi di Irak Utara.

Menariknya, mengeringnya waduk Mosul memunculkan sebuah kota kuno berusia 3.400 tahun, yang telah ribuan tahun hilang.


Menurut keterangan dari Universitas Freiburg, seperti yang dilansir Newsweek, kota yang ditemukan tim arkeolog Jerman dan Kurdi ini berasal dari era Kekaisaran Mittani pada Zaman Perunggu dan pernah berada di Sungai Tigris.


Kota ini sangat luas disertai sebuah istana dan beberapa bangunan besar yang bisa jadi Zakhiku kuno dan diyakini menjadi pusat kota yang penting pada era Kekaisaran Mittani (1550-1350 SM).


Tak hanya di Irak, kota tercantik di Mesir yang berada di tepi Mediterania ternyata sebagian juga pernah hilang dan ditemukan kembali. Kota itu adalah Iskandariyah atau yang lebih dikenal Alexandria.


Kota yang menjadi saksi ruwetnya kisah cinta Cleopatra dengan para penguasa Romawi yang menjadi pemujanya, Julius Caesar, Marc Antony dan Octavius, ini pernah tenggelam akibat gempa bumi dan tsunami.


Meski sempat hilang selama 1.600 tahun, namun akhirnya para arkeolog dapat menemukan jejaknya dengan ditemukannya 25 sphinx, patung dewa-dewa, juga patung Cleopatra. Penemuan lainnya adalah kapal karam serta tiang granit merah, patung wajah ayah Cleopatra, King Ptolemy XII.


Yang terbaru adalah munculnya sebuah masjid dari dasar bendungan Phulwaria, Bihar, India, menyusul menyusutnya air waduk karena kekeringan.


Menurut laporan Kashmir Media Service, masjid tersebut adalah Masjid Noori yang telah terbenam di dasar danau selama tiga dekade. Disinyalir masjid itu telah berdiri sejak awal abad ke-20 dan berusia sekitar 120 tahun.


Di Indonesia, juga ada masjid atau bangunan lain yang muncul dari dasar sungai yang mengering. Seperti Masjid Al Hidayah yang muncul kembali setelah waduk Jatigede surut airnya.

Namun yang paling populer di tengah masyakat bukan masjid atau bangunan bersejarah yang muncul kembali, tapi jargon, "Yang tidak becus, tenggelamkan!"

Setuju?

Post a Comment

0 Comments