Artis peran Kriss Hatta banjir hujatan karena memilih berpacaran dengan anak di bawah umur.
Dalam kasus ini, psikolog anak dan keluarga, Astrid WEN menilai perlu dipertanyakan motif Kriss Hatta memacari anak di bawah umur yang memiliki selisih usia 20 tahun.
Untuk diketahui, Kriss Hatta yang berusia 34 memilih berpacaran dengan anak berusia 14 tahun.
Kriss Hatta dinilai paedofil dan melakukan child grooming.
“Ketika kita berusia 34 gitu, terus kemudian kita berpacaran dengan usia yang 14 tahun, tentu kita pasti bertanya-tanya.
Menurut Astrid, orang dewasa yang sudah matang umumnya mencari pasangan yang bisa diajak bertukar pikiran.
“Karena kan biasanya orang dewasa berusia 34 ketika mencari pasangan kan pasti menginginkan pasangan yang juga sama matangnya emosinya, yang juga bisa dapat diajak bertukar pikiran. Dan juga, mengambil pasangan yang sudah di usia dewasa, bukan usia anak. Jadi, memang motifnya perlu dipertanyakan sih,” tutur Astrid WEN lagi.
Astrid WEN menjelaskan, berpikir skeptis bukan hanya berlaku bagi publik, melainkan dari orangtua anak itu sendiri yang harus mempertanyakan motif Kriss Hatta.
“Sewajarnya sih, sebagai orangtua sih kita pasti mencari tahu dan berjaga-jaga. ‘Kenapa kamu dekati anak saya?’ Karena kita bukan berbicara antara orang berusia 30 tahun didekati orang berusia 50 tahun. Itu pasti wajar karena usianya sudah matang. Tapi kan ini anak belum matang,” ucap Astrid WEN.
Walau begitu, Astrid WEN juga mengingatkan kepada publik bahwa juga harus melihat dinamika dari keluarga anak itu sendiri.
0 Comments